74. Dikerjai

267 19 0
                                    

Disisi lain, Nami yang sedang melakukan body combat di dalam kamar juga tiba-tiba terduduk karena merasakan sakit yang begitu luar biasa pada kepalanya.

"Mama....... Papa...... S-sakit," lirih Nami.

Nami tergeletak di lantai, untung saja ada suara benda yang terjatuh. Namjoon yang menyadari ada yang tidak beres di kamar putri nya langsung berlari ke kamar Nami.

"Nami!" Namjoon semakin panik ketika melihat Nami yang sudah pingsan, dia menggendong putri nya lalu menyuruh Sandara untuk ikut ke rumah sakit.

"Tolong selamatkan anak saya!" Sesampainya di rs Namjoon berlari masuk sembari meminta tolong pada para perawat yang berjaga, para perawat itu panik dan langsung menyuruh Namjoon agar meletakkan Nami di kasur yang ada di UGD setelah itu dia pun di periksa.

"Namjoon ada apa dengan anak kita?" Lirih Sandara.

"Aku juga tidak tau, saat aku masuk kamar dia sudah tidak sadarkan diri." Namjoon.

"Permisi, apa kalian orang tua pasien?" Dokter.

"Iya dok," Namjoon.

"Ada yang saya ingin jelaskan, tolong ikut keruangan saya." Dokter.

"Baik, sayang tunggulah disini." Namjoon.

"Iya," Sandara.

Namjoon pun pergi bersama dokter yang tadi memeriksa Nami, sedangkan Sandara menjaga Nami yang masih tidak sadarkan diri.

•••

Sedangkan di tempat berbeda, Taeyong masih merasa tersiksa karena jantungnya yang terasa semakin sesak dan sakit. Dia tersungkur dengan posisi berlutut, tangannya terus mencengkeram dada bagian kirinya.

"Argh!" Pekikan demi pekikan keluar dari mulut Taeyong. Namun beberapa menit kemudian rasa sakit itu tiba-tiba menghilang dengan sendirinya, keringat terlanjur membasahi seluruh tubuh Taeyong.

Taeyong mengubah posisi menjadi duduk di lantai, kini dia bersandar dan berusaha mengatur nafasnya yang masih tidak beraturan.

"Apa aku sakit jantung?" Lirihnya.

Dia masih terduduk lemas di koridor, matanya melirik pada keringat yang membasahi telapak tangannya. Taeyong kembali mendongak dan bersandar, matanya tertutup rapat. Pikirannya sangat kacau.

"Kenapa aku jadi sakit-sakitan? Sejak SMP ada saja penyakit yang menyerang ku, ini sangat tidak adil." Taeyong.

"Apa yang kamu lakukan? Pelajaran sebentar lagi di mulai?" Juki mendekati Taeyong, sejak tadi dia bingung karena Taeyong tidak kunjung kembali. Pada akhirnya dia memutuskan untuk mencari Taeyong karena takut terjadi apa-apa, namun dia sedikit lega karena malah menemukan Taeyong yang sedang duduk santai di koridor sekolah.

Taeyong menatap Juki sesaat setelah itu kembali memejamkan mata, sedangkan Juki ikut duduk di lantai bersama Taeyong.

"Kamu mandi keringat, apa bom seberat itu sampai membuat mu kelelahan seperti ini? Bodoh, harusnya kamu jangan menjadi pahlawan kesiangan." Ledek Juki.

"Diamlah, aku tidak ingin mendengar lawakan tidak bermutu mu!" Taeyong beranjak lalu pergi begitu saja meninggalkan Juki.

Juki masih bingung apa yang membuat Taeyong menjadi kesal, namun dia tidak ingin mengambil pusing dan langsung mengejar Taeyong yang semakin jauh darinya.

"Taeyong tunggu aku," Juki.

•••

[Rumah]

Sesampainya di rumah kamu menyuruh Taeyon untuk beristirahat, sedangkan kamu pergi ke kamar untuk menyiapkan pakaian kerja Taehyung.

"Lagi ngapain?" Taehyung mendekat pada mu dan langsung memeluk mu erat dari arah belakang.

PLEASE DON'T LEAVE ME S3 ✔️Where stories live. Discover now