57. Cobaan

263 30 0
                                    

"Aku akan mengerahkan semua kekuasaan dan kekuatan ku untuk menangkap si brengs*k itu, tidak akan ku ampuni kali ini." Batin Taehyung.

Semalaman penuh Taehyung terus terjaga, sedangkan kamu sudah tertidur karena kelelahan. Taehyung terus memperhatikan kalian secara bergantian, dadanya seakan sesak ketika kembali mengingat moment saat kamu koma.

Taehyung yang kini sedang duduk di sisi Taeyong terus memperhatikan putra nya, tangannya pun terulur untuk membelai kening Taeyong.

"Dulu kamu masih sangat kecil, sekarang anak daddy sudah sebesar ini." Taehyung.

Kenangan masa kecil Taeyong kembali terlintas di fikiran Taehyung, dia sedikit tersenyum ketika mengingat betapa cerianya Taeyong saat masih kecil.

"Dulu kamu sangat suka duduk di pangkuan daddy, sekarang untuk mengobrol dengan daddy saja kamu sudah sungkan." Taehyung.

"Daddy......." Taeyon terbangun dari tidurnya, Taehyung pun menghampiri putri kesayangannya itu lalu mendudukkan Taeyon di pangkuan nya.

"Kenapa anak daddy bangun?." Taehyung.

"Bear tadi mimpi oppa sudah bangun." Taeyon.

"Benarkah? Lalu mengapa bear terbangun?." Taehyung.

"Oppa memang bangun, tapi tiba-tiba oppa pergi meninggalkan kita. Bear sangat takut daddy." Lirih Taeyon.

Taehyung berusaha tersenyum lalu mengecup pipi Taeyon berulang kali.

"itu hanya bunga tidur mu saja, sebaiknya bear tidur lagi supaya besok tidak telat ke sekolah." Taehyung.

"Daddy....... Bolehkah aku libur lagi besok? Aku tidak ingin berjauhan dari kalian." Lirih Taeyon.

"Baiklah, besok daddy akan mengurus izin mu untuk beberapa hari kedepan." Taehyung.

"Tapi bagaimana kalau mami marah?." Taeyon.

"Mami tidak akan marah. Sekarang bear tidur, nanti mami akan marah kalau melihat mu bangun." Taehyung.

Taeyon mengangguk lalu kembali berbaring di ranjang tidurnya.

"Daddy gak tidur?." Taeyon.

"Nanti daddy akan tidur, sekarang bear tidurlah." Taehyung.

Taeyon kembali mengangguk sembari memejamkan matanya, beberapa menit kemudian dia kembali terlelap. Taehyung terus memperhatikan Taeyon dengan tatapan sendu dan sesekali menghela nafas panjang.

"Kalian adalah harta berharga yang daddy miliki, seandainya Yemi juga masih hidup........" Taehyung menundukkan kepalanya, perlahan air matanya terjatuh saat mengingat Yemi.

Kamu yang mendengar suara sesegukannya terbangun lalu menatap sekeliling, hingga pandangan mu tertuju pada Taehyung yang sedang menangis sembari menundukkan kepalanya.

Dengan langkah sempoyongan kamu menghampiri Taehyung dan langsung memeluknya dengan erat. Awalnya Taehyung terkejut, namun dia mengenali bau tubuh mu. Kini dia membalas pelukan mu dan semakin mengencangkan tangisnya.

"Kenapa kamu selalu menyembunyikan rasa sakit mu sendirian...... Padahal kamu yang selalu menyemangati kami, tapi ternyata kamu yang paling rapuh di antara kita semua" Lirih mu.

Taehyung enggan menjawab mu karena sudah tidak bisa lagi menahan rasa sakit didada nya, dia terus sesegukan bahkan tubuhnya bergetar karena menangis.

"Menangis lah sepuasnya...." Km.

Kamu terus memeluk dan membelai punggung nya hingga akhirnya diapun mulai tenang.

Kini kalian duduk bersebelahan di dekat ranjang Taeyong, kamu tersenyum tipis saat melihat mata sembab Taehyung. Dengan lembut kamu membelai tangannya, Taehyung pun membalas dengan menggenggam tangan mu dengan erat.

PLEASE DON'T LEAVE ME S3 ✔️Where stories live. Discover now