My Mate [ Jaeyong ] ✔️

Από kawaiimelo

1.6M 203K 13.9K

Lee Taeyong, Omega cantik yang melarikan diri ke Korea bersama sahabat baiknya, Ten. Tanpa diduga Taeyong jus... Περισσότερα

『 1 : The Begining 』
「 2 : Love and Dominion 」
『 3 : Power and Lust 』
I N T R O D U C I N G :
I N T R O D U C I N G :
E X P L A I N :
「 4 : Affection 」
『 5 : Finally, We Meet 』
「 6 : Become a Pair 」
『 7 : His Family 』
「 8 : Welcome To The Clan! 」
『 9 : Special? 』
「 10 : Slowly Change 」
『 11 : New Enemies and Friends 』
「 12 : Curiosity 」
『 13 : Little By Little 』
「 14 : Worries 」
「 16 : Other Problems 」
『 17 : Pack War 』
「 18 : It's Secret 」
『 19 : Done 』
「 20 : See You Right Now 」
『 21 : Take a rest 』
「 22 : Walking Together 」
『 23 : Run Away 』
「 24 : Complicated 」
『 25 : Visit 』
「 26 : We Can't 」
『 27 : Uninvited Guests 』
「 28 : Rogues 」
『 29 : Hiding 』
「 30 : Another Sadness 」
『 31 : What Am I Supposed To Do? 』
「 32 : Broken Heart 」
『 33 : Encounter 』
「 34 : Yoona Goes To The Rescue 」
『 35 : A Short Time Left 』
「 36 : A Little Closer To You 」
『 37 : Respect 』
「 38 : University 」
『 39 : Luckiest Man 』
「 40 : Unexpected 」
『 41 : Ten and His Mate 』
「 42 : We Got You 」
『 43 : Mystery 』
「 44 : Jaehyun's Mother 」
『 45 : Unexpected 』
「 46 : Ready Or Not 」
「 47 」: ⚠️ Let's Be Mate ⚠️
「 48 : Live For Me 」
『 49 : Please, Stay Safe 』
『 50 : Revenge 』
『 51 : Don't Let Them Go 』
『 52 : 』
『 53 : A Mutan? 』
『 54 : The Truth Untold 』
『 55 : Gift from God 』
『 56 : Going Back Home 』
『 57 : I am Home 』
『 58 : Taeyong's home 』
『 59 : The Evidence of Past Atrocities 』
『 60 : Little Happiness 』
『 61 : A Sacrifice 』
『 62 : Awaken 』
『 63 : A Regret 』
「 64 : A Determination 」
『 65 : Fight 'em 』
「 66 : The Battle has Begun 」
『 67 : Fought 'til the end! 』
「 68 : The Truth Comes Out 」
『 69 : Revealed 』
「 70 : A Cruel Reality 」
『 71 : Begin 』
「 Side Story : Park Family's Trip 」
「 72 : Love is in the Air 」
『 73 : Back Home 』
「 74 : Farewell 」
『 75 : Fight Back! 』
「 76 : 🎊 The Wedding Day 🎊」
『 77 : Searching 』
Baca Dulu😘
「 78 : Preparation 」
『 79 : Started 』
「 80 : The Last Solution 」
『 81 : Seal 』
「 82 : Welcome To The World 」
『 83 : Time Flies 』
「 84 : Welcome, New Family Member 」
『 Side Story : 1.2 』
「 Side Story : 1.3 」
『 Side Story : 1.4 』
👑 Yuhuu~ 🦁
Is Out!
Promosi
『 Side Story 1.5 : 』
★ Extra Story : Daddy with the kids ★
◆ Extra Story : Vision ◆

『 15 : Someone 』

21.7K 2.6K 221
Από kawaiimelo

🌸Happy Reading🌸

|| My Mate ||

.

.





Yuta dan lainnya kini sudah berkumpul dalam ruangan kerja Jaehyun yang berada di mansion utama. Satu-satunya tempat paling aman dan terjaga memang hanya di mansionnya sendiri. Setelah Jaehyun mengantarkan Taeyong ke tempat pertemuannya, ia langsung tancap gas mengendarai mobil mewahnya kembali pulang ke mansionnya sendiri. Dan ternyata sudah berkumpul semuanya disana. Tumben sekali.

"Hah! Lihat siapa yang baru saja datang!? Sekalinya punya pasangan, main telat saja datangnya!" sindir Yuta disertai dengan wajah penuh kejulidannya.

"Ssstt! Diamlah, sayang! Nanti Jaehyun marah." Winwin mencubit pelan pinggang Yuta. Agar suaminya itu menutup mulutnya.

Sangat jarang mereka bisa melihat aura bahagia yang terpancar dari seorang Jung Jaehyun seperti sekarang ini. Bukan hanya aura menyeramkan dan mencekam saja yang pria itu sebarkan setiap hari.

Jaehyun hanya tersenyum kecil sebelum duduk disinggasananya yang empuk. Mereka tak perlu takut membahas segala hal yang berbau rahasia di dalam sana, sebab ruangan di mansionnya hampir semuanya kedap suara.

"Gimana, Jae? Sesuai apa yang dilaporkan Yuta lewat gc tadi, menurutmu kita harus apa?" tanya Johnny langsung to the point ke topik pembicaraan.

"Apanya yang bagaimana? Tentu saja mencari mereka, dimana mereka berada, lalu lakukan negosiasi dengan mereka," jawab Jaehyun.

"Kalau mereka tidak mau memilih jalan damai dan menyerang kita bagaimana? Klan Namjoon sudah melakukan kesalahan besar kepada kita. Selama ganti ruginya belum tertutupi, kita masih harus menahan mereka bukan?" sahut Bambam.

"Memang benar. Kalau mereka tidak mau ya sudah kan. Itu artinya mereka yang mencari mati sendiri," balas Jaehyun dengan santainya. Seolah ia tidak keberatan harus menghadapi para musuhnya itu.

Yang lain hanya saling melempar tatapan satu sama lain. Memang Jaehyun terlihat tidak marah, tetapi perintah yang Jaehyun katakan itu sama saja dengan memilih menghabisi klan yang sudah mencari masalah dengan mereka.

"Memang kalian sudah tau klan siapa itu?" tanya Jaehyun lagi. Tapi dengan pandangan fokus menatap layar ponselnya.

Entah siapa yang Pemimpin mereka itu sedang hubungi.

"Tapi Jae, kalau ujung-ujungnya nanti kita menghabisi klan atau pack mereka saat itu juga. Nanti akan ada yang balas dendam terhadap kita lagi bagaimana?" akhirnya Johnny menyuarakan kekhawatirannya sejak beberapa hari terakhir ini.

Jaehyun menghentikan sejenak aktivitasnya lalu menatap sahabat tertingginya. "Semua orang akan tau siapa yang memulai permasalahannya lebih dulu. Dengan kita bernegosiasi kepada mereka, akan banyak orang yang tau bila kita masih memberikan mereka kesempatan untuk memilih. Tidak langsung menghabisi mereka begitu saja tanpa sebab," usul Jaehyun panjang lebar.

"Masalahnya, orang-orang jaman sekarang mudah sekali mempercayai hoax. Jika mereka lebih mempercayai klan mereka bagaimana?" dengus Lucas sambil memegangi pelipisnya; berlagak pusing.

"Mudah kok," balas Jaehyun singkat.

Semuanya memandang Jaehyun dengan tatapan bingung dan tak mengerti. "Gimana caranya?" tanya Daniel.

Jaehyun menatap mereka semua, lalu seringaian kecil terangkat disudut bibir seksinya. "Kita akan bernegosiasi dengan mereka dihadapan banyak orang."



▪️▪️



BRAKK

"APA YANG KAU LAKUKAN, ZICO?! KAU BODOH,BEGO ATAU IDIOT SIH SEBENARNYA?!"

Zico menatap malas kearah Dean yang baru datang tetapi langsung memakinya. Bahkan sapaan teman-temannya yang ada disanapun tak digubris oleh Dean.

"Minggir hyung," usir Zico acuh.

Dean semakin kesal. Zico ini sudah kelewatan batas menurutnya, dan tidak mengikuti rencana mereka sebelumnya.

"BAGAIMANA AKU BISA TENANG KALAU KAU SUDAH MEMBUNUH ANGGOTA DARI KLAN JUNG ITU, SIALAN?! DAN TERLEBIH LAGI, KAU MENYURUH ANAK BUAHKU UNTUK MENURUTI PERINTAH GILAMU ITU!! KAU SENGAJA 'KAN?!" sungutnya penuh amarah.

Zico terkekeh kecil lalu bangkit berdiri dan bertatapan empat mata dengan Dean. "Itu karena kau terlalu lama menjalankan rencanamu, brengsek! Mau tak mau kita harus mengikuti rencanaku," seringainya kecil.

"Brengsek kau, Zico! Tau begini aku tidak menyetujui ajakanmu untuk membebaskan Namjoon! Kau sengaja mengumpankan klanku terlebih dulu kepada mereka 'kan, brengsek kau!" tuding Dean berapi-api.

Ya, orang yang dikirim Zico untuk menghabisi salah satu anggota klan Jung di klub itu adalah salah satu anak buahnya. Tentu saja dengan ancaman yang Zico berikan kepada anggotanya itulah yang membuat anak buahnya itu setuju melakukan rencana Zico.

"Kenapa? Kau takut mereka akan mencarimu,  bukan aku?" ucap Zico seolah meremehkan Dean.

Dean menggeram marah. Mati-matian ia berusaha menjauhi masalah dan tidak menyentuh klan Jung lagi, disini Zico dengan enaknya mengancam anak buahnya untuk melakukan ide gilanya kepada Klan Jung.

'Brengsek! Cepat atau lambat mereka pasti akan mencari kami!' Dean tidak ingin munafik, ia benar-benar ketakutan sekatang.

"Hahahha, kenapa sih hyung kau takut dengan mereka? Seharusnya tak ada lagi yang perlu kau cemaskan mengingat anak buahmu nyatanya menang melawan anggota klan itu," ujar Zico bangga.

Ia lalu mendekati Dean yang sedang berdiri dihadapannya lalu berjalan mengitari hyungnya.

"Itu tandanya mereka hanyalah satu 'kuman' yang mudah dibasmi saat mereka sendirian, hyung. Bila mereka memang sekuat yang kau takutkan itu, tentu saja anak buahmu lah yang kalah, bukan mereka. Kau hanya terlalu termakan omongan orang lain tentang klan Jung itu, hyung." Zico menepuk pundak Dean. Maksudnya untuk menenangkan hyungnya itu agar tidak takut berlebihan.

Dean memejamkan kedua matanya, berusaha meredamkan amarahnya barang sebentar. "Tidak, kau salah Zico," katanya lirih.

"Tidak ada yang salah dengan ucapanku, hyung! Jika kita tidak menggertak mereka seperti itu, mereka tidak akan pernah memperdulikan seruan kita!" seru Zico tak terima.

"Benar itu! Mereka berarti hanya kuat saat beramai-ramai, kalau sendiri mereka mudah dikalahkan. Lebih baik lagi jika kita habisi sekalian satu per satu anggota klan mereka itu hahahahha." Crush tertawa senang diikuti orang-orang lainnya yang juga ada disana.

Dean menatap mereka dalam diam. 'Tidak, kalian salah. Mungkin memang benar jika anggota klan mereka lemah saat sendirian. Tapi jangan meremehkan lawan kalian yang sesungguhnya,' batinnya setengah merinding.

Mendadak ingatannya akan masa lalu yang ingin ia lupakan kembali berputar. 'Aku tidak ingin kehilangan semua anggota Klanku lagi untuk yang kedua kalinya,' putusnya final.




🌅  🌅





Drrrtt drrttt drrttt

"Ngggg...."

Drrtt drrtt drrttt

"Ish! Siapa sih?!" Dengan kedua mata masih setengah menutup dan perasaan kesal, Taeyong segera meraih ponsel yang ia taruh diatas nakas sebelah ranjangnya yang tidak berhenti berdering.

"IYA, HALO?!" tanpa sadar ia sedikit meninggikan volume suaranya.

"....sayang? kau baru bangun?" tanya suara yang amat Taeyong kenal disebrang sana.

Kedua mata Taeyong yang masih terpejam seketika langsung terbuka lebar-lebar begitu mendengar suara lembut Jaehyun menyapa gendang telinganya.

Ia menatap ID caller yang terpampang dilayar ponselnya sekilas untuk memastikan orang itu. Dan benar saja, nama JH tertera diid itu.

'Mampus!' umpatnya takut.

"Ah! Em...Jae~ Maafkan aku! Aku baru bangun, jadi tidak melihat nama dilayar ponselku. Maafkan akuuuu..." ucapnya penuh penyesalan.

Jaehyun disebrang sana hanya tertawa kecil mendengar suara serak dan bingung Taeyong yang baru bangun. 'Ternyata dia jadi singa kalau dibangunkan paksa ya,' batinnya gemas.

"Tidak apa-apa, sayang. Maaf, aku mengganggu tidurmu ya?" tanya Jaehyun.

"Tidak!!" elak Taeyong cepat.

Jaehyun sedikit terperanjat. Ini Taeyong pagi-pagi sudah ngegas saja. "Ya sudah. Aku cuma mau kasih tau kamu. Kalau sekitar 2 hari kedepan kita tidak bisa bertemu dulu," kata Jaehyun langsung pada inti, yang sontak membuat Taeyong sedih.

'Kok aku jadi sedih?'

"Tae?" panggil Jaehyun.

"Ya, kenapa dulu?? Mau kemana??" Nada Taeyong terdengar seperti tak ingin ditinggal.

Jaehyun yang menyadari nada suara Taeyong layaknya seorang anak kecil yang tengah merengek jadi gemas sendiri. Sepertinya memang Taeyong sendiri saja tidak sadar ia sedang merajuk sekarang.

"Ada urusan, sayang. Maaf ya....Nanti, kalau aku sudah pulang, aku akan mengajakmu kencan," kata Jaehyun.

Taeyong yang tadinya sedih mendadak jadi girang mendengar kata kencan terlontar dari mulut Jaehyun lebih dulu. "Benaran??" tanyanya antusias.

"Ya, sayang. Mana mungkin aku berbohong kepadamu. Tapi aku berpesan ya....Supaya kamu tidak berduaan saja dengan orang lain selain bersama dengan Ten ya, sayang," pesan sang bapak negara sebelum ia meninggalkan kucing manisnya itu.

"Kenapa? Nanti kalau aku berduaan terus dengan Ten dikira apaan."

"Memang biasanya kamu sama siapa saja selain dengan Ten?"

"Jungwoo, Lisa, Doyoung一"

"Apakah ereka juga Omega?"

"一dan Mingyu sih."

"JANGAN DEKAT-DEKAT DENGAN DIA, TAEYONG!" Tanpa sadar Jaehyun langsung meninggikan suaranya juga. Johnny dan Yuta yang berada disebelah Jaehyun sejak tadi, sontak tersentak kaget.

Taeyong bahkan sedikit menjauhkan ponselnya dari telingan saat Jaehyun tiba-tiba berteriak. "Ihhh, kamu kenapa sih, Jae? Telingaku sakitttt tau," keluhnya sedikit kesal.

"Jangan terlalu dekat dengan Alpha lain, sayang!!" tegasnya lagi.

Taeyong sedikit heran dengan sikap Jaehyun yang berbeda dari biasanya ini. "Iya, iya. Memangnya kenapa sih? Mingyu orangnya baik kok. Yah, walau kadang sikapnya sedikit berlebihan kepadaku," ujarnya jujur yang semakin membuat Jaehyun frustasi ditempatnya sekarang.

'Itu karena orang itu menyukaimu, Taeyong!' Namun tidak mungkin ia mengutarakan dugaannya itu secara langsung kepada Taeyong.

"Pokoknya, kamu harus sama Ten terus. Aku akan mengirim orang untuk mengawasimu, sayang. Awas saja kalau kau dekat dengan Alpha atau beta lain disana," kata Jaehyun mutlak.

Taeyong mendengus kesal. "Buat apa sih?! Aku bukan akan kecil lagi, Jae! Jangan, ah!" tolaknya tidak suka.

"Tidak menerima penolakan, nyonya Jung. Tenang, kamu tidak usah mempedulikan orang itu, sayang. Kamu tidak perlu khawatir dan lakukan aktivitasmu seperti biasa saja," kata Jaehyun.

Taeyongpun berdecak heran. Memang ia tau kalau kekasihnya itu kaya dan memiliki banyak sekali orang backingannya. Tapi berlebihan sekali sampai menyewa seorang bodyguard untuk mengawasi dirinya bukan?

"Jangan menolak apa yang kulakukan untukmu, sayang. Aku hanya ingin memastikan kalau kamu aman walau kita berjauhan. Bila aku sibuk, aku bisa saja tidak punya waktu untuk menghubungimu. Dengan mengirimkan orang yang kupercaya untuk mengawasimu, setidaknya aku tau kamu benar-benar aman dan terjaga, sayang," ungkap Jaehyun.

Taeyong sedikit tenang saat Jaehyun mengatakan itu kepadanya. Ia tau, mungkin Jaehyun hanya ingin dirinya aman, mengingat banyak hal yang sedang terjadi diluar sana.

"Maaf, aku hanya belum terbiasa, Jae..." aku Taeyong lirih.

Jaehyun diam-diam tersenyum disebrang sana. Yuta dan Johnny yang menungguinya pun hanya bisa bergidik ngeri. Seorang Jung Jaehyun yang selama ini selalu memasang wajah dingin dan datarnya, sekarang malah senyum-senyum sendiri seperti orang tidak waras.

Ya sih, tidak waras untuk matenya saja, yaitu Lee Taeyong.

"Ya sudah, aku akan berangkat sebentar lagi. Jaga dirimu ya, sayang. Jangan lupa makan, aku tidak mau melihat tubuhmu semakin kurus saat pulang nanti," pesan Jaehyun sebelum mengakhiri sambungan mereka.

Kedua pipi Taeyong sedikit merona mendengar suara lembut kekasihnya. Jaehyun sangat perhatian kepadanya. Ia bahkan berbicara selembut mungkin padanya. "Iya, kau juga. Jaga dirimu ya. Pulanglah dengan selamat....aku menunggumu disini...," pesan Taeyong menyuarakan isi hatinya.

Mau tidak mau Jaehyun tersenyum mendengar cicitan pelan Taeyong. Taeyong masih malu-malu rupanya kepadanya.

"Bye, sayang," pamit Jaehyun.

"Iya, bye bye juga, Jaehyunnie....Muah!"

Pip






Taeyong buru-buru mematikan sambungan telepon mereka setelah memberikan sebuah kecupan untuk Jaehyun.

"AARGGHH!!! MALUNYAAAAA! APA YANG BARU SAJA AKU LAKUKAN?!" teriaknya histeris. Kedua kakinya menendang-nendang udara dengan heboh.

Wajahnya memerah, malu menyadari tindakan bodohnya barusan. "Semoga saja Jaehyun tidak jijik dengan sikapku," gumamnya. Mendadak ia jadi frustasi akibat ulahnya sendiri.





.
.




Jaehyun menatap layar ponselnya dengan mulut sedikit terbuka dan matanya membelalak lebar.

'Tadi Taeyong mengirimkan Kissbye kepadaku ya?' batinnya tak percaya.

"WOI, JAHE! BENGONG SAJA KAU! AYO, BURUAN JALAN! KITA HAMPIR TELAT MASUKNYA!" Yuta langsung menyeret tangan Jaehyun yang malah melamun sambil menatap ponselnya yang sudah menggelap.

"Kau ini kenapa sih?! Kita hanya dua hari di Busan, tidak begitu lama! Jangan seperti suami ditinggal istrinya selingkuh gitu ah!" seru Yuta gemas.

Johnny hanya menggelengkan kepalanya pelan. Ada-ada saja memang kelakuan sahabat-sahabatnya itu. "Kenapa lagi, Jay? Taeyong marah kau mengirimkan penjaga untuknya?" akhirnya ia menanyakannya pada Jaehyun.

Yang kemudian hanya dibalas dengan gelengan kepala tanpa suara.

"Lalu kenapa? Dia tidak mau kau tinggalkan?" gantian Yuta yang bertanya. Ya maklum, dua orang itu diam-diam penasaran bagaimana interaksi pasangan baru didepan mereka itu.

Jaehyun menggeleng lagi.

"Ya terus kenapa denganmu?! Diam saja seperti orang sariawan!" Yuta jadi gemas sendiri menanyai Jaehyun yang tidak kunjung memberikan jawaban yang jelas.

"Taeyong mengirimkan Kissbye padaku, hyung. Kemajuan sekali bukan?!" mendadak raut wajah Jaehyun berubah sumringah dengan senyum lebar terukir dibibirnya.

Yuta dan Johnny yang melihat wajah sumringah Jaehyun dibuat heran untuk kesekian kalinya. "Memangnya selama ini, kalian belum pernah berciuman??" tanya Johnny sambil mendekatkan kepalanya menanyai Jaehyun.

Jaehyun menggeleng penuh. "Sudah, sekarang kita berangkat saja." Lalu ia berjalan lebih dulu, meninggalkan kedua sahabatnya yang kini saling bertatapan satu sama lain. Seolah tak percaya dengan apa yang mereka dengar.

"Dasar calon bucin. Soalnya baru menemukan cinta pertamanya sih. Harap dimaklumi ya," ujar Yuta sambil menepuk-nepuk pundak kokoh Johnny pelan.





♠️♠️






Sesuai pesan一atau lebih tepatnya perintah Jaehyun, Taeyong akhirnya kembali berangkat ke kampus bersama dengan si cabe Thailand alias Ten.

"Kau masih bau alkohol, Ten. Semalam pulang jam berapa?!" komentar Taeyong sambil mengibas-ngibaskan tangan didepan hidungnya setelah menciumi bau Ten.

"Hm? Padahal aku sudah mandi sebersih mungkin, Tae. Tadi malam aku pulang jam 3 sih. Kenapa?" tanya Ten balik.

Ten sudah diberitahu Taeyong kalau Jaehyun ada urusan sehingga ia dititipkan kepadanya. Tanpa Taeyong ketahui, sebenarnya Jaehyun sudah terlebih dulu mengabari Ten untuk menemani Taeyong selama dirinya keluar kota.

"Tak apa, hanya saja, jangan kebanyakan minum, Ten. Nanti pencernaanmu sakit lagi kebanyakan minum seperti dulu," tegur Taeyong.

"Iya, iya. Maafkan aku. Semalam ditraktir oleh Yugyeom sih," balas Ten sekenanya.

"Oh iya, memangnya kau tau siapa orang yang diutus si Sultan itu untuk mengawasimu, Tae??" lanjutnya bertanya. Karena ia penasaran akan sosok orang suruhan Jaehyun.

Taeyong menggeleng kecil. "Tidak tau. Aku juga belum hapal wajah-wajah para anggota klan Jung sih," jawabnya singkat.

"Yahh~ sayang sekali! Padahal aku mau mengenalkanmu kepada salah satu kakak kelas yang hot dan tak kalah tampannya dari si Jaehyun itu," goda Ten.

"JANGAN MULAII!" pekik Taeyong lalu memukul lengan Ten pelan.

"Hahahahaha, iya iya ampun! Bohongan kok!" pekik Ten, pura-pura kesakitan.



.

.





Mereka berdua sudah berada di dalam kelas. Untung saja mereka tidak terlambat masuk tadi. Jalanan agak macet ditambah lagi Taeyong mendadak memaksa mampir ke minimarket. Ingin beli jajan dulu katanya.

“Selamat pagi menjelang siang semuanya,” sapa Dosen Kim begitu masuk ke kelas mereka.

Seperti biasa, Ten dan Taeyong memilih duduk di tempat paling belakang.

“Hari ini kelas kita kedatangan mahasiswa baru ya. Silahkan masuk.” Dosen Kim mempersilahkan orang baru itu masuk terlebih dulu sebelum memulai kelasnya. Kebetulan tadi dosen itu bertemu dan menanyai anak itu sebelum masuk ke dalam kelas. Habisnya, mahasiswa baru itu hanya bergeming di depan pintu; kan menghalangi jalan.

Lelaki dengan tubuh tinggi menjulang itu masuk dengan semangat ke dalam kelasnya. Senyum dua giginya yang cerah membuat sekumpulan mahasiswi ataupun uke di dalam kelaspun itu berbisik-bisik heboh.

“Salam kenal, saya Lucas Wong. Mulai hari ini saya bergabung dengan kelas ini,” ucap memperkenalkan dirinya sendiri.

Taeyong yang tadinya sibuk mencorat-coret sesuatu diatas bukunya sontak mendongakkan kepalanya sambil membelalakkan kedua matanya menatap lelaki tinggi itu.

“LUCAS?!”



.
.

.

.


TBC

Συνέχεια Ανάγνωσης

Θα σας αρέσει επίσης

610K 38.7K 52
Title : Jodoh Sang Duda, Bumi Perkasa Author : Heni Supatminah Status : Ending/Selesai/Tamat Published : September 2019 Ending : January 2020 Ketera...
259K 20.5K 99
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
751K 108K 22
[Fluff] [Romance] Lee Taeyong tahu keputusannya untuk menjadi seorang pilot sudah benar. Ia bahkan mengikuti kelas khusus selama 3 bulan, dan ia jug...
761K 114K 23
Kehidupan Taeyong awalnya sangat membosankan! Tapi itu sebelum bertemu dengan pria yang memiliki mata semerah darah dan kulit sepucat mayat. •Vampir...