43. Jujur

2.6K 157 33
                                    

🍃🍃

"Kurang ajar!"

Alfa menghampiri Revan dan menarik kaosnya hendak memukul. Kevin mencoba menghentikan Alfa. Sementara Arsen menatap Risa tak percaya.

"Lo apain Risa, hah?" Alfa mengepalkan tangannya.

"Alfa, udah, jangan bikin keributan di rumah Arsen." Kevin menengahi.

Revan tersenyum, "Lepasin tangan lo!" Revan menarik tangan Alfa dan menghempaskannya.

"Jelasin Ris!" Arsen menatap Risa.

"Sorry." Risa sedikit menunduk.

"Bukan jawaban itu yang pengen kita dengar, lo ada hubungan sama Revan?" Arsen menahan emosinya. Ia kecewa dengan Risa.

"Gue suami Risa," ucap Revan membuat Arsen, Alfa dan Kevin terkejut.

"Apa? Kalian sudah menikah? Ini gila!" Alfa menghela napas kasar.

"Lo serius Van?" tanya Kevin. Revan mengangguk.

"Ris, ini semua benar?" tanya Arsen.

"Iya, gue udah nikah sama Revan," jawab Risa lirih.

Suasana menjadi hening. Baik Arsen, Alfa dan Kevin masih tak percaya dengan kenyataan yang baru saja mereka dengar. Terlebih Arsen dan Alfa, mereka sangat kecewa.

"Gue minta maaf," ucap Risa.

"Untuk apa? Lo udah nikah kan, terserah lo mau ngapain aja sama Revan," jawab Arsen agak ketus.

"Lo marah Ar?" tanya Risa.

"Menurut lo Ris?" Arsen pergi.

Maaf Ar, gue bikin lo kecewa, batin Risa.

"Jadi, kenyataan ini, yang waktu itu belum siap lo ceritakan?" tanya Kevin.

"Iya, Kev."

"Lo sadar gak Van, lo udah ngebawa masalah lo semakin rumit. Lo punya istri, tapi lo menjalin hubungan dengan gadis lain, apa lo gak mikirin perasaan Risa? Apa lo gak mikirin Rindi kalau dia tau yang sebenarnya?" Kevin menggeleng, kemudian ia pergi.

"Kalian berdua gila!" Alfa ikut pergi dan pamit pulang ke Arsen. Moodnya buruk, ia hanya ingin pergi dari rumah Arsen.

Di ruangan itu tinggal Risa dan Revan. Mereka diam tanpa mengucap apapun. Risa merasa bersalah pada banyak pihak termasuk Arsen, Alfa dan Rindi. Sementara Revan, ia melirik Risa yang terdiam, ia tahu semua salahnya. Ia yang telah membuatnya semakin rumit.

"Ris, maaf.. "

"Maaf lo gak bisa merubah semua yang terjadi." Risa berjalan menuju rooftop diikuti Revan.

Sesampainya di rooftop suasana berubah canggung. Arsen dan Kevin mendadak diam. Revan berjalan mendekati Rindi, sementara Risa duduk di sebelah Vanya.

"Lo kenapa Van?" tanya Rindi.

"Gue? Gakpapa kok, emang kenapa Rin?"

"Raut muka lo beda, ada yang terjadi?" Rindi memperhatikan mata Revan.

"Gue gakpapa, sini gue aja, lo duduk ya, istirahat." Revan tersenyum. Rindi merasa ada yang aneh, Revan sedang berbohong. Tapi ia memilih untuk diam.

"Untung si Alessa itu pulang, gak ribet deh, heh lo dari mana?" tanya Vanya.

"Bang Gavin telepon." Vanya mengangguk.

"Kalian kenapa?" tanyanya lagi.

"Siapa?"

My Cool Enemy (END)Where stories live. Discover now