58. Bimbang

245 24 0
                                    

[Kriet]

Pintu ruangan terbuka, kalian semua menoleh kearah pintu lalu menatap heran Soobin yang terlihat tergesa-gesa menghampiri kalian.

"Ada apa Soobin?." Taehyung.

"Saya menemukan nya." Soobin.

"Benarkah?!." Taehyung.

"Iya hyung, ternyata dia memang wanita itu." Soobin.

"Aku akan menemuinya," Taehyung beranjak namun kamu langsung menahan tangannya saat dia ingin pergi.

"Aku ikut." Km.

"Jangan sayang, kamu disini saja menemani anak-anak." Taehyung.

"Tapi aku ingin tau apa alasannya sampai mencelakai keluarga kita," lirih mu.

Taehyung menghela nafas panjang lalu kembali duduk di sebelah mu, kini dia mengulurkan tangannya dan terus membelai pipi mu.

"Sayang dengarkan aku, biar aku yang akan menyelesaikan masalah ini. Kalau kamu ikut siapa yang akan jaga anak-anak?." Taehyung.

"T-tapi ........," kamu melirik kearah Taeyon yang terlihat sedih lalu beralih menatap Taeyong yang masih terbaring lemah.

"Baiklah, tapi terus kabari aku yah," pada akhirnya kamu mengalah dan mengizinkan Taehyung pergi dengan Soobin.

"Iya sayang, aku tidak akan lama. Aku juga akan membuat tersangka itu membus*k di dalam penjara sampai ajal menjemput nya." Taehyung.

Taehyung mengecup kening mu dan Taeyon setelah itu pergi bersama dengan Soobin.

Kamu duduk di sisi Taeyong dan terus memperhatikan wajah pucat putra mu.

"Pelaku itu pasti mendapatkan ganjaran yang setimpal nak, jadi jangan khawatir dan cepatlah sadar." Km.

"Mami oppa pasti baik-baik saja kan?." Taeyon.

"Iya sayang, mami yakin oppa pasti baik-baik saja." Km.

"Syukurlah mi, bear sangat takut kalau oppa akan pergi seperti dedek Yemi. Bear sangat takut kehilangan oppa." Taeyon.

"Jangan berpikiran seperti itu, oppa pasti akan sadar dan kita bisa berkumpul lagi seperti dulu." Km.

Kamu terus membelai rambut Taeyon yang kini sedang duduk di pangkuan mu, air mata mu ingin terjatuh namun secepat mungkin kamu mengelap nya.

"Jangan lemah yn, siapa lagi yang akan menenangkan anak mu kalau kamu terlihat lemah seperti ini," batin mu.

[Kriet]

Pintu ruangan kembali terbuka, kalian semua melihat kearah Yuna yang berjalan mendekati kalian.

"Eonni Yunaaaa," Taeyon turun dari pangkuan mu lalu memeluk Yuna.

"Yuna sendirian?." Km.

"I-iya mami." Yuna.

"Mata eonni sembab, apa eonni habis menangis?." Taeyon.

"Hah? Gak kok, eonni gapapa." Yuna.

"Benarkah eonni? Coba deh liat mata bear, dari kemarin bear terus menangis gara-gara oppa dan eonni Nami." Taeyon.

"Mata bear terlihat sangat sembab." Yuna.

Kamu menghampiri Yuna lalu menuntun nya untuk di kursi yang tadi kamu duduki.

"Kamu ingin menjenguk Taeyong kan?." Km.

"I-iya," Yuna terlihat gugup, kini dia terus menatap Taeyong. Air mata Yuna mengalir, hatinya begitu sakit melihat orang yang dia sukai terbaring lemah seperti ini.

PLEASE DON'T LEAVE ME S3 ✔️Where stories live. Discover now