43. Kembalinya Kai

288 32 0
                                    

Ara menginjak tangan Nami hingga membuat Nami memekik kesakitan akibat beling yang menancap di telapak nya.

"Ara sakit!." Teriak Nami.

[Plak!!!]

Satu tamparan mendarat di bahu Ara, bukan hanya Ara, bahkan Nami yang melihat pun sangat terkejut saat melihat Hani yang memukul pergelangan tangan Ara.

"Apa kamu gila?! Dia adik mu." Hani.

Ara menyingkirkan kakinya lalu memberi ruang untuk Hani yang ingin menolong Nami.

"Apa sakit? Maafkan kelakuan Ara, tangan Nami berdarah biar mama obati." Hani.

Nami bungkam, dia memegang tangannya lalu menahan darah yang keluar dari telapak tangannya.

"Ma! Kenapa mama-..." Ara.

"Cukup Ara! Pergi ke kamar mu!." Hani.

Nafas Ara naik turun, dengan kesal dia menatap Nami yang hanya diam, setelah itu diapun berlari ke kamarnya.

Kini Hani kembali mendekati Nami yang membuang bekas serpihan gelasnya.

"Maafkan kelakuan Ara, mama yakin dia hanya belum bisa menerima keberadaan Nami." Hani.

Nami tersenyum, Semudah itukah Hani berbicara itu pada Nami yang notabe nya adalah pemilik rumah ini, bahkan semua harta Namjoon sudah mengatas namakan Kim Nami, putri tunggalnya.

"Mama?." Nami.

"Iya, mulai hari ini Nami boleh memanggil mama sama seperti Ara, karena kalian bersaudara." Hani.

"Makasih ahjum-ma, tapi aku tidak terbiasa memanggil siapapun dengan sebutan mama." Nami.

Setelah mencuci tangan dan mengambil kotak p3k, Nami pun pergi ke kamarnya, meninggalkan Hani yang terdiam di tempat.

"Hahaha lucu sekali." Hani.

Sesampainya di kamar Nami langsung membersihkan luka sayatan di tangannya, sesekali dia melamun saat mengingat perlakuan Hani tadi.

Lelucon yang di buat Hani membuat Nami tidak bisa menahan kekehannya, mama? Haha munafik sekali.

Bahkan Nami sudah mendengar langsung saat Hani dan Ara bercerita buruk tentangnya.

"Aneh." Nami.

[Krieettt]

Pintu kamar Nami terbuka, Nami menoleh namun dia langsung memalingkan wajahnya saat melihat Namjoon yang masih menggunakan jas menghampiri nya.

Namjoon duduk di sisi kasur bersebelahan dengan Nami, kini dia terus memperhatikan wajah putrinya yang masih enggan untuk menatap nya.

"Papa tau Nami masih marah pada papa, tapi percayalah papa tidak akan tinggal diam dengan keberadaan 2 wanita itu, papa diam-diam sedang menyelidiki mereka." Namjoon.

"Menyelidiki?." Nami.

"Iya, Hani bukanlah orang yang jujur jadi papa masih ragu." Namjoon.

"Tapi hasil tes itu akurat pa, Ara adalah anak papa." Nami.

Namjoon terdiam, kali ini dia hanya bisa menunduk, memang benar apa yang di katakan Nami, apa bisa hasil tes itu bisa di palsukan? Entahlah, kepala Namjoon rasanya ingin pecah memikirkan masalah itu.

"Tolong maafkan papa, ini semua kesalahan papa di masalalu, hingga akhirnya Nami yang terkena dampak nya, papa tau papa bukanlah yang terbaik, tapi kasih sayang papa pada Nami itu melebihi segalanya." Namjoon.

Nami tetap bungkam, bahkan dia hanya memalingkan wajahnya saat Namjoon menggegam erat tangannya.

"Tangan mu luka? Kenapa bisa seperti ini?." Panik Namjoon.

PLEASE DON'T LEAVE ME S3 ✔️Where stories live. Discover now