68. Kejutan

227 21 0
                                    

"Aku memang tampan," kekehnya yang memperhatikan dirinya sendiri dari balik cermin.

"Mau setampan apapun kamu, tetap saja tidak punya pisang."

Perkataan singkat itu mampu membuat senyum Nami memudar, dia menoleh lalu mengacungkan jari tengah nya pada Axel yang sedang berdiri di ambang pintu.

"Ku pikir kamu kuat, ternyata masih bisa pingsan juga yah," ledek Axel.

"Mau bagaimanapun aku juga manusia, jadi wajar kalau aku pingsan." Nami.

"Haha lemah banget sih," Axel duduk di ranjang tempat Nami tidur tadi. Matanya terus tertuju pada Nami yang sibuk merapikan rambutnya.

"Kamu tidak ada niat potong rambut lagi kan?" Axel.

"Entahlah," Nami.

"Jangan memotong rambut mu seperti cowok, bisa-bisa tidak akan ada pemuda yang mau mendekati mu." Axel.

"Baguslah, aku juga tidak minat pacaran." Nami.

Axel menggeleng pelan, dia sedikit tersenyum mengingat moment pertama kali bertemu dengan Nami. Saat itu Nami sedang duduk sendirian, matanya terlihat sembab seperti habis menangis seharian.

"Kenapa kamu menangis?" tanya Axel kala itu, namun Nami hanya menggeleng dan memeluk kedua kaki nya sendiri.

"Kalau kamu ada masalah ceritakan saja pada ku, aku siap menjadi teman mu." Axel.

Senyuman Axel mengalihkan kesedihan Nami, padahal baru saja bertemu tapi Axel sudah berhasil membuat Nami nyaman memiliki teman pertama nya di Roma.

"Aku melupakan semua ingatan ku," saat itu Nami menceritakan kesedihan nya. Axel yang memang anak periang terus menghibur Nami, bahkan kini hubungan mereka jadi begitu dekat berkat pertemuan singkat itu.

Axel selalu saja tersenyum setiap mengingat nya, Nami yang awal dia temui sangat pemalu dan pendiam. Tapi Nami yang sekarang begitu berbeda, dengan sekejap dia mampu merubah Nami menjadi pribadi yang berbeda dari sebelumnya.

"Ke kantin yuk, lapar nih." Axel.

"Ayok," Nami.

•••

Sedangkan disisi lain, suasana menjadi canggung karena pemuda yang tadi menyapa mu. Pemuda itu tertawa melihat ekspresi bingung mu sekaligus ekspresi kesal Taehyung.

"Apa kalian melupakan ku? Aku Woozy, adik nya Yoongi hyung." Woozy.

Kamu dan Taehyung saling menatap, akhirnya kalian tersenyum ketika mengingat siapa pemuda yang kini berada di depan kalian.

"Yaampun Woozy, maaf aku melupakan mu." Km.

"Haha gapapa yn, lagi pula kita sudah lama tidak bertemu. Bagaimana kabar kalian?" Woozy.

"Aku dan Taehyung baik-baik saja, bagaimana dengan mu Woozy?" km.

"Aku juga baik-baik saja, di mana Taeyong? Sudah lama aku tidak bertemu anak pertama mu itu," kekeh Woozy.

"Dia masih di sekolah nya, sekarang dia sudah sangat dewasa." Km.

"Haha aku jadi semakin ingin bertemu dengannya, yn apa ini anak mu yang kecil itu?" Woozy menunjuk kearah Taeyon. Taeyon yang merasa di kenali langsung menunduk sopan, dia tidak ingin terlihat buruk di depan orang yang jauh lebih tua darinya.

"Annyeong ahjus-?" Taeyon menaikkan alisnya sebelah, dia bingung ingin memanggil Woozy dengan sebutan apa.

"Panggil saja samchon," kekeh Woozy sembari tersenyum.

PLEASE DON'T LEAVE ME S3 ✔️Where stories live. Discover now