My Mate [ Jaeyong ] ✔️

By kawaiimelo

1.6M 203K 13.9K

Lee Taeyong, Omega cantik yang melarikan diri ke Korea bersama sahabat baiknya, Ten. Tanpa diduga Taeyong jus... More

『 1 : The Begining 』
「 2 : Love and Dominion 」
『 3 : Power and Lust 』
I N T R O D U C I N G :
I N T R O D U C I N G :
E X P L A I N :
「 4 : Affection 」
『 5 : Finally, We Meet 』
「 6 : Become a Pair 」
『 7 : His Family 』
「 8 : Welcome To The Clan! 」
『 9 : Special? 』
「 10 : Slowly Change 」
『 11 : New Enemies and Friends 』
「 12 : Curiosity 」
『 13 : Little By Little 』
「 14 : Worries 」
『 15 : Someone 』
「 16 : Other Problems 」
『 17 : Pack War 』
「 18 : It's Secret 」
『 19 : Done 』
「 20 : See You Right Now 」
『 21 : Take a rest 』
「 22 : Walking Together 」
『 23 : Run Away 』
「 24 : Complicated 」
『 25 : Visit 』
「 26 : We Can't 」
『 27 : Uninvited Guests 』
「 28 : Rogues 」
『 29 : Hiding 』
「 30 : Another Sadness 」
『 31 : What Am I Supposed To Do? 』
「 32 : Broken Heart 」
『 33 : Encounter 』
「 34 : Yoona Goes To The Rescue 」
『 35 : A Short Time Left 』
「 36 : A Little Closer To You 」
『 37 : Respect 』
「 38 : University 」
『 39 : Luckiest Man 』
「 40 : Unexpected 」
『 41 : Ten and His Mate 』
「 42 : We Got You 」
『 43 : Mystery 』
「 44 : Jaehyun's Mother 」
『 45 : Unexpected 』
「 46 : Ready Or Not 」
「 47 」: ⚠️ Let's Be Mate ⚠️
「 48 : Live For Me 」
『 49 : Please, Stay Safe 』
『 50 : Revenge 』
『 51 : Don't Let Them Go 』
『 52 : 』
『 53 : A Mutan? 』
『 55 : Gift from God 』
『 56 : Going Back Home 』
『 57 : I am Home 』
『 58 : Taeyong's home 』
『 59 : The Evidence of Past Atrocities 』
『 60 : Little Happiness 』
『 61 : A Sacrifice 』
『 62 : Awaken 』
『 63 : A Regret 』
「 64 : A Determination 」
『 65 : Fight 'em 』
「 66 : The Battle has Begun 」
『 67 : Fought 'til the end! 』
「 68 : The Truth Comes Out 」
『 69 : Revealed 』
「 70 : A Cruel Reality 」
『 71 : Begin 』
「 Side Story : Park Family's Trip 」
「 72 : Love is in the Air 」
『 73 : Back Home 』
「 74 : Farewell 」
『 75 : Fight Back! 』
「 76 : 🎊 The Wedding Day 🎊」
『 77 : Searching 』
Baca Dulu😘
「 78 : Preparation 」
『 79 : Started 』
「 80 : The Last Solution 」
『 81 : Seal 』
「 82 : Welcome To The World 」
『 83 : Time Flies 』
「 84 : Welcome, New Family Member 」
『 Side Story : 1.2 』
「 Side Story : 1.3 」
『 Side Story : 1.4 』
👑 Yuhuu~ 🦁
Is Out!
Promosi
『 Side Story 1.5 : 』
★ Extra Story : Daddy with the kids ★
◆ Extra Story : Vision ◆

『 54 : The Truth Untold 』

15K 2K 199
By kawaiimelo

Karena votement kalian menyemangatiku gaes~

|| My Mate ||

.

.



Mereka sarapan dalam keadaan hening dan tenang. Jaehyun tampak sibuk memikirkan sesuatu, sementara Taeyong gelisah di tempat duduknya. Sedari  tadi dalam otak Taeyong tengah memikirkan kapan waktu yang tepat untuk mengatakan semua tentang dirinya kepada pria berdimple dua itu.

Namun Taeyong lagi-lagi dilanda ketakutan, ia belum siap andai respon yang Jaehyun berikan sesuai dengan yang ia takutkan. Sekalipun mereka sudah resmi menjadi sepasang mate, tetap saja banyak hal yang Taeyong khawatirkan.

“Sayang? Kenapa tidak dihabiskan? Apa makanannya tidak sesuai seleramu?” Suara lembut nan rendah Jaehyun mengalihkan atensi Taeyong.

Lelaki cantik itu menoleh, memaksakan sebuah senyum tipis sebelum menggelengkan kepala. “No. Ini enak, Jaehyunie. Aku suka~” jawabnya, dengan nada diriangkan.

Satu alis Jaehyun terangkat, matanya melirik ke arah piring Taeyong yang masih menyisakan setengah dari porsi makanan Taeyong yang hanya berupa pancake serta buah-buahan.

“Lalu, kenapa belum dihabiskan? Biasanya kamu akan meminta tambah?” Jaehyun terkekeh kecil, mencoba bergurau walau terdengar garing.

Perlahan senyum tipis Taeyong memudar. Kepalanya menunduk, tak lagi menatap sang lawan bicara. Membuat Jaehyun semakin yakin, kalau kekasihnya itu tengah memikirkan sesuatu.

“Hei..kita akan bahas setelah sarapan, oke? Aku tidak ingin kamu jatuh sakit. Ayo, dihabiskan dulu sarapannya,” tegur Jaehyun, yang dengan terpaksa Taeyong turuti.

.

.

*Kira" seperti itu model balkonnya ya*

Di sinilah mereka berada, di kamar Jaehyun dengan Taeyong yang berdiri menatap ke luar pintu balkon yang terbuat dari kaca.

Jaehyun baru keluar dari kamar mandi, sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian lebih kasual. Jaga-jaga, barangkali ada kepentingan mendadak jadi ia tinggal merangkapinya dengan setelan.

“Sayang? Ada apa?” Melihat Taeyong melamun di depan pintu balkon membuat Jaehyun khawatir.

Pria itu mendekati sang kekasih, lalu memeluk perut Taeyong dari belakang. Tak lupa membubuhkan kecupan-kecupan sayang disekitar tengkuk serta pundak sang kekasih.

Feromon Taeyong bagaikan candu bagi Jaehyun. Aromanya semakin tercium tajam dihidung Jaehyun. Entah itu karena mereka sudah resmi sebagai sepasang mate atau memang feromon Taeyong saja yang semakin kuat.

Jaehyun suka menghirupnya. Namun aoma feromon Taeyong dapat membuatnya lepas kendali kapan saja. Sayangnya, Jaehyyn harus menahan diri dulu di tengah situasi masih genting begini.

“Jaehyun, aku pernah bilang padamu kalau aku akan menceritakan semuanya tentang diriku. Dan aku rasa, saat ini adalah saat yang tepat,” ucap Taeyong, memecah keheningan dalam kamar.

Perlahan Jaehyun melepas pelukannya, menghadapkan tubuh Taeyong ke arahnya. Ditatapnya lekat kedua mata sang kekasih, mencoba menilai apakah Taeyong sudah benar-benar sudah siap atau belum.

“Aku tidak akan memaksamu untuk bercerita, baby,” ucap Jaehyun dengan lembut.

Kedua mata mereka saling beradu, seolah saling menyakinkan pasangan masing-masing. Namun tekad Taeyong sudah bulat. Sebelum semuanya terlambat, Taeyong ingin Jaehyun mendengar cerita tentangnya langsung dari mulutnya sendiri.

“Aku siap. Tak akan ada waktu lagi untuk mengatakannya.” Taeyong berkata dengan tegas.

“Okay..Terserah apa katamu saja. Kemarilah, kita bicarakan semua ini dengan santai. Tak perlu terburu-buru. Aku selalu punya waktu untuk mendengarkanmu, baby,” ucap Jaehyun diakhiri dengan senyum manisnya.

Pria itu menggiring Taeyong untuk duduk di depan balkon kamar mereka yang sudah disediakan sepasang kursi empuk beserta meja kaca kecil bulat di tengahnya.

Hasil permintaan Taeyong sebulan yang lalu.

Taeyong duduk dengan hati tegang, jangan lupakan jantungnya yang berdetak lebih cepat efek dari rasa gugup bercampur takut.

“Jadi? Dari mana mau memulai?” Jaehyun duduk di sebelah kiri Taeyong, sedikit memiringkan tubuhnya menghadap ke arah sang kekasih agar lebih memudahkannya menatap wajah cantik sang kekasih.

Kedua tangan Taeyong di atas paha semakin terasa dingin. Sebenarnya tak perlu setegang ini menceritakan asal-usulnya, terlebih lagi, pada Jaehyun yang notabenenya adalah matenya sendiri.

“Kau sudah tau kalau aku salah satu pemegang superpower bukan?” Akhirnya Taeyong berani buka suara. Walau masih belum berani menatap lurus ke arah Jaehyun yang setia memandangi dirinya.

“Ya...Aku sudah tau dari mom sebenarnya.” Jaehyun tersenyum kecut. Sedikit kecewa sih dengan itu, tapi tak apalah. Waktu itu juga ia sudah bertekad tidak akan memaksa Taeyong untuk bercerita.

“Maaf, belum bisa memberitahumu sama sekali. Karena...memang aku sengaja menyembunyikan jati diriku sebagai pemegang superpower sampai waktu yang tak menentu,” ungkap Taeyong.

Jaehyun menatap Taeyong dengan sedikit mendelik. Hei, kenapa kekasihnya sampai memiliki rencana seperti itu? Pasti sulit untuk Taeyong mengendalikan kekuatannya. Apalagi agar tidak tak diketahui sama sekali oleh werewolf lain.

“Aku sengaja menyembunyikan jati diriku dari orang lain一kecuali Ten, juga ada alasannya. Kau tau pria yang menyerangku di kampus waktu itu? Mereka adalah salah satu dari alasan utamaku berusaha mati-matian menyembunyikan kekuatanku.” Sebuah fakta yang sudah Jaehyun tebak sebelumnya. Pasti ada suatu alasan mengapa orang-orang itu mengejar kekasihnya.

Sebenarnya Jaehyun tak seberapa mengerti. Namun ia bisa menarik garis besar dari cerita awal ini, jika Taeyong menyembunyikan jati dirinya supaya tidak diketahui oleh para penjahat yang tengah mengincarnya.

“Lalu? Mengapa orang-orang itu bersikeras mendapatkanmu? Apa kau tau motif sebenarnya dari mereka?”

Kedua tangan Taeyong mengepal kuat. Seketika itu juga, ingatan Taeyong melayang jauh ke belakang saat ia masih bersama keluarga besarnya. Semua tampak bahagia dan hangat, hingga satu orang yang iri dan tidak terima dengan kekuasaan yang diperoleh ayahnya, membuat hati orang itu menggelap.

Nafas Taeyong sedikit memburu mengingatnya. Masa lalu mengerikan yang ingin ia hapus dari ingatannya sedari dulu kembali muncul ke permukaan dan itu sangat dibencinya.

“Ada satu orang...dulu...dia sangat baik, bijaksana, didapuk sebagai penasehat keluarga yang paling dipercaya nomor satu. Namun begitu masa pemilihan Pemimpin baru diumumkan, membuatnya berubah 180 derajat. Hatinya menjadi gelap dan tanpa kami duga akan berbuat senekat itu, menghabisi hampir setengah dari keluarga besarnya sendiri...” Taeyong menutup mulutnya menggunakan kedua telapak tangannya.

Merasa mual begitu memori masa remajanya terulang kembali bak kaset rusak.

Melihat kondisi Taeyong yang tak baik, Jaehyun segera berpindah posisi. Ia bangkit berdiri lalu menjongkokkan badannya tepat di depan kaki Taeyong yang tengah membungkuk sembari menutup mulutnya.

Wajah si cantik terlihat pucat. Sepertinya ide untuk membahas identitas Taeyong, bukanlah ide yang bagus, setidaknya untuk saat ini. Meski tak dipungkiri Jaehyun masih sangat penasaran akan kelanjutannya.

“Sayang, masuk saja ya. Jangan dilanjutkan lagi, aku tidak mau kau tersiksa mengingatnya,” putus Jaehyun.

Taeyong menggeleng kuat, berusaha menenangkan perasaannya sejenak.

“Maaf...aku mengingat hal buruk..jadi ya, aku selalu jadi seperti ini,” sesal Taeyong.

Tangan kiri Jaehyun terangkat untuk mengusap kening Taeyong yang mulai berkeringat.

“Orang itu...membunuh keluarganya sendiri secara sadis..bahkan membuat seluruh warga desa yang juga datang menyaksikan pelantikan itu berhamburan keluar dengan histeris. Namun tak sedikit dari mereka yang turut menjadi korban kekejian orang itu..”

“Seketika ballroom itu berubah layaknya tempat pemotongan hewan. Bau anyir dan mayat bergelempangan di mana-mana. Bukan pemandangan yang pantas untuk dilihat anak-anak dan remaja. Aku yang waktu itu masih berusia 16 tahun tidak bisa berbuat banyak selain menyelamatkan anak-anak kecil yang masih hidup. Aku dan Ten serta beberapa saudaraku yang masih hidup berusaha menyelamatkan orang-orang yang ada di sana. Membiarkan ayah, ibu, saudaraku serta beberapa kerabat melawan orang gila itu..”

“Mungkin mereka berpikir dengan banyaknya orang yang melawan pria itu, pasti mereka menang dan berhasil melumpuhkannya. Namun ternyata perkiraan kami keliru, ternyata pria itu lebih kuat dari yang kami pikirkan. Bahkan dia sudah berhasil menguasai beberapa elemen ‘mana’ yang sebelumnya tidak dia miliki. Banyak dari kerabat kami yang mati secara mengenaskan ditangan pria itu. Orangtuaku bahkan juga nyaris mati ditangan pria itu andai saja kakekku tidak datang menyelamatkan mereka...”

Kedua mata Jaehyun membulat syok begitu ia mendengar isak tangis Taeyong di depannya. Jemari panjangnya dengan lembut menghapus lelehan air mata yang jatuh dari pelupuk mata Omega cantiknya.

“Kakekku adalah salah satu werewolf terkuat yang juga memiliki kekuatan ‘mana’ mengalir dalam tubuhnya. Tapi beliau dapat dikalahkan oleh pria itu. Pria bengis itu tanpa belas kasih menembus dada ayah kandungnya sendiri lalu mengambil jantung kakekku. Hiks一aku sangat terpukul melihatnya. Kakekku一orang yang sangat kusayangi sekaligus guru yang paling kuhormati, harus mati ditangan anaknya sendiri! Orang itu gila, Jaehyun!! Dia bahkan mengonsumsi jantung para pemegang superpower untuk mendapatkan kekuatan mereka!! Monster sepertinya tidak pantas hidup di dunia ini!!!”

Entah mengapa, Taeyong jadi berubah histeris dan kedua matanya bersinar keemasan. Jaehyun dibuat terkejut dengan perubahan mood kekasihnya saat ini.

“Sudah ya, sayang. Jangan diteruskan ceritanya kalau kamu tidak kuat. Aku tidak ingin kau mengingat rasa sedihmu lagi..” Jaehyun berdiri, mencoba memeluk Taeyong untuk menenangkan si cantik itu.

Namun belum juga tangan Jaehyun menyentuh pundak Taeyong, tiba-tiba sebuah dorongan cukup kuat ia rasakan pada perutnya.

Dhukkk

Sreettt

Jaehyun terpental beberapa langkah ke belakang, beruntung kedua kakinya dengan kuat berpijak pada lantai sehingga ia tidak jatuh terjungkal melewati pagar pembatas balkon.

“Kau一KAU TIDAK TAU BAGAIMANA SEDIHNYA MELIHAT ORANG-ORANG YANG BERHARGA DALAM HIDUPMU HARUS MATI SECARA MENGENASKAN DITANGAN SI BRENGSEK ITU!!”

Kedua pupil mata Taeyong semakin menyala keemasan ketika emosinya meluap secara tiba-tiba.

“MESKIPUN DALAM KEADAAN TERLUKA SANGAT PARAH PUN MEREKA MASIH MELINDUNGIKU SEKUAT TENAGA! BAGAIMANA SEDIHNYA MELIHAT SATU PER SATU ORANG YANG KAU CINTAI BERGUGURAN HANYA DEMI MELINDUNGIMU, JAEHYUN!! KAU TIDAK PERNAH TAU BAGAIMANA RASANYA!!”

Jaehyun memegangi perutnya yang sedikit terasa nyeri. Jaehyun berjongkok dengan bertumpu pada satu lututnya, menatap sang kekasih yang tiba-tiba tak terkendali tak jauh darinya.

“JAEHYUN! APA YANG TERJADI?!” Yuta berteriak dari lantai bawah balkon. Penjaga yang bertugas di lantai bawah tentu dapat mendengar teriakan Taeyong yang cukup keras.

“Tidak. Tidak apa-apa. Jangan ada yang mendekat kemari!!” Larang Jaehyun dengan keras.

Taeyong terengah-engah. Nafasnya mulai memberat, perutnya terasa semakin mual setelah ia mengeluarkan semua unek-unek yang mengganjal dihatinya. Lalu dalam hitungan detik, pandangannya semakin memburam dan telinganya berdengung. Taeyong merasakan kelopak matanya terasa sangat berat hingga akhirnya Taeyong menutup kedua matanya secara perlahan.

Jaehyun yang melihat Taeyong hendak pingsan, segera berlari menghampiri sang kekasih. Beruntung Jaehyun tepat waktu, Taeyong bisa jatuh menghantam lantai apa bila Jaehyun tidak segera menahan tubuh Taeyong dengan cepat.

Tubuh Taeyong terasa semakin lemas. Nafasnya perlahan berubah tenang dan cukup membuat jantung Jaehyun terpacu lebih cepat.

“YUTAAA!! PANGGILKAN WINWIN SEKARANG JUGA! TAEYONG PINGSAN!!” teriak si Tuan muda Jung sangat kencang. Tak peduli siapapun orang di bawah sana, ia harap mereka mendengar permintaan tolongnya.

Jaehyun membawa tubuh lemas Taeyong ke atas ranjang. Melepas sandal rumah Taeyong lalu mengusap lembut dahi kekasihnya.





Brak!

Hingga pintu kamarnya dibuka dengan keras oleh seseorang beberapa menit kemudian, yang ternyata adalah Winwin dan ada Yuta di belakang. Pasangan itu bergegas masuk tanpa meminta ijin terlebih dulu pada sang pemilik kamar begitu melihat Taeyong terkapar di atas ranjang.

“Minggir, biar kuperiksa.” Dengan kasar, Winwin mendorong dada Jaehyun supaya pria bongsor itu menyingkir dari sana. Yuta meringis kecil, andai saja waktunya tidak urgent begini, bisa dipastikan Jaehyun akan membakar Winwin secara hidup-hidup akibat perilakunya.

Jaehyun menghembuskan nafasnya panjang, berusaha sabar. Kekasihnya membutuhkan pertolongan dan Winwin dapat menolongnya. Jadi ia akan menahan semua rasa kesalnya untuk sementara.

Winwin memeriksa tubuh Taeyong menggunakan kedua tangannya sendiri. Kedua telapak tangannya diarahkan di atas tubuh Taeyong. Mencari sumber penyakit yang kemungkinan bersarang dalam tubuh calon Lunanya.

Hingga kedua tangan Winwin berhenti tepat di atas perut rata Taeyong, kedua mata Winwin membulat lebar. Mulutnya menganga lebar efek dari keterkejutannya.

Yuta yang melihat reaksi aneh Winwin jadi khawatir sendiri. Apa separah itu sakit Taeyong??

Sedangkan Jaehyun tak mengerti apa yang Healer manis itu lakukan pada kekasihnya. Salahkan posisinya yang berada di belakang Winwin, Jaehyun jadi tidak dapat melihat secara jelas apa yang pria manis itu lakukan.

“Ini, sungguhan?” gumam Winwin takjub.

Kedua tangannya meraba-raba perut Taeyong lebih lama lagi. Bahkan tanpa sadar menyikap setengah bagian kaos yang menutupi tubuh ramping sang Luna.

Kedua mata Jaehyun membelalak kaget menyadari perbuatan Winwin pada kekasihnya. Lalu memelototi Yuta yang tak sengaja melihat perut mulus Taeyong yang terbuka.

“Minggir, aku mau lihat,” usir Jaehyun pada Yuta. Pria asal Osaka itu tidak berani membantah. Ia berganti posisi dengan Jaehyun. Tak ingin dipelototi oleh Pemimpinnya lagi.

“Win, sebenarnya apa yang kau lakukan sih??” tanya Jaehyun kesal.

Kedua tangan Winwin yang difungsikan layaknya sebuah stetoskop itu berhenti lagi tepat di atas perut Taeyong. “Kau pasti tidak percaya dengan apa yang kutemukan di dalam sini!” pekiknya ceria.

Jaehyun mengernyit bingung. “Apa? Taeyong tak menelan benda berbahaya kan??”

Kepala Winwin menggeleng kuat. Wajahnya semakin ceria ketika ia memberitahukan Jaehyun, “TAEYONG HAMIL! DIA HAMIL ANAKMU, JUNG!!” pekiknya kencang yang membuat Jaehyun serta Yuta membeku di tempat masing-masing.

“Ha? Kau tidak salah 'kan, Win?” Wajah Jaehyun berubah cengo. Antara percaya dan tidak percaya.

Namun Winwin bersikeras mengatakan bahwa apa yang ditemukannya ini adalah nyata 100%. “Kau pikir, pergulatan kalian selama beberapa hari waktu Taeyong heat tidak akan menghasilkan apa-apa, begitu?!” sungutnya.

Jaehyun menggeleng kecil. Tangan kanannya terangkat untuk menutup mulutnya yang secara spontan terbuka lebar.

Andai yang mengatakan itu dokter biasa, Jaehyun pasti mengira dokter itu salah periksa. Tapi ini Winwin! Healer yang sangat kuat di Klannya, yang dapat disetarakan dengan seorang profesor dokter sekaligus. Mana mungkin pria manis itu berbohong padanya.

“Win, serius?”

“Ya sudah kalau tidak percaya! Memang kedengarannya mustahil. Tapi dalam kasus ini, sedikit istimewa. Taeyong dan kau adalah pemegang superpower, kau juga adalah Alpha terkuat yang pernah aku temui. Mungkin karena itulah, spermamu lebih unggul dan berkualitas, Tuan Jung. Tak heran kau bisa membuat Taeyong hamil dalam waktu yang saaangaattt singkat,” kekeh Winwin, yang geli sendiri akan ucapannya.

Tapi kalau tidak dijelaskan seperti itu, Jaehyun nanti masih bingung dan tak percaya.

Membutuhkan beberapa menit untuk si muda Jung mencerna penjelasan dari Winwin. Hingga pria itu akhirnya dapat menangkap penjelasan dari Winwin, lalu berjongkok di atas karpet bulunya.

“Tolong...jangan beritahukan siapapun dulu mengenai hal ini,” pesan Jaehyun, sambil menutupi wajahnya dengan telapak tangan kanannya.

“Eh? Kenapa?! Ini 'kan berita bagus!” protes Winwin.

“Iya, aku tau. Maka dari itu, biar kami berdua sendiri yang akan memberitahu lainnya. Aku tidak ingin Taeyong kecewa karena bukan dia sendiri yang mengumumkan kehamilannya,” Jaehyun berusaha menjelaskan.

Winwin berpandangan selama beberapa detik dengan Yuta, sebelum akhirnya mereka berdua mengangguk setuju.

“Okay, sir,” jawab mereka dengan kompak.

Jaehyun tersenyum senang, tak menutupi kebahagiaan yang meletup-letup dihatinya.

“Tolong buatkan vitamin dan sebagainya untuk Taeyong konsumsi selama kehamilan ya,” pinta Jaehyun pada Winwin.

Si manis itu mengangguk mengiyakan. “Jaga dia dengan baik. Moodnya akan berubah sangat drastis jika sudah memasuki usia lebih matang. Untuk saat ini, calon anak kalian masih sangaatttt kecil, jagalah dengan baik. Jangan biarkan ibunya stress apalagi banyak kerjaan dan pikiran,” pesan Winwin sebelum ia keluar dari kamar Alpha dan Lunanya.

Jaehyun mengangguk mengerti. Ia sangat bahagia hari ini, sampai rasanya, Jaehyun ingin mengangkat tubuh Taeyong tinggi-tinggi lalu berteriak pada dunia atas kebahagiaan yang ia terima.



🍒 TBC 🍒

Heheehehhe topcer banget pak Jung ini

Continue Reading

You'll Also Like

630K 72K 33
Aku akan berusaha untuk bertahan hidup didunia ini, dengan aku, kamu dan anak kita akan ku jaga dia sampai setidaknya dia menjadi seseorang yang begi...
90.2K 7.9K 81
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
760K 114K 23
Kehidupan Taeyong awalnya sangat membosankan! Tapi itu sebelum bertemu dengan pria yang memiliki mata semerah darah dan kulit sepucat mayat. •Vampir...
1M 118K 50
[COMPLETED] [SUDAH TERBIT] "Dua aktor ternama yang dikontrak untuk menjalin hubungan demi karir mereka" Inspired by douyin video. This is nomin. M-pr...