42. Ketahuan

2.7K 161 21
                                    

🍃🍃

Seminggu berlalu. Risa masih bertahan menghindari Revan. Ia jarang berinteraksi dengan suaminya itu di rumah atau di sekolah. Risa merasa lelah, apalagi saat di rumah, ia berusaha menahan diri untuk tidak satu ruangan dengan Revan bahkan berbicara dengannya. Tentu saja ia bosan karena mereka hanya tinggal berdua. Tiba-tiba Risa rindu dengan sosok Revan, pertengkaran, perhatian dan kekonyolan mereka.

"Ris."

Lamunan Risa buyar, ia menoleh, mendapati Arsen yang tersenyum padanya. Kenapa dia?

"Lo lagi bahagia?" Risa mendekat ke tempat Arsen.

"Gue dan Rindi dapat juara."

"Benarkah? Gue ikut senang Ar, Selamat, hebat lo." Risa menepuk pundak Arsen.

"Makasih Ris, Gue dan Rindi mau ngadain acara syukuran, di rumah gue nanti malam. Lo dan Vanya datang ya?"

Syukuran? Arsen dan Rindi? Berati ada Blue Devil juga, Apa harus gue tolak? batin Risa.

"Oke, nanti gue bilang Vanya."

"Mau gue jemput?"

"Eh gak usah, share location aja, nanti Vanya bawa motor." Risa belum memberitahukan Arsen kalau ia pindah rumah. Sudah lama Risa tidak berangkat bareng Arsen, semenjak gosip mereka beredar.

"Gue tunggu Ris, lo harus datang, nanti gue chat." Arsen melambaikan tangannya.

🍃🍃

Risa selesai berpakaian. Ia keluar kamar, begitu juga Revan.

"Ke rumah Arsen juga?" tanya Revan.

"Iya."

"Sama siapa?" tanya Revan.

"Vanya."

"Gue berangkat duluan."

Risa tak menjawab, ia kesal, sangat kesal. Ingin rasanya ia tak pergi ke rumah Arsen. Tapi ia tak bisa menolak. Arsen sudah begitu baik padanya.

Risa berangkat naik motor bareng Vanya. Dan sialnya motor Vanya mogok dan berhenti di tengah jalan.

"Dasar motor butut!" Vanya menendang motornya.

"Kasihan motor lo Nya." Risa terkekeh geli.

"Trus gimana dong?" Vanya kesal.

Risa hanya mengangkat bahu. Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di samping mereka. Risa mengernyit melihat sosok yang baru saja turun dari mobil itu.

"Butuh tumpangan?" ucap pemilik mobil.

Risa tersenyum, kemudian mengangguk.

****

Tok.. Tok.. Tok..

Risa mengetuk pintu rumah Arsen. Beberapa detik kemudian pintu terbuka. Arsen terkejut, Risa dan Vanya membawa seseorang yang tak diundangnya.

"Lo sama dia Ris?" tanya Arsen.

"Ah iya, maaf Ar, tadi motor kita mogok, untung ada Alfa, dia nebengin kita," jawab Risa.

Arsen mengangguk dan mempersilahkan ketiganya masuk. Risa kagum saat memasuki rumah Arsen. Rumah mewah dan luas bergaya Eropa. Arsen orang kaya, mungkin lebih kaya dari Alfa.

My Cool Enemy (END)Where stories live. Discover now