78. Kesal

239 28 0
                                    

M-mau berterimakasih untuk kalian, makasihhhh yah udah mau meramaikan ff sederhana ini. Sayang kaliaaaannnnnn banyak-banyakkkkkkkkkkkkkkkkkkkk 💜

••••••

"Perasaan ku tidak enak," air mata mu menetes. Kamu sangat takut terjadi apa-apa pada Taehyung,

"Taehyung aku sangat takut, aku butuh kamu. Kamu ada dimana hiks," km.

Kamu kembali keluar kamar, mengumpulkan semua pelayan dan bodyguard di ruang tamu.

"Perketat lagi penjagaan di rumah, siapapun yang menurut kalian mencurigakan langsung tangkap." Kamu berucap dengan ekspresi dingin, semua orang menunduk sopan. Mereka bingung namun tidak ingin membantah perintah mu.

Setelah itu kamu kekamar Taeyon, di ambang pintu kamu terus memperhatikan nya yang sibuk membaca buku di atas tempat tidur.

"Mami masuk, jangan di sana terus." Taeyon.

"Bear sedang baca buku apa?" Kamu menghampiri nya, lalu ikut duduk di atas tempat tidurnya.

"Buku yang eonni Nami pernah pinjamkan," Taeyon.

"Kamu belum mengembalikan nya?" Km.

"Belum mi, kan eonni Nami sudah lama di Roma. Kapan eonni Nami akan pulang? Bukankah dia sudah bertunangan dengan oppa?" Taeyon.

"Mami juga tidak tau," km.

"Ayok kita lakukan panggilan video dengan eonni Nami, bear sangat merindukan nya." Taeyon.

"Sabar yah sayang, eonni Nami masih belum mengingat kita. Nanti kita hubungi kalau dia sudah mengingat segalanya," km.

Taeyon mengangguk, tatapan nya kembali pada mu. Dia masih memendam perasaan bingung dengan ketakutan mu ketika di mall tadi.

"Mami kenapa tadi ketakutan?" Taeyon.

Kamu tersenyum dan mulai menceritakan kejadian ketika Kai menculik mu di desa, namun kamu tidak bilang kalau saat itu kamu sedang bertengkar dengan daddynya.

"Benarkah mi?! Untung saja tadi ada samchon Jaemin," Taeyon.

"Iya sayang, makanya mami sangat takut tadi. Mami takut dia akan mencelakai mu," km.

"Maaf yah mi, tadi bear berpikir mami sudah gila hehe." Taeyon tersenyum polos, teganya dia mengira bahwa kamu mengalami gangguan mental.

"Jahat banget sih bear," kamu mencemberutkan bibir.

Taeyon meletakkan bukunya, dia mendekat dan langsung memeluk mu dengan erat.

"Sehat terus yah mi, bear sayang mami. Bear tidak ingin kehilangan kalian sampai kapanpun," Taeyon.

Penuturan Taeyon membuat hati mu sedikit damai, kamu membalas pelukannya lalu mengecup keningnya berulang kali.

"Hanya kematian yang akan memisahkan kita semua," km.

Kalian saling berpelukan, canda tawa terus terdengar. Bersama dengan Taeyon sangat membuat mu nyaman, yah setidaknya sedikit meredakan kecemasan mu tentang Kai maupun Taehyung yang entah ada di mana.

•••

Di tempat berbeda, Soobin sedang duduk di sofa apartemen nya. Dia terus menatap ponselnya, seakan menunggu seseorang untuk menghubungi nya.

"Kenapa dia belum mengabari?" Soobin.

Beberapa menit kemudian ponsel Soobin berdering, secepat mungkin dia langsung mengangkat panggilan tersebut.

[In call]

"Halo hyung, apa hyung sudah sampai?" Soobin.

"Apa istri ku sudah menghubungi mu?" Taehyung.

PLEASE DON'T LEAVE ME S3 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang