.
.
.
Rajin votement rajin pula updatenya nih 😆
Dont forget to votement, mate 😘
.
.
“YAK! JUNG JAEHYUN! KAU SERIUS??!” pekik perempuan berambut panjang tersebut kaget.
Nyali Taeyong mendadak menciut. Berbagai pikiran muncul dalam benaknya. ‘Siapa perempuan itu?? Apa jangan-jangan itu pacarnya Jaehyun?!’ pikirnya takut.
Ia meremas kedua tangannya untuk menyalurkan perasaan gugupnya. Sedangkan Jaehyun menatap datar sang kakak yang sudah memotong perkataannya.
Dengan cuek, Krystal berjalan secepat mungkin mendekati Taeyong. Jaehyun seolah tak kasat mata dipandangan Krystal untuk sesaat. Taeyong memejamkan kedua matanya, pasrah bila dirinya terkena amukan dari perempuan tersebut jika memang perempuan itu adalah pasangan Jaehyun.
GREPP
“KYAAAA!!! KAU SANGAT CANTIKKK!!! LIHAT INI, KULITMU MULUS SEKALI!!! KAU MENGGEMASKAN JUGA! APA BENAR KAU MATENYA SI KULKAS INI??” pekik Krystal dengan hebohnya sambil memeluk gemas tubuh Taeyong.
Jaehyun memejamkan kedua matanya, pusing seketika menderanya begitu mendengar jeritan sang kakak yang begitu heboh melihat Taeyong. Dan apa itu? Seenaknya memeluk tubuh Taeyong begitu eratnya.
“Minggir, noona. Kau membuatnya sesak.” Buru-buru Jaehyun memisahkan Krystal dari Taeyong.
“Eyyyy~ Pelit sekali kau! Mentang-mentang baru menemukan matemu, kau melarangku mendekatinya!” Sungut Krystal tak terima.
Taeyong bingung. Jadi perempuan ini kakaknya Jaehyun? Bukan kekasihnya?
Menyadari matenya yang terlihat kebingungan, Jaehyun berdeham kecil sebelum akhirnya memperkenalkan kakaknya yang sangat berisik pada kekasih barunya. “Taeyong, orang ini adalah noonaku, Krystal namanya,” katanya sambil menunjuk kearah Krystal.
“Oh~ jadi namamu Taeyong? Ya ampunnnnn~ Kau sangat mempesona, Taeyongie! Aigoooo~ aku tak menyangka jika si kulkas ini mendapatkan pasangan yang secantik dirimu!” seru Krystal gemas.
Mau tak mau Taeyong tertawa kecil mendengar ejekan Krystal kepada Jaehyun. Sepertinya hubungan mereka bagaikan Tom & Jerry.
“Salam kenal Krystal-ssi, aku—”
“PANGGIL AKU NOONA! AIGOOO~ Kau ini matenya adikku, otomatis kau adalah adik iparku!” potong Krystal dengan cepat.
Jaehyun berdecak dibuatnya. “Tidak bisa ya kau biasa saja bicaranya? Kau membuatnya kaget berulang kali, noona. Sudah kan kenalannya?”
Para pelayan yang masih setia berdiri diposisi mereka tadi, tak ada yang berani membubarkan diri sebelum mendapat perintah dari Tuan mereka. Tentu saja, mereka semua melihat interaksi yang sangat jarang terjadi antara Tuan muda mereka dan si nona mereka untuk waktu yang lama.
“Halah! Buru-buru sekali kau, Jung! Aku ingin mengenal Taeyong lebih jauh juga! Aku minta fotomu ya, Tae! Aku harus memberitahukan berita menggembirakan ini kepada mom dan juga dad!” ijin Krystal dengan antusiasme tinggi.
Taeyong sedikit kuwalahan mau menjawab darimana dulu. Ehem—calon kakak iparnya itu sepertinya menerima dirinya dengan hangat.
Syukurlah....
“Boleh kok, noona,” jawab Taeyong dibarengi dengan senyuman manisnya. Krystal bisa mimisan jika terus-menerus melihat wajah menggemaskan Taeyong untuk waktu yang lama.
Cekrek
Krystal segera memotret Taeyong beberapa kali. Ini kesempatan satu-satunya yang ia miliki sebelum adiknya yang pelit itu mengurung Taeyong di dalam kamarnya yang akan semakin menyusahkan dirinya berinteraksi dengan si cantik itu.
“Sudah, belum sih?!” ketus Jaehyun tak sabaran.
“Sudah, sudah. Sana, bawa Taeyongmu ke kamar. Jangan diapa-apakan dulu tapi, Jung!” tegur Krystal sekalian memperingatkan adiknya itu.
Jaehyun berdecak kecil, sebelum ia meraih tangan Taeyong untuk ia genggam. “Aku sudah tau itu! Ayo, ikut aku.” Ia segera membawa Taeyong pergi dari sana untuk masuk ke dalam kamar pribadi miliknya.
Tak lupa Taeyong melambaikan tangannya kepada Krystal dan yang lainnya untuk berpamitan. Jaehyun bahkan tidak memberinya waktu barang sebentar untuk berpamitan lebih sopan kepada Krystal.
“Ya ampun, mommy pasti senang melihat rupa Taeyong yang seperti boneka itu! Hm....Taeyong? sepertinya aku pernah mendengar nama itu sebelumnya. Dimana ya?” gumam Krystal lirih.
▪️▪️
“Masuklah, duduklah dimanapun kau suka. Tidur juga boleh. Buat dirimu senyaman mungkin, Taeyong,” kata Jaehyun setelah mereka berdua masuk ke sebuah kamar yang luas dan elegan ini.
Woah...kamar Jaehyun memang luas, mungkin seluas unit apartementnya. Dekorasinya yang lebih didominasi warna gelap dan netral membuat Taeyong nyaman. Tidak seperti bagian mansion Jaehyun yang diluar tadi. Kemewahannya membuat kedua mata Taeyong silau.
Si cantik itu memilih duduk disalah satu sofa didekat jendela. Sedangkan Jaehyun berjalan menuju suatu ruangan yang Taeyong kira adalah Walk in Closet miliknya untuk mengganti pakaiannya.
“Maaf, aku membawamu secara paksa kemari tanpa meminta ijin orang tuamu dulu,” ujar Jaehyun dari dalam ruang gantinya.
“Tak apa. Lagipula aku disini hanya seorang diri saja,” jawab Taeyong singkat.
Jaehyun keluar dari walk in closetnya dan menatap Taeyong penuh tanya. “Orang tuamu dimana?” tanyanya to the point.
Taeyong terdiam sesaat. “Apa aku harus mengatakan yang sejujurnya kepada Jaehyun, Yongie?” ia memilih bertanya pada Yongie melalui mindlink mereka.
“Aku rasa jangan dulu. Karena kita belum mengenal sosok Jaehyun lebih dalam, Tae. Jika Jaehyun adalah orang yang benar-benar tepat untuk kita, barulah kau bisa katakan semuanya,” pikir Yongie.
“Emm...orangtuaku berada di luar negri, Jae. Aku sedikit kesusahan menghubungi mereka karena mereka tinggal agak di pedesaan,” jawab Taeyong setengah bohong setengah jujur.
Jaehyun terdiam, kedua tangannya saling melipat didepan dadanya sedangkan kedua matanya mengamati Taeyong secara intense. Sepertinya ia mencoba mencari kebohongan dalam perkataan Taeyong.
“Sepertinya Taeyong menyembunyikan sesuatu,” komentar Jay melalui mindlink mereka.
“Aku juga merasa begitu. Tapi kita tidak bisa memaksanya, dia bisa tertekan nanti,” timpal Jaehyun.
Jay mendengus kasar. “Kenapa kau jadi selembut ini pada orang lain? Sepertinya dia adalah calon satu-satunya orang yang mampu membuatmu bertekuk lutut padanya. Benar bukan, Jung?” ledek Jay sebelum tertawa mengejek Jaehyun.
Jaehyun mengerang dalam hatinya. Seenaknya saja Jay meledeknya. Apa ia tak melihat bagaimana sikapnya sendiri saat bertemu dengan wolf Taeyong? Jay dan dirinya tak jauh berbeda.
“Jika kau bisa menghubungi mereka, segera beritahu aku ya,” ucap Jaehyun seraya mendekati Taeyong yang masih duduk disofanya.
Taeyong mendongakkan kepalanya untuk memandang wajah Jaehyun yang saat ini berdiri dengan gagah dihadapannya.
“A-ada yang ingin kau bicarakan dengan mereka?” tanyanya mencoba mengalihkan topik.
Tangan Jaehyun terulur untuk mengusap puncak kepala Taeyong. Senyum kecil terukir dibibir seksinya. “Tentu saja. Apalagi jika bukan meminta ijin untuk mengambil putera mereka sebagai mateku serta pendamping hidupku bukan?” tutur Jaehyun yang sukses membuat kedua pipi Taeyong merona merah.
♠️ ♠️
Ten bergerak gelisah di tempat duduknya. Jam sudah menunjukkan pukul 19.00 dimana waktunya sesi pertemuan dengan para tetua di Klan Kim dimulai.
Pertemuan ini diadakan setiap satu bulan sekali. Isinya ya membahas segala hal yang berkaitan dengan perkembangan klan mereka dan sebagainya.
Ten sendiri tidak seberapa paham sih. Namun karena ia sudah bergabung dengan mereka ya mau tak tau Ten harus mendengarkannya juga.
“Kau kenapa sih? seperti orang cacingan saja.” Itu suara Doyoung yang mengejeknya.
“Tak apa. Aku hanya tidak sabar ingin segera pulang hehe,” bohong Ten sambil tersenyum paksa.
“Oh iya...dimana Taeyong, Ten? Aku tidak melihatnya bersamamu tadi?” Giliran Jungwoo bertanya pada Ten, yang mana sukses membuat perhatian banyak orang tertuju kepada Ten sekarang.
“A-aku tak tau dia dimana,” jawab Ten luar biasa gugup. Seolah ia baru ketangkap basah mencuri sesuatu.
Bertepatan dengan itu, Mingyu, Jackson dan Yugyeom bersama-sama memasuki ruangan pertemuan. Disusul oleh Donghae dan Shindong dibelakangnya.
“Wah, sudah datang semua rupanya. Semangat sekali sih menghadiri pertemuan begini,” Shindong jadi kagum sendiri melihat banyaknya anggota yang hadir malam ini.
“Jangan samakan kami denganmu, paman,” dengus Doyoung.
“Sudah, sudah. Apa semua sudah datang?” Donghae segera memotong pembicaraan Shindong dan Doyoung.
Semua saling menatap teman mereka satu per satu untuk mengabsen siapa saja yang tidak hadir. “Dimana Taeyong?” akhirnya Mingyu pun baru menyadari bila sang pujaan hati tidak menampakkan batang hidungnya disana.
Semua mata serempak tertuju kepada Ten saat itu juga. Ten yang ditatap banyak orang berusaha untuk bersikap biasa dan tidak memperlihatkan jelas kegelisahannya.
“What? Something wrong with my face?” tanyanya, berlagak bego.
“Kau tidak bersama dengan Taeyong, Ten??” Kali ini Jackson yang bertanya pada Ten.
“Bukannya kalian ada janji pergi bersama hari ini?” Lisa pun ikut buka suara.
Sekali lagi, Ten berusaha bersikap setenang mungkin. “Ohhhhh~ itu...Maunya sih begitu. Tapi tidak jadi. Jadi aku belanja sendirian tadi!” katanya dengan lancar.
“Lalu dimana dia? Apa dia berangkat sendiri? Dia tidak membalas satupun pesan dariku.” Terlihat jelas diwajah manis Mingyu jika saat ini pemuda itu sangat khawatir.
“Dia bilang ada urusan mendesak. Jadi dia pergi dengan seseorang. Sepertinya dia tak bisa datang hari ini,” jelas Ten dengan otak encernya yang selalu memiliki alasan yang masuk akal.
Yang lainnya langsung berpikir sendiri-sendiri. Masalahnya, mereka semua tau jika Taeyong tak akan bisa berada jauh dari jangkauan seorang Ten. Ten itu sudah seperti mata-matanya Taeyong, sekaligus indukannya.
Sudah seperti parasit sih hidupnya , selalu saja menempel pada Taeyong.
“Kau serius?” Doyoung mulai curiga.
Ten menganggukkan kepalanya seperti biasa, walau sebenarnya ia merasa gugup sekaligus takut.t5
“Tenang saja. Dia sudah besar, jika ada apa-apa, dia pasti akan langsung menghubungiku seperti biasa.” Jika Ten sudah berkata seperti itu, tidak ada lagi yang bertanya walaupun mereka masih penasaran.
Sama halnya dengan Mingyu.
Ia berpikir keras sekarang. ‘Taeyong punya teman diluar sana? sejak kapan? anak itu seperti anak kucing yang penakut. Mana mungkin Taeyong betah didekat orang yang tak dikenalnya dekat,' Terasa ganjal sekali disini.
‘Aduhhh...semoga saja mereka tidak curiga dengan jawabanku. Mau aku jawab apa lagi mereka? Bagaimanapun juga, bukan bagianku untuk menjelaskan kepada mereka jika Taeyong ada bersama matenya sekarang kan? Belum lagi si Mingyu menyukai Taeyong daridulu. Aku tidak ingin melihat adanya pertengkaran sekarang,' batin Ten kalut.
.
.
Mommy Jung💜
Krystal Jung
MOMMM!!
LIHAT SIAPA YG BARU DATANG KE KELUARGA
KITA!!
Read
BUKANKAH DIA SGT CANTIK MOM???
Read
Mommy Jung💜
YA AMPUN SAYANG!!
SIAPA DIA?!
CANTIK SEKALI!!😍😍
Krystal Jung
Namanya Taeyong
Dia adalah mate Jaehyun mom!!
Aku tidak sabar melihat keturunan Jaehyun nantinya bagaimana!
Hahahahahaha
Read
Mommy Jung💜
SURUH JAEHYUN MEMBAWANYA KEMARI
SAYANG!!
Mommy sama daddy juga ingin
berkenalan dgnnya
Krystal Jung
Oke mom!
Aku akan tetap berada disini sampai si kulkas itu
mau membawanya ke Amerika jg!
Read
.
.
.
.
.
TBC