Arc2 Chapter 5

3.7K 565 7
                                    

Udara tegang menyebar di tempat mereka berdiri.

Baik Kelompok Olvia dan Theo sendiri masih diam setelah salam pembuka sebelumnya.

Theo sendiri sebenarnya menunggu respon Olivia, tapi orangnya sendiri hanya menatapnya dengan heran.

Merasa ini tidak akan kemana-mana, ia akhirnya membuka mulutnya kembali.

"Aku akan mengatakannya lagi. Ada yang ingin aku bicarakan padamu, Olivia."

"Aku tidak merasa begitu. Kau yakin hanya ingin bicara ... di tempat dan waktu seperti ini?"

"Harusnya kau sudah sampai kesimpulan soal kebenaran tes ini. Atau ... mungkin aku salah?"

Baik Nina maupun Sofia hanya diam dan bingung dengan pertukaran tersebut.

Meskipun Theo memang tidak menunjukan tanda-tanda ingin bertarung, karena mereka tidak mengenal Theo, keduanya tidak tau harus merespons seperti apa.

Pembicaraan masih berlangsung dan Olivia masih tetap menunjukan sikap tidak ingin berbincang panjang dengan Theo.

Namun Theo sendiri masih kekuh dan akhirnya mengutarakan niat sebenarnya tanpa mempertimbangkan penolakan Olivia saat ini.

"Ini soal Faksi. Kemana kau akan bergabung?"

"Itu bukan urusanmu."

"Itu masalah. Kita sesama siswa dari wilayah Fartoun. Tergantung pilihan dan sikapmu, itu mungkin mempengaruhiku."

"Jangan sok. Bahkan jika itu benar, kau tidak berpikir aku peduli dengan kesejahteraanmu bukan?"

Theo menghela nafas sebentar.

Dia sudah menebak jika gadis di depannya memang tidak akan menunjukan ketertarikan untuk berdiskusi.

Setidaknya itulah kesimpulannya saat menerima laporan tentang gadis bernama Olivia ini.

"Bahkan jika itu mempengaruhi Fartoun?"

Olivia hanya mengangguk sebagai respon.

Melihat itu Theo lalu membalikkan badannya, berniat untuk pergi.

Tapi sebelum itu, ia memberi pesan terakhir pada Olivia.

"Aku berniat untuk mengundangmu ke Faksi Putri Kedua karena beliau sendiri yang memintaku. Tapi sepertinya dugaanku benar. Kau tidak cocok berada disini."

Tidak ada respon lagi dari Olivia, karena setelah Theo mengatakan itu, Olivia sudah memberi sinyal pada kedua temannya untuk pergi dan menjauh dari Theo.



Setelah posisi mereka sudah agak jauh, Nina langsung mendekati Olivia dan bertanya padanya.

"Apa itu!? Dia temanmu?"

"Menurutmu?"

Nina hanya bisa mengerut setelah mendapatkan jawaban ketus tersebut.

"Dia benar-benar pergi. Syukurlah dia tidak mengikuti kita."

Sejak tadi, Sofia telah mengawasi Theo apakah dia benar-benar telah pergi dan tidak mengikuti mereka.

Karena Theo benar-benar pergi, mereka masih bisa melanjutkan rencana ke sungai.

Ia lalu membuka topik yang ia simpulkan berdasarkan kejadian barusan kepada dua temannya.

"Jadi Faksi Putri Kedua sudah bergerak ya. Ini cukup awal."

"Seharusnya begitu. Kita cukup sial karena semua Royalti penting adalah siswa di tahun ajaran kita."

Neither heroine nor villainous, Just Olivia!Donde viven las historias. Descúbrelo ahora