51. Sandara [21+++]

1.2K 33 0
                                    

[Kriet]

Pintu rumah terbuka, Nami meneteskan air matanya saat melihat wanita yang saat ini tersenyum saat menatap nya.

"Nami....." Lirihnya.

"Nami dia mama mu." Namjoon.

Wanita itu mendekat lalu membelai kedua pipi Nami, wanita itu terus menelusuri setiap inci wajah Nami dengan jarinya.

"Anakku..." Lirihnya.

"M-mama..." Lirih Nami.

Wanita itu mengangguk, Nami pun semakin mendekat lalu memeluk wanita itu dengan erat. Air mata Nami mengalir begitu deras, perasaan senang dan sedih bercampur aduk hingga membuat nya terus menangis sekencang-kencangnya.

"Nami kangen mama.... Nami sayang mama...." Nami.

"Mama juga sayang Nami, maaf karena selama ini mama tidak berani mendekati mu. Mama hanya bisa memantau Nami dari kejauhan, bahkan untuk menyapa mu saja mama tidak sanggup." Lirihnya.

"Ini kesalahan ku Sandara, karena takut kehilangan Nami aku sampai melarang mu untuk memberitahukan identitas mu." Lirih Namjoon.

Namjoon menundukkan kepalanya, pelukan Nami terlepas dari Sandara lalu menggegam tangan mamanya itu sangat erat.

"Ini bukan salah kalian, tidak ada dari kita yang salah. Entah itu mama, papa ataupun Nami. Ini semua adalah jalan yang telah Tuhan gariskan untuk kita." Nami.

Sandara tersenyum, menghapus air mata Nami lalu kembali memeluk putrinya dengan erat.

"Sekarang Nami sudah tumbuh sebesar ini, aku kehilangan kesempatan membesarkan anakku selama 12th ini." Lirih Sandara.

"12th sudah berlalu, mau kah mama merawat Nami sekarang dan selamanya?." Lirih Nami.

"Mama akan merawat Nami, kita akan hidup bersama selamanya." Sandara.

Pelukan mereka terlepas lalu tersenyum bersama, malam ini Nami menginap di rumah Sandara sedangkan Namjoon kembali pulang kerumahnya.

Malam ini Nami menghabiskan waktu bercerita segala keluh kesahnya, bahkan Nami juga menceritakan kehadiran Hani dan Ara.

"Jadi wanita itu datang lagi?." Sandara.

"Iya ma, bahkan ada seorang gadis yang mengaku sebagai anak papa. Sebelum tinggal di rumah, dia pernah menyiksa ku hingga aku di rawat di rumah sakit karena mengalami tulang retak di bagian tulang kering." Nami.

Sandara menggeleng lalu mengelus lembut kening Nami yang saat ini tidur bersandar di bahunya.

"Hani dari dulu tidak berubah, bahkan sekarang dia kembali lagi membawa anak itu. Seperti nya dia belum puas memisahkan ku dengan papa mu, entah kebusukan apa lagi yang dia rencanakan saat ini." Keluh Sandara.

"Apa perceraian kalian terjadi karena perbuatan ahjum-ma Hani ma?." Nami.

"Iya." Sandara.

"Ma maukah mama menceritakan segalanya pada Nami? Aku ingin mendengar nya langsung dari mama." Nami.

"Dulu mama dan papa mu saling mencintai, mama sudah tau kalau Hani adalah mantan yang telah mengkhianati dan menipu papa mu. Awalnya rumah tangga kami sangat bahagia, apalagi semenjak kamu lahir kedunia papa mu benar-benar mencintai kita berdua. Namun tiba-tiba Hani datang pada mama dan bilang kalau dia hamil anak Namjoon." Sandara.

"Trus mama percaya?." Nami.

"Awalnya mama tidak percaya, namun Hani bilang kalau dia dan Namjoon masih sering berhubungan di belakang mama. Mama selalu menahan rasa kecewa ini sendirian dan sengaja tidak memberitahukan papa mu, tapi Hani terus mendatangi mama dan bilang akan menyakiti mu kalau mama tidak bercerai dengan papa mu." Sandara.

PLEASE DON'T LEAVE ME S3 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang