36. Kesedihan Nami

332 27 0
                                    

"Apa Nami mengizinkan Ara tinggal bersama kita?." Namjoon.

"A-ara?." Gugup Nami.

Namjoon hanya mengangguk dan sedikit khawatir saat melihat ekspresi sedih Nami.

Namun seketika ekspresi sedih itu luntur dan berubah menjadi Senyuman hangat yang selalu Nami perlihatkan.

"Apa papa mau menceritakan semuanya pada Nami? Semenyakitkan apapun itu, pasti Nami bisa menerimanya." Ucap Nami lembut sembari memegang tangan Namjoon.

Namjoon tergelak, dia tidak habis fikir bahwa kata-kata anaknya terdengar begitu sangat dewasa.

"Apa Nami mau berjanji untuk tidak membenci papa?." Lirih Namjoon.

"Apapun kesalahan papa, Nami pasti bisa menerima nya." Nami.

Dengan lembut Nami mengusap air mata yang mulai mengalir di pipi Namjoon.

"Berjanjilah untuk tidak meninggalkan papa." Namjoon.

"Nami berjanji, Nami akan selalu menemani papa sampai kapanpun." Lirih Nami.

Namjoon tersenyum, mengecup pucuk tangan putri nya dan mulai menceritakan segalanya.

"Dulu sebelum mengenal mama mu, papa mempunyai seorang kekasih bernama Hani, kami menjalani hubungan cukup lama, namun dia pergi begitu saja dari kehidupan papa setelah dia menguras habis sebagian harta papa." Namjoon.

"Dia pergi bersama seorang pria bule, bisa di bilang pria itu juga teman bisnis papa, mereka bersekongkol untuk menjatuhkan bisnis papa, setelah kepergian Hani papa benar-benar hancur, namun bukan karena cinta, tapi karena papa harus mengulang semua kesuksesan yang papa dapat dari awal lagi." Namjoon.

Air mata Namjoon mengalir saat mengingat pengkhianatan dari rekan bisnis serta kekasih nya sendiri.

"Di saat papa benar-benar rapuh, ada seorang wanita yang datang pada papa dan terus menyemangati papa hingga akhirnya papa bisa bangkit lagi dari keterpurukan itu." Namjoon.

Namjoon terdiam sesaat, dia belum sanggup memberitahukan pada Nami bahwa wanita yang dia maksud sebenarnya wanita malam yang selalu memuaskan nya.

"Disaat papa sudah kembali sukses, papa pun menikahi nya dan menjadi kan dia satu-satunya wanita yang papa cintai di dunia ini, ketulusan serta kebaikan nya mampu membuat papa yang punya kehidupan kelam menjadi pria yang lebih baik setelah mengenal dia." Namjoon.

Nami tetap bungkam, perlahan air matanya mengalir saat Namjoon berusaha tersenyum padanya.

"Apa wanita itu adalah mama?." Lirih Nami.

"Iya, wanita sempurna itu adalah mama mu." Namjoon.

"Lalu Mengapa papa dan mama berpisah?." Nami.

"Saat umur mu menginjak 3th, tiba-tiba Hani kembali datang di kehidupan kami, papa juga baru tau kemarin alasan sebenarnya yang membuat mama mu pergi begitu saja dari kehidupan kita." Namjoon.

"Apa alasan mama?." Lirih Nami.

"Saat itu Hani datang padanya dan memberitahu kan bahwa-...." Ucapan Namjoon terhenti, dia tidak sanggup untuk menceritakan fakta tentang Ara, dia sangat takut kalau Nami juga akan meninggalkan nya begitu saja.

"Papa? Tolong cerita kan pada Nami." Mata Nami berair, buliran air mata terus mengalir di pipinya.

"Hani bilang pada mama mu kalau dia mempunyai anak saat menjalin hubungan dengan papa, maka dari itu mama mu pergi begitu saja meninggalkan kita, sebenarnya saat itu dia ingin membawa mu, namun papa dengan bodohnya memberi sebuah syarat padanya." Lirih Namjoon.

PLEASE DON'T LEAVE ME S3 ✔️Where stories live. Discover now