46. Permintaan maaf Taeyong

329 31 0
                                    

"Mami tolong maafkan aku, maaf aku tidak minta izin pada mami. Tadi ak-...." Taeyong.

"Pergi, aku tidak pernah merasa membesarkan anak yang tidak menghargai orang tuannya." Lirih mu.

Ucapan Taeyong terhenti, kini dia kembali mendekati dan berusaha membujuk mu walaupun kamu terus menepis tangannya.

"Mamiiii, jangan marah-marah dong. Coba lihatlah wajah tampan anak mami ini, terlihat sangat frustasi sekarang." Rengek Taeyong.

Taeyong terus merengek dan bersikap manja di disebelah mu. Kearah manapun kamu memalingkan wajah, pasti Taeyong berpindah tempat agar kamu melihat kearahnya.

"Pergilah Taeyong." Keluh mu.

Taeyong kembali diam, kini dia menggigit bibir bawahnya lalu tersenyum saat mendapatkan ide baru.

"Bunny sangat sedih mami marah seperti ini, padahal bunny hanya ingin membantu Yuna. Apa sebaiknya mulai hari ini bunny gak usah menolong siapapun yah?." Taeyong.

"Apa kamu gila?! Mami mengajar kan mu untuk menjadi orang baik, fikiran mu sangat sempit seperti Daddy mu." Kesal mu.

Kamu memicingkan mata padanya, menghembuskan nafas kasar lalu menyelipkan rambut mu kebelakang telinga.

"Kalau gitu mami jangan marah-marah lagi dong, tadi kan aku menolong Yuna. Kata mami kalau bunny menolong seseorang, mami akan memberikan imbalan pada ku? Tapi kenapa bunny malah di marahi?." Keluhannya.

Kini Taeyong terus berbicara dengan nada merengek. Bukannya gemas, kamu malah sedikit geli. Mungkin karena kamu sudah terbiasa melihat nya bersikap dewasa, jadi merasa aneh melihat nya yang seperti ini.

Dengan berat hati kamu menatap kearahnya, sudut bibir atas mu sedikit terangkat saat melihat nya yang terus tersenyum seperti tidak melakukan kesalahan apapun.

"Benar-benar menjengkelkan seperti Daddy nya, ini hadiah untuk mu." Km.

[Plak.plak.plak]

"Ahhh mami sakittttt." Rengek Taeyong.

Kamu terus memukuli punggung Taeyong, hingga membuatnya menggeliat dan terus memekik kesakitan.

"Dasar anak nakal!." Kesal mu.

Taeyong tersenyum getir sembari mengusap punggung nya yang kamu pukuli tadi, kejam sekali mami ini.

"Apa orang tua selalu seperti ini? Memukul punggung anaknya kalau sedang marah, sakit sekali." Rengek Taeyong.

"Itu karena kamu membohongi mami!." Km.

Taeyong melipat kedua bibirnya lalu beralih memeluk mu, dia harus bersikap baik agar kamu mau memaafkan nya. Huft sulit sekali menghadapi seorang ibu yang sedang ngambek.

"Maaf, aku berjanji tidak akan mengulangi nya lagi." Taeyong.

"Awas aja kalau kamu bohong, akan mami patahkan tulang punggung mu." Km.

"Hehehe kalau terulang lagi, nanti aku minta maaf lagi." Ledeknya.

"Apa?! Anak ini benar-benar ingin di pukuli, kemari lah! Jangan kaburrrrr, yakkkkk Kim Taeyong!." Kesal mu.

"Hahaha." Taeyong.

Taeyong terus berlari menghindari mu, ahhh kelinci kecil ini sudah menjadi semakin usil semenjak dewasa.

Sedangkan di pintu balkon, suami mu terus memperhatikan kalian sembari tersenyum.

"Selalu menyamakan dengan sifat ku, padahal anaknya menuruni sifat nya ckckck." Kekeh Tae.

PLEASE DON'T LEAVE ME S3 ✔️Where stories live. Discover now