62. Naga Taeyong

224 26 0
                                    

"Kalau kamu tipe gadis seperti apa?," mata Taeyong terbuka perlahan. Pandangan nya dan Yuna bertemu, bahkan Yuna sampai membulatkan matanya karena terlalu terkejut.

"T-taeyong?!" Yuna.

Mata Yuna membulat sempurna dengan bibir yang terbuka, Taeyong tertawa pelan ketika melihat Yuna seperti itu. Tangan Taeyong terulur lalu menaikkan dagu Yuna agar bibirnya kembali tertutup.

"K-kamu sudah sadar?! Aku harus panggil mami dan dad-.....," Yuna panik. Dia berdiri dan ingin pergi disela-sela bicaranya, namun tangannya di tarik oleh Taeyong hingga dia kembali duduk di tepi kasur dan terdiam mematung.

"Kamu belum jawab pertanyaan ku." Taeyong.

"T-tae aku harus beritahukan pada mami dan daddy kalau kamu sudah sadar," panik Yuna.

"Mereka tau kalau aku sudah sadar." Taeyong.

"B-benarkah?l" Yuna.

"Hmm." Taeyong.

"Kalau begitu, a-apa kamu tadi mendengar ucapan ku?" Yuna.

"Tidak semua, apa kamu baru pulang sekolah?" Taeyong.

"I-iya, Tae aku sangat terkejut melihat mu sudah sadar." Yuna.

"Kamu sangat suka memanggil ku Tae, apa itu nama panggilan khusus untuk ku?" kekeh Taeyong.

Wajah Yuna merona, dia menunduk dan berusaha menetralkan suhu panas di wajahnya. Yuna begitu malu untuk menatap Taeyong, sepertinya perasaan cinta itu masih ada sampai saat ini.

"I-itu...., Iya itu nama panggilan untuk mu." Yuna.

Taeyong mengangguk dan terus menatap Yuna, senyuman Taeyong terukir ketika melihat Yuna yang terus menghindari pandangan mereka.

"Kenapa kamu malu pada ku, bukankah kita sudah menjadi saudara sekarang? Ya kan noona?" tawa Taeyong terdengar. Yuna mendongak untuk menatap Taeyong, hatinya tiba-tiba terasa sangat sakit. Apa Taeyong hanya menganggap nya sekedar saudara?

"Saudara yah....," suara Yuna begitu pelan namun Taeyong masih bisa mendengar nya.

"Iya, kita kan sudah menjadi saudara sekarang. Maaf karena aku tidak bisa menghibur mu saat mama mu meninggal." Taeyong.

"Tidak papa Taeyong, lagi pula kamu kan memang sedang dalam keadaan vegetatif saat itu. Oh iya, apa mami yang memberitahukan pada mu kalau aku sudah menjadi saudara mu sekarang?" Yuna.

Untuk beberapa detik Taeyong diam, namun setelah itu dia tersenyum dan mengangguk. Mungkin lebih baik dia merahasiakan keadaan nya selama terkena Vegetatif.

"Bagaimana keadaan Juki? Apa dia sehat?" Taeyong.

"Iya, tapi dia tidak terlalu bersemangat seperti ketika sedang bersama mu. Sekarang dia lebih sering berlatih basket, kami jarang berkumpul semenjak tidak ada kamu dan Nami." Yuna.

"Apa dia masih pacaran dengan Zie?" Taeyong.

"Masih, bahkan Zie selalu menemani nya setiap latihan basket." Yuna.

Taeyong tersenyum, padahal dulu Juki sering meledek nya Bucin. Tapi sepertinya sekarang Juki yang sedang di landa bucin.

"Bagaimana dengan mu? Apa sudah punya kekasih?" Taeyong.

"Aku tidak tertarik pada siapapun," Yuna memainkan jarinya. Ingin sekali dia mengungkapkan perasaan nya pada Taeyong, namun dia sadar akan posisinya.

"Begitulah cinta, kamu tidak akan pernah tertarik pada seseorang yang bukan tipe mu. Jatuh cinta dan mencintai sesungguhnya hanya terjadi satu kali dan itulah yang ku rasakan ketika mencintai Nami." Taeyong.

PLEASE DON'T LEAVE ME S3 ✔️Where stories live. Discover now