63. Kabar Nami

277 26 0
                                    

Pemuda itu berjongkok tepat di sebelah Nami. Tangannya terulur dan memperlihatkan sebuah kotak kecil pada Nami.

"Untuk mu baby."

"Apa kamu mempermainkan ku Axel?" Nami mendaratkan ekspresi nya. Pemuda bernama Axel itu tertawa pelan lalu kembali memasukkan kota kecil itu di dalam sakunya.

"Padahal merokok bisa menenangkan pikiran, lagi pula disini tidak ada larangan untuk wanita agar tidak merokok." Axel.

"Aku tau, tapi aku memang tidak merokok. Kamu selalu saja mengajarkan buruk pada ku, akan ku laporkan pada papa." Nami.

Axel tertawa, dia pindah berlutut di belakang Nami lalu bersandar di punggung milik Nami.

"Nami kenapa kamu selalu menolak cintaku, padahal aku telah menyimpan perasaan ku pada mu selama setahun belakangan ini," setelah mengucapkan kata itu, hembusan nafas pelan terdengar dari Axel. Suasana seketika menjadi hening.

"Lebih baik kita pulang," Nami tiba-tiba berdiri hingga tanpa sadar telah membuat Axel tersungkur kedepan.

"Jahat banget sih, aku kan lagi bersandar," keluh Axel.

Bukannya menolong Nami malah tertawa dan berlari meninggalkan Axel yang masih terduduk di jalan.

"Dasar manja," ledek Nami.

"Namiiiiii tungguuuuuuuuuuuu," Axel berdiri dan langsung mengejar Nami yang mulai jauh dari pandangan nya.

Sesampainya di depan rumah, mereka berdua menghentikan langkah mereka dan berusaha mengatur nafas masing-masing.

"Masuklah, aku antar sampai di sini saja." Axel.

"Ya memang sampai di situ, aku kan tidak menyuruh mu masuk." Nami.

Axel menaikkan sebelah bibirnya lalu menjitak kening Nami.

"Sakit!" Nami.

"Makanya jadi cewek harus baik dikit dong, tomboy banget. Rambut mu sudah mulai sebahu tuh, nanti jangan di potong sepeti laki-laki lagi." Axel.

"Apa urusannya dengan mu, ini kan rambut ku," Nami berbicara sembari memegang rambut nya. Sedangkan Axel hanya menggeleng lalu mengacak-acak rambut Nami.

"Kalau begitu aku pulang, kamu masuklah jangan keluyuran lagi." Axel.

"Hmmmm." Nami.

Axel berjalan kearah rumahnya yang tidak jauh dari rumah Nami, sesekali dia berbalik badan dan melambaikan tangannya pada Nami.

"Maaf Axel, aku tidak bisa membalas perasaan mu. Entah mengapa aku merasa kalau aku tidak bisa jatuh cinta pada siapapun." Nami.

Setelah Axel hilang dari pandangan nya, Nami kembali melangkah masuk kedalam rumah.

[Kriet]

Perlahan Nami membuka pintu lalu tersenyum saat melihat mama dan papa nya yang berada di ruang tamu. Nami mendekat pada mereka dan langsung memeluk mamanya dengan erat.

"Eh anak mama sudah pulang." Sandara.

"Iya." Nami.

"Dimana Axel?" Sandara.

"Dia sudah pulang." Nami.

"Tumben, biasanya makan siang disini." Sandara.

"Entahlah," Nami mendudukkan dirinya di sebelah papa nya. Namjoon tersenyum pada putrinya lalu menatap kearah Sandara.

"Apa makan siangnya belum selesai sayang?" Namjoon.

"Belum, tunggu sebentar lagi," Sandara beranjak dan berlari kearah dapur.

PLEASE DON'T LEAVE ME S3 ✔️Where stories live. Discover now