65. Sarga

2.1K 124 90
                                    

🍃🍃

Revan menyentil dahi Risa saat dia bilang ingin membawa anak itu ke rumah mereka. Keputusan konyol, bantin Revan.

"Lalu? Bagaimana kalau orang tuanya masih mencari, memberitakan anaknya telah hilang, lalu kita di tangkap karena di tuduh menculik, akan sangat konyol jika kita berakhir di penjara," ucap Revan.

"Berlebihan! Kita bisa up di medsos kalau kita nemuin anak."

"Gak, itu bukan tugas kita. Lebih baik bawa ke polisi aja."

"Mama..mama.." Anak itu memandang ke satu arah dan memanggil seseorang.

Risa dan Revan menoleh ke arah anak itu memandang, dan disana ada wanita yang sedang mencari sesuatu. Risa dan Revan saling pandang, mereka bergegas menghampiri wanita itu.

"Mama..mama.." anak itu mengayunkan tangannya memanggil wanita itu.

Wanita itu menoleh dan terpancar wajah bahagia saat tahu putranya ada di depannya. Ia segera menghampiri putranya.

"Mama..mama.."
Risa menyerahkan anak itu ke wanita tersebut. Risa melihat anak itu tertawa bahagia bertemu mamanya kembali. Wanita itu menangis haru sambil mencium seluruh wajah putranya.

Begini ya jadi orang tua. Saat jauh dari anak dan akhirnya bertemu, segala perasaan tercurahkan, batin Risa.

Risa mengusap perutnya, ia mulai membayangkan ketika anaknya lahir nanti. Revan menoleh pada Risa, ia tersenyum dan menggengam tangan istrinya itu. Risa menoleh dan melihat Revan tersenyum begitu tulus.

"Kalian yang nemuin Sarga? Makasih banyak udah jagain anak saya. Oh ya saya Utami ibunya Sarga," ucap Utami.

"Syukurlah, Sarga sudah bertemu ibunya lagi, nama saya Risa dan ini suami saya Revan," ujar Risa sambil menunjuk Revan.

Risa memperhatikan raut muka Utami, dia bahagia tapi juga menyimpan kesedihan, seperti begitu banyak masalah yang sedang dihadapinya.

"Maafkan saya, sebenarnya tadi pagi Sarga saya titipkan ke kakak sepupu, karena dia satu-satunya saudara yang masih ada, tapi dia malah meninggalkan Sarga sendiri dan kabur." Utami mulai menangis. Risa berjalan mendekati Utami dan menyentuh pundaknya lembut. Risa hanya berusaha menenangkan wanita itu.

"Saat saya tidak bisa menghubungi kakak sepupu, saya begitu panik dan mencari, syukurlah kamu gakpapa Nak." Utami memeluk dan mencium anaknya.

"Sarga anak yang baik dan pintar," ucap Risa sambil mengusap lembut rambut Sarga.

"Papa..papa.." Sarga merengek, ia mengayunkan tangannya ke arah Revan.

"Apa.. eh iya, kamu mau apa anak baik?" Revan berusaha tersenyum manis setelah mendapat tatapan tajam dari Risa.

"Sarga mau sama om ya? Maaf ya Sarga panggil kamu papa," ucap Utami. Risa rasanya ingin menyemburkan tawanya, namun ia tahan.

"Papa.. Papa.."

"Ah, maaf, sepertinya Sarga mau di gendong sama kamu," ucap Utami.

"Oh, yaudah sini ikut sama, o... om.." ucap Revan.

"Papa.. Papa.."

Utami memberikan Sarga pada Revan dan anak itu terlihat bahagia berada di pankuan Revan.

"Kan mau jadi bapak, latihan dulu biar nanti gak kaget," ucap Risa menahan tawanya melihan ekspresi suaminya.

"Bawel," celetuk Revan.

Utami tertawa. "Beruntungnya Sarga bertemu kalian.. Sarga..tidak pernah bertemu papanya, jadi maaf ya dia panggil kamu papa," ucap Utami pada Revan. Ia terlihat sedih saat mengucapkan itu.

My Cool Enemy (END)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ