13. Sakura

646 35 6
                                    

Nami melirik kearah Taeyong lalu sedikit tersenyum saat melihat ekspresi datarnya.

Kini gadis itu terus berjalan menghampiri mereka bertiga hingga langkah nya terhenti saat Yuna tiba-tiba muncul dan berjalan mendahului nya.

Kini Yuna terus tersenyum saat berada didepan Nami.

"Ke kantin yuk." Yuna.

"Ehhh, Tapi kami sudah makan tadi." Nami.

Yuna sedikit menatap Nami sendu lalu beralih duduk di sebelah nya.

"Gwencanha, Aku boleh gabung kan?." Yuna.

"Boleh dong, kamu kan teman kita hehe." Nami.

Kini Yuna dan Nami terus bercanda lalu mengabaikan kehadiran gadis imut yang pernah memberikan surat pada Taeyong.

Saat ini Gadis itu berdiri tepat didepan Taeyong yang sedang duduk di kursi taman.

"A-apa oppa sudah baca surat dari ku?." ???.

"Belum." Taeyong.

Gadis itu tertunduk sedih sembari menarik ujung kemeja sekolah nya.

"Bahkan aku tidak menyentuh nya." Sahut Taeyong lagi.

(Deg)

Bukan hanya gadis itu yang merasa kecewa, bahkan Nami dan Yuna pun merasa seperti mereka yang berada di posisi gadis itu.

"K-kenapa?. ???.

"Karena aku tidak suka, kalau bisa ngomong secara langsung kenapa harus pakai surat segala?." Ketus Taeyong.

Nami menoleh kearah Taeyong lalu mencubit pergelangan tangannya hingga membuat Taeyong kebingungan.

"Jangan kasar padanya! Dia adik kelas kita, jadi pasti dia akan merasa takut." Nami.

"Aku tidak kasar, kan memang seperti itu itu." Taeyong.

Nami kembali menoleh kearah gadis itu yang terlihat murung saat ini, dengan cepat dia beranjak dari duduknya lalu berusaha menenangkan gadis itu.

"Mian, Taeyong memang terkadang seperti itu." Nami.

"G-gwencanha." Lirih nya.

"Siapa nama mu?." Nami.

"Sakura, aku murid pindahan dari Jepang.". Sakura.

"Woah nama yang indah, sama seperti orangnya hehe ." Nami.

Sakura hanya tersenyum lalu memegang tangan Nami.

"Kalau eonni siapa namanya?." Sakura.

"Nami dan mereka para sahabat ku, Yuna, Juki dan Taeyong." Ucap Nami sembari menunjuk sahabat nya satu persatu.

"Annyeong." Juki.

Juki sedikit tersenyum namun berbeda dengan Taeyong yang kembali memakai earphone di telinga nya.

Sedangkan Yuna terus tersenyum saat mendengar Nami menganggap nya sahabat.

"Annyeong hehe, apa aku boleh gabung dengan kalian?." Sakura.

"Ten-...." Nami.

"Tidak." Ucap Taeyong memotong perkataan Nami.

Nami menoleh kearah Taeyong dengan raut wajah kesalnya, namun Taeyong malah memalingkan wajahnya.

"Hmmm baiklah, kalau begitu aku pergi dulu, Sebenarnya aku sangat ingin bergabung dengan kalian karena aku tidak punya teman disini, tapi gak papa kok hehe." Lirih sakura.

Kini raut wajah sakura benar-benar terlihat sangat sedih sehingga membuat Nami sangat iba dengannya.

"Disini saja bersama kami." Nami.

PLEASE DON'T LEAVE ME S3 ✔️Where stories live. Discover now