25. Dismenorea

2.1K 156 23
                                    

🍃🍃

Risa memegang perutnya, terasa nyeri. Ia mengambil minyak kayu putih dan mengoleskan ke perutnya.

Duh nyeri, semoga cepat sembuh deh, masih bisa gue tahan, batin Risa.

"Lo kenapa?" tanya Revan.

"Gakpapa."

"Sakit?"

"Gak, ish bawel amat, sono berangkat, gangguin gue aja." Risa memasang wajah juteknya, sekarang ia sedang menali sepatunya dan bersiap berangkat sekolah.

"Berantem sama pacar?"

"Maksud lo?" Risa melotot.

"Gak." Revan memalingkan mukanya.

"Apaan sih, gak jelas." Risa sedikit meringis, perutnya sedikit nyeri, namun masih bisa ia tahan.

Revan mengerutkan keningnya. Ia merasa gadis di depannya sedang sensitif. Apa dia sedang bertengkar dengan Arsen? Sepertinya kemarin terlihat baik-baik saja.

"Mau bareng gue?"

"Gue naik bus aja."

"Yakin?"

"Lo ngapa sih bawel amat, sana berangkat, gue pukul nih!"

"Santai aja kali." Revan mengambil helmnya dan naik ke atas motor.

"Manyun terus, jelek amat muka lo," ejek Revan.

"Bodo amat, muka-muka gue." Risa mendengus kesal.

"Ditinggal pacar baru tau rasa lo."

Risa menoleh pada Revan, kenapa bilang pacar mulu sih "Pacar siapa?"

"Mana gue tau," jawab Revan asal.

"Lama-lama jadi gak jelas lo ya, gak di kasih jatah ya?" Risa tersenyum mengejek.

Revan melotot "Jatah apa?"

"Mana gue tau!" jawab Risa.

"Gak jelas lo!"

"Udaah sana berangkat!" perintah Risa.

"Iya, beneran lo jelek banget, gak dikasih jatah ya?" Revan tersenyum mengejek.

"Amit-amit, gak jelas banget lo." Risa melotot pada Revan.

Gue kenapa jadi bego gini sih kalau ngomong sama marmut, batin Revan. Ia menghela napas panjang kemudian melajukan motor sport nya.

Risa meringis, perutnya semakin nyeri. Duh kuat-kuat, bentar lagi juga gak sakit, batin Risa. Beruntungnya Risa, tiba-tiba Arsen datang dan menawarkan tumpangan saat Risa menunggu bus. Risa langsung menerima tawaran Arsen.

🍃🍃

Sesampainya di sekolah, banyak mata yang memandang ke arah mereka. Beberapa dari mereka saling berbisik. Risa berusaha untuk tetap cuek, toh Arsen dan dirinya tidak membuat masalah, bukan?

My Cool Enemy (END)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora