Arc2 Chapter 2

3.8K 610 3
                                    

Ini adalah hari tes kemampuan diadakan.

Olivia berjalan menuju ke Akademi sambil sesekali melihat bangunan-bangunan dan berbagai hal di sekelilingnya.

Tes hari ini akan diadakan di hutan belakang akademi.

Belum diumumkan soal isi testnya, tapi ia sendiri sudah tau dari novel yang dibacanya.

Saat ia hampir mencapai gerbang masuk akademi, ia melihat 2 orang yang mendekatinya dari persimpangan di depannya.

Itu adalah Nina dan Sofia.

"Kau cukup awal bukan? Kukira kau akan datang agak telat."

Nina bertanya sambil tersenyum.

"Aku hanya merasa akan melihat hal menarik jika aku datang lebih awal."

Olivia membalas dengan malas tanpa menghentikan langkahnya.

Kedua temannya itu mengikuti dirinya menuju Akademi.

"Itu tidak biasa kan? Apa menurutmu akan ada sesuatu yang menarik?"

Teman satunya lagi – Sofia, bertanya pada Olivia.

Ia cukup heran melihat Olivia yang menunjukan ketertarikan pada sesuatu di Akademi.

Meskipun mereka belum berteman lama, ia sedikit memahami kalau Olivia bukanlah orang yang akan tertarik pada hal-hal seperti hari pertama sekolah.

"Ini hanya dugaan. Apakah sesuatu terjadi atau tidak kita lihat saja nanti."

Karena Olivia sendiri menghindari topik tersebut, mereka akhirnya membicarakan hal lain saat menuju ke Akademi.

Beberapa topik masih seputar Akademi, tapi terkadang akan muncul topik keseharian mereka.

Di saat mereka akan mencapai gerbang, kerumunan orang terlihat di depan gerbang.

Itu cukup membuat mereka berhenti berbincang-bincang dan mengawasi dengan penasaran apa yang terjadi.

"Inikah hal menarik yang kau maksud, Olivia?"

Nina menutup mulutnya dengan telapak tangannya, sedikit terkejut melihat pemandangan tak jauh di depannya.

"Begitu. Seharusnya hal ini memang pasti akan terjadi, kan?"

Sofia merespon kejadian di depannya dengan anggukan, memahami kenapa Olivia bisa memikirkan ini akan terjadi.

Faktanya, Olivia tidak menebak, melainkan mengetahui hal tersebut.

Tentu saja tidak perlu meluruskan kesalapahaman temannya itu.





"Coba katakan lagi? Sepertinya telingaku bermasalah. Entah kenapa aku mendengar hal-hal bodoh keluar dari mulutmu."

"Sudah aku bilang minta maaflah padanya! Kau mendorongnya dan membuatnya terjatuh!"

Apa yang ada disana adalah dua siswi akademi yang sedang berselisih.

Hanya dengan melihatnya saja, sudah jelas mereka berbeda status.

Bangsawan dan Non-Bangsawan.

"Kau sepertinya salah paham. Aku tidak pernah melakukan hal tersebut. Apa kau punya bukti kalau akulah yang mendorongnya?"

"Kau pikir dia terjatuh dengan sendirinya!? Aku melihat dengan mataku sendiri kau mendorongnya dengan tanganmu!"

Siswi Non-Bangsawan dengan berani menunjuk siswi Bangsawan di hadapannya.

Neither heroine nor villainous, Just Olivia!Where stories live. Discover now