Arc2 Chapter 8

3.5K 555 8
                                    

"Apa maksudmu ini meja kalian!? Kami sudah duluan disini!!"

"Meja ini kosong sebelum kami mendudukinya. Tolong jangan mengatakan fakta yang tidak-tidak."

"Kami hanya pergi sebentar untuk memesan makanan! Dan juga, kami telah meletakan buku dan berbagai perlengkapan kami di meja ini. Kemana benda-benda itu!?"

"Sayangnya aku tidak tau. Meja ini benar-benar kosong saat kami mendudukinya."

Sepertinya itu adalah pertengkaran untuk memperebutkan sebuah meja.

Olivia melihat dari kejauhan, hal yang sama juga dilakukan oleh kebanyakan siswa di sana.

Tentu saja dengan keributan tersebut, itu akan menarik perhatian.

Beberapa siswa bahkan sudah ada yang mulai bergosip.


"Sebaiknya kau cari meja lain saja. Meja ini sudah penuh."

Siswi bangsawan tersebut memberi gestur tangan seolah menyuruhnya pergi.

"Dasar tidak tau diri! Bahkan meja saja kau curi. Apa kau-"

Sebelum siswi Non-Bangsawan tersebut sempat melanjutkan omongannya, ia sudah terlebih dahulu dihentikan oleh siswi lainnnya.

"La-Laila... Ayo hentikan ini. Masih ada meja yang kosong, kita kesana saja."



Jadi mereka benar-benar berteman ya.

Itu adalah siswi lainnya yang terlibat kekacauan di depan gerbang hari sebelumnya.

Sama dengan Novel, dia akan menjadi teman baik protagonis.

"Nora, aku sudah bilang jangan bersikap lembek begitu di Akademi ini bukan? Biarkan mereka seperti ini di awal, mereka akan terus melakukannya sampai mati."

Protagonis, yang dipanggil Laila, mengkritik temannya, yang bersikap mengalah itu.

"Bu-Bukan itu maksudku. Tapi..."

"Tolong jangan berdebat disini. Aku jadi tidak selera makan melihat kalian."

Omongannya di potong oleh siswi bangsawan.

Ia lagi-lagi membuat gestur tangan seolah sedang mengusir hewan liar.

Itu malah membuat Laila marah dan kesal.

Ia lalu menggebrak meja, yang membuat semua orang kaget melihatnya, termasuk siswi bangsawan itu.

"Dengar kau! Aku tidak akan pergi kemanapun! Aku akan terus di sini sampai kalian semua angkat kaki. Dan juga, kembalikan barang-barang kami!!"

Kata-katanya membuat banyak siswa di sekitarnya terkejut.

Bahkan, siswi bangsawan yang menjadi lawan bicaranya mengerutkan dahinya.

Ia menatap tajam padanya, yang dibalas dengan tatapan serupa oleh Laila.

Beberapa rekan siswi bangsawan tersebut juga menyuruh Laila dan temannya pergi, namun Laila bahkan tidak mempedulikan mereka.

Mereka lalu di interupsi oleh kehadiran siswa lain.

"Ini baru hari pertama dan kalian sudah membuat keributan."

"Tuan Ernest..."

"Nona Cecile. Sepertinya kau tidak mengindahkan nasihatku yang sebelumnya."

"..."

Yang menghampiri dan menginterupsi mereka adalah orang yang sama yang melakukannya pada mereka sebelumnya, Ernest.

Laila mengalihkan pandangannya ke Ernest, lalu menyipitkan matanya.

Neither heroine nor villainous, Just Olivia!Where stories live. Discover now