32. Rumit

300 27 8
                                    

Wanita itu menghampiri Ara lalu terkejut saat melihat Namjoon.

"Namjoon!."

"Hani?!." Namjoon.

Karena terkejut kini mereka hanya saling memandang, Namjoon membalikkan badannya dan ingin pergi namun dengan cepat Ara memeluk tubuhnya dari belakang.

"Papa jangan pergi, A-ara ingin bersama papa." Lirih Ara.

Namjoon terdiam, dia ingin melepaskan pelukan Ara namun rasanya sangat sulit karena orang yang mengaku mempunyai anak dengan nya itu adalah Hani, mantan kekasihnya.

"Papa jangan tinggalkan Ara lagi, Ara sudah lelah melihat papa dari kejauhan hiks Ara mau papa tinggal disini." Ara.

Air mata Ara berjatuhan Namjoon yang iba ingin berbalik dan menghapusnya namun dia kembali teringat pada Nami, gadis lugu kesayangannya yang sudah di lukai oleh Ara.

"Masuklah Namjoon, akan ku jelaskan semuanya." Lirih Hani.

Dengan pelan Namjoon melepaskan pelukan Ara lalu berjalan masuk mengikuti Hani di susul oleh Soobin dan Ara.

Kini mereka telah duduk di sofa, Namjoon bersebelahan dengan Soobin, sedangkan Hani duduk didepan mereka dan Ara di suruh Hani masuk ke kamarnya.

"Namjoon, Ara adalah anak kita." Hani.

Namjoon hanya diam dan terus memperhatikan Hani.

"Dulu saat aku pergi ternyata aku sedang mengandung dan aku baru mengetahuinya saat sudah tiba di luar negeri." Hani.

"Kalau memang Ara anakku mengapa kamu tidak memberitahukan ku saat dulu kamu kembali lagi untuk menghancurkan rumah tangga ku?." Lirih Namjoon.

"Saat itu aku sudah memberitahukan istri mu dan-...." Hani.

"Jadi kamu yang membuat istri ku tiba-tiba menceraikan ku tanpa sebab? Jadi kamu sudah bilang padanya kalau aku memiliki anak bersama mu? Apa kamu gila Hani?!." Namjoon.

"Apa aku salah memberitahukan hal itu padanya?! Apa kamu lupa, Sebelum kamu menikah dengannya kita sering berhubungan int*m!." Hani.

"Tapi cara mu salah! Baiklah aku akui bahwa dulu aku pria br*ngsek, bahkan saat menjalin hubungan dengan mu pun aku masih bermain dengan wanita lain, tapi semenjak mengenal istri ku segalanya berubah, t-tapi kedatangan mu malah merusak segalanya." Namjoon.

Namjoon menundukkan kepalanya bahkan air mata saja tidak bisa menggambarkan betapa dia sangat mencintai istrinya, wanita baik yang telah melahirkan Nami.

"Dengarkan aku Namjoon itu sudah masalalu, sekarang aku mengungkap ini semua karena Ara juga butuh kasih sayang dari mu, Ara anak mu, dia ataupun kamu berhak tau satu sama lain." Hani.

"Setelah dia berumur 17th baru kamu memberitahukan nya pada ku? Apa itu masuk di akal Hani?." Namjoon.

"Namjoon aku punya alasan sendiri mengapa merahasiakan keberadaan Ara dari mu, aku takut kamu tidak akan mau mengakuinya." Hani.

"Jadi apa sekarang kamu berpikir aku akan menerima kehadiran nya setelah dia memukuli Nami? Bahkan Nami hampir kehilangan nyawanya." Namjoon.

"Dia sudah jelaskan pada ku, dia hanya ingin mencuri perhatian mu dengan cara seperti itu, karena Nami sombong dan tidak ingin berteman dengannya." Hani.

Namjoon tertawa pelan lalu menghapus sisa air matanya.

"Nami bukanlah gadis seperti itu." Namjoon.

"Lihatlah, Ara pembohong kan? Sama seperti mu, dia menuruni sikap egois dan pembohong yang kamu miliki ." Lirih Hani.

Air mata Hani terjatuh, bahkan dia mulai menangis sesegukan saat ini.

PLEASE DON'T LEAVE ME S3 ✔️Where stories live. Discover now