My Mate [ Jaeyong ] ✔️

By kawaiimelo

1.6M 203K 13.9K

Lee Taeyong, Omega cantik yang melarikan diri ke Korea bersama sahabat baiknya, Ten. Tanpa diduga Taeyong jus... More

『 1 : The Begining 』
「 2 : Love and Dominion 」
『 3 : Power and Lust 』
I N T R O D U C I N G :
I N T R O D U C I N G :
E X P L A I N :
「 4 : Affection 」
『 5 : Finally, We Meet 』
「 6 : Become a Pair 」
『 7 : His Family 』
「 8 : Welcome To The Clan! 」
『 9 : Special? 』
「 10 : Slowly Change 」
『 11 : New Enemies and Friends 』
「 12 : Curiosity 」
『 13 : Little By Little 』
「 14 : Worries 」
『 15 : Someone 』
「 16 : Other Problems 」
『 17 : Pack War 』
「 18 : It's Secret 」
『 19 : Done 』
「 20 : See You Right Now 」
『 21 : Take a rest 』
「 22 : Walking Together 」
『 23 : Run Away 』
「 24 : Complicated 」
『 25 : Visit 』
「 26 : We Can't 」
『 27 : Uninvited Guests 』
「 28 : Rogues 」
『 29 : Hiding 』
「 30 : Another Sadness 」
『 31 : What Am I Supposed To Do? 』
「 32 : Broken Heart 」
『 33 : Encounter 』
「 34 : Yoona Goes To The Rescue 」
『 35 : A Short Time Left 』
「 36 : A Little Closer To You 」
『 37 : Respect 』
「 38 : University 」
『 39 : Luckiest Man 』
「 40 : Unexpected 」
『 41 : Ten and His Mate 』
「 42 : We Got You 」
『 43 : Mystery 』
「 44 : Jaehyun's Mother 」
『 45 : Unexpected 』
「 46 : Ready Or Not 」
「 47 」: ⚠️ Let's Be Mate ⚠️
「 48 : Live For Me 」
『 49 : Please, Stay Safe 』
『 50 : Revenge 』
『 51 : Don't Let Them Go 』
『 52 : 』
『 53 : A Mutan? 』
『 54 : The Truth Untold 』
『 55 : Gift from God 』
『 56 : Going Back Home 』
『 57 : I am Home 』
『 58 : Taeyong's home 』
『 59 : The Evidence of Past Atrocities 』
『 60 : Little Happiness 』
『 61 : A Sacrifice 』
『 62 : Awaken 』
『 63 : A Regret 』
「 64 : A Determination 」
『 65 : Fight 'em 』
「 66 : The Battle has Begun 」
『 67 : Fought 'til the end! 』
「 68 : The Truth Comes Out 」
『 69 : Revealed 』
「 70 : A Cruel Reality 」
『 71 : Begin 』
「 Side Story : Park Family's Trip 」
「 72 : Love is in the Air 」
『 73 : Back Home 』
「 74 : Farewell 」
『 75 : Fight Back! 』
「 76 : 🎊 The Wedding Day 🎊」
『 77 : Searching 』
Baca Dulu😘
「 78 : Preparation 」
『 79 : Started 』
「 80 : The Last Solution 」
『 81 : Seal 』
「 82 : Welcome To The World 」
『 83 : Time Flies 』
「 84 : Welcome, New Family Member 」
『 Side Story : 1.2 』
「 Side Story : 1.3 」
『 Side Story : 1.4 』
👑 Yuhuu~ 🦁
Is Out!
Promosi
『 Side Story 1.5 : 』
★ Extra Story : Daddy with the kids ★

◆ Extra Story : Vision ◆

10.7K 762 53
By kawaiimelo

Mengandung sedikit spoiler

Ehe
(∩❛ڡ❛∩)

|| My Mate ||

.

.


Tes

Tes


Tess

.

.



“Aku ada di mana?”

Kegelapan menutupi pandangan Baekhyun sepenuhnya. Baru beberapa detik memejamkan mata, entah bagaimana caranya ia bisa berada di tempat yang amat gelap dan dingin ini.

“Ini di mana?”

Hawa dingin sedikit demi sedikit mulai terasa menusuk tulang, membuat bulu kuduk Baekhyun meremang dengan sendirinya. Dengan kaki sedikit gemetar, Baekhyun mencoba berjalan ke sembarang arah. Ke mana saja kakinya melangkah, dengan harapan menemukan secercah cahaya yang dapat menuntunnya keluar dari tempat gelap yang menyeramkan ini.

“Aku tidak suka berada di tempat ini...Chanyeol?!” Baekhyun berusaha memanggil sang suami. Berharap suaminya dapat mendengar panggilannya, dan membawanya keluar dari tempat asing ini.

Malang, mau sebanyak dan sekeras apa Baekhyun menyerukan nama Chanyeol, suaminya itu tak kunjung menampakkan diri mendatanginya. Perasaan takut bercampur panik seketika melanda Baekhyun.

“CHANYEOL!! SIAPAPUN! TOLONG KELUARKAN AKU DARI TEMPAT INI!!” Baekhyun berteriak kencang sampai pita suaranya terasa serak.

Hiks...aku ada di mana sebenarnya?”

Sekarang Baekhyun mulai dapat mengingat, dirinya juga pernah bermimpi datang ke tempat gelap seperti ini puluhan tahun silam, tepatnya ketika ia masih duduk di bangku sekolah dasar dulu. Tetapi kala itu, ia dibangunkan dengan cepat oleh sang ibu yang kebetulan tidur berdua dengannya.

Sepertinya kali ini Baekhyun sedang sial, karena seingatnya Chanyeol belum pulang dari perjalanan bisnisnya sejak kemarin. Pikiran negatif datang bagaikan petir dan membuat Baekhyun semakin dilanda ketakutan lebih besar.

‘Bagaimana kalau aku terjebak di tempat ini untuk waktu yang lama?!’

‘Bagaimana kalau aku tidak bisa keluar dari tempat menyeramkan ini selamanya?!’

Airmata jatuh membasahi kedua pipi Baekhyun. Ibu tiga anak itu menangis hebat, membayangkan bila dirinya benar-benar terjebak di dunia antah berantah ini untuk selama-lamanya.

“CHANYEOL!!!!” Baekhyun menyerukan nama sang mate dengan putus asa.

Berharap Chanyeol menerima telepati yang ia kirimkan dan segera datang menyelamatkannya.

Siapapun juga tak masalah, asalkan ia segera dibangunkan dari dunia yang Baekhyun yakini adalah dunia mimpi yang sayangnya menakutkan ini.



“AARRRGHHHH!!!! AMPUNI AKU!!!!”



Baekhyun tersentak, ketika pendengarannya menangkap suara jeritan seseorang cukup keras entah dari mana asalnya.

WOOSSHHH

“AARRGHH! KAU MONSTER!! KAU YANG TIDAK PANTAS UNTUK HIDUP, BUKAN KAMI!!!”



Baekhyun dapat mendengar suara kobaran api disertai jeritan kesakitan, tangis histeris serta teriakan ketakutan dari banyak orang entah dari mana asalnya.

Tiba-tiba di hadapan Baekhyun muncul sebuah layar putih berukuran sangat lebar bak layar proyektor menyala terang dan agak samar, seolah seseorang sengaja menunjukkan sesuatu kepada dirinya.

Gambar bergerak di layar yang samar itu perlahan mulai terlihat semakin jelas, hal pertama yang ditunjukkan didalam layar tersebut adalah genangan darah serta banyaknya korban yang tergelempangan di atas tanah yang becek sampai membuat Baekhyun takut dan merasa jijik.

Baekhyun menutup mulutnya secara spontan saat melihat satu adegan di mana seorang laki-laki muda tampak menghantam bagian dada orang di depannya dengan sangat keras, lalu secara sadis tangan laki-laki itu ‘mengambil’ sesuatu dari bagian dada orang malang tersebut.

Kedua mata sipit Baekhyun membelalak lebar begitu menyadari jika laki-laki itu 'mengambil' paksa jantung yang ada di dalam tubuh korbannya dan menggenggam jantung itu seakan-akan itu hanyalah sebuah mainan yang bisa dicabut dan dipasang kembali.

‘I-itu jantung?!’

Seketika rasa mual mendera Baekhyun. Perutnya terasa diaduk-aduk tak karuan menyaksikan kesadisan yang terjadi tepat di depan matanya.

Baekhyun kembali memandang nanar laki-laki berambut hitam legam yang berdiri di tengah-tengah tumpukan mayat itu sambil menatap jantung yang berada di atas telapak tangan laki-laki itu.

Posisi laki-laki itu berdiri menyamping hingga menyulitkan Baekhyun untuk melihat lebih jelas wajah dari laki-laki berdarah dingin tersebut. Barangkali ia mengenal orang itu, Baekhyun bersumpah akan berusaha semampunya untuk menghentikan aksi bengis lelaki itu agar hal tragis ini tak akan pernah terjadi di dunia nyata.

Seulas senyum tipis perlahan terukir di bibir laki-laki asing tersebut.

“Ya. Kau mungkin bisa menyebutku monster dan sebagainya. Tapi perlu kuingatkan kembali, jika monster ini muncul juga karena perbuatan kalian...

“.....kalian yang telah membuatku jadi seperti ini, maka dari itu kalian adalah orang-orang pertama yang aku datangi.”

‘Siapa? Siapa laki-laki itu?’ Antara takut tetapi juga penasaran. Ingin rasanya Baekhyun melangkah lebih dekat, agar ia dapat melihat wajah laki-laki itu lebih jelas.

Crasshh

Jantung yang masih berdetak lemah di dalam genggaman tangan laki-laki itu tiba-tiba dihancurkan dengan remasan tangan yang kuat. Darah segar muncrat ke segala arah, bahkan sampai mengotori pakaian serta sebagian wajah laki-laki asing itu.

Baekhyun ingin menutup matanya rapat-rapat karena sudah tidak tahan lagi melihat hal-hal mengerikan di depannya. Namun sialnya, laki-laki di dalam layar tersebut seolah tidak mengijinkannya menarik nafas panjang barang sebentar dan terus melakukan tindakan gila lainnya.



“Akan kubalas perbuatan mereka padamu, sayang...” Suara laki-laki itu terdengar melemah. Tangannya yang kini berlumuran cairan berwarna merah pekat mengepal dengan kuat.

“Akan kubalas nyawa dengan nyawa, sekalipun aku akan menanggung dosa besar yang tak akan termaafkan...”


Tepat setelah mengatakan itu, Baekhyun melihat laki-laki berhidung mancung itu berlutut di atas tanah. Seakan tak memperdulikan genangan darah bercampur air kubangan mengotori celana yang dikenakannya.


“Hiks....aku merindukanmu, sayang....aku tidak bisa terus hidup tanpamu..”


Aneh, entah mengapa hati Baekhyun ikut merasa sesak dan sedih melihat bagaimana laki-laki itu tampak rapuh seolah dunianya hancur. Isak tangis yang keluar dari mulut laki-laki itu terdengar memilukan hati siapapun, tak terkecuali Baekhyun.


“Sebentar lagi....sebentar lagi...aku berjanji akan menyusulmu. Tunggulah aku, sayang...aku akan membalaskan rasa sakitmu pada semua orang yang telah menyiksa dan membunuhmu. Aku bersumpah atas hidupku...R――― ku, sayangku..”


Deg

Nafas Baekhyun tercekat ditenggorokan, jantungnya serasa berhenti berdetak detik itu juga setelah mendengar nama yang terucap dari mulut laki-laki asing itu.

Lalu setelah itu, adegan di layar itu berganti dengan penampakan lain. Di mana Baekhyun melihat betapa kacaunya dunia yang ada ditampilkan dalam layar tersebut, gedung-gedung tinggi tampak hancur lebur, kobaran api disertai asap tebal akibat kebakaran membuat situasi di sana tampak sangat menegangkan.

“Apa yang sebenarnya terjadi?!!”

Baekhyun tidak bisa untuk tidak histeris. Ini semua terlalu mengerikan untuk dilihat, bahkan untuk sebuah mimpi ini adalah mimpi terburuk yang pernah Baekhyun dapatkan.

Baekhyun memejamkan kelopak matanya dan menutup telinganya rapat-rapat, berharap ia tidak lagi dapat mendengar suara memilukan yang terdengar dari layar yang menyala di hadapannya itu.

“CHANYEOLL!! CHANYEOLL!!!! TOLONG AKU!!!”

-




“BAEKHYUN!!!”

Gasp

Kelopak mata Baekhyun terbuka lebar-lebar. Ia berusaha meraup oksigen sebanyak-banyaknya untuk mengisi ruang dalam paru-parunya.

“BAEK!? ADA APA?! APA KAU BAIK-BAIK SAJA?!”

Baekhyun menoleh ke sisi kanan ranjangnya, dan mendapati Chanyeol menggenggam tangan kanannya dengan erat.

“Chan―Chanyeolie..?”

Baekhyun berusaha memastikan apakah ia benar-benar sudah keluar dari dunia mimpi yang menyeramkan tadi atau belum.

Dan remasan agak kuat pada tangan kanannya menyakinkan Baekhyun bahwa dirinya sudah berada di dunianya yang asli. Perlahan Baekhyun menghembuskan nafas lega, Chanyeol telah datang membantunya keluar dari mimpi buruk itu.

“Sayang? Ada apa? Kenapa kau menangis dalam tidurmu??”

Raut muka Chanyeol terlihat sangat cemas. Pria itu baru saja tiba di mansion, niat hati ingin memberi surprise Baekhyun yang tengah tertidur, namun justru ia yang mendapatkan kejutan yang menakutkan.

Baekhyun menangis dalam tidurnya sambil memanggil-manggil namanya berulang kali. Jelas itu membuat Chanyeol cemas dan panik.

“Chanyeolie!!” Tiba-tiba Baekhyun menarik leher suaminya kuat lalu memeluk Chanyeol dengan erat.

Tak butuh waktu lama, isak tangis keluar tanpa bisa Baekhyun tahan. Chanyeol yang bingung hanya membiarkan Baekhyun mencurahkan emosinya.

Hiks...Chanyeol...katakan padaku, aku cuma bermimpi 'kan tadi?” Baekhyun bertanya dengan suara bergetar dan tubuh terguncang pelan oleh karena isakan.

“Ya. Kau bermimpi, sayang. Kau tertidur pulas tadi. Apapun yang kau lihat dibawah alam sadarmu tadi, itu hanyalah sebuah mimpi semata.”

Tangan besar Chanyeol tak berhenti mengusap lembut punggung Baekhyun. Berharap istri mungilnya itu bisa lebih tenang dan tidak menangis hebat lagi.

“Ren―Renjun! Di mana Renjun kita?!” Baekhyun mendorong pelan dada Chanyeol lalu bertanya dengan ekspresi panik.

“Renjun di kamarnya bersama Jisung. Kenapa, sayang?” Jujur, perasaan Chanyeol sedikit tidak tenang sekarang.

“Apa dia baik-baik saja?”

“Apa maksudmu, sayangku? Tentu saja Renjunie kita baik-baik saja. Ada nanny yang menjaga Renjun dan Jisung di ruang bermain mereka,” jawab Chanyeol sesuai apa yang ia lihat.

Mendengar penjelasan sang suami, ketakutan Baekhyun sedikit demi sedikit mulai meluap. Setidaknya apa yang Chanyeol katakan ada benarnya, apa yang ia lihat di dunia mimpi tadi, tidak terjadi di kehidupan yang sekarang.

Perlahan Baekhyun merilekskan tubuhnya yang sedari tadi tegang. Disandarkanlah punggungnya pada kepala ranjang tanpa melepaskan pegangan tangannya pada sang suami. Chanyeol yang peka, akhirnya merangkak naik ke atas ranjang untuk menemani Baekhyun.

“Aku bermimpi sangat buruk tadi―ah, lebih tepatnya sangat mengerikan,” ungkap Baekhyun pada akhirnya.

“Tentang apa?”

Akhirnya Baekhyun menceritakan secara detail yang terjadi di bawah alam sadarnya. Tak ada satupun yang terlewatkan atau dikurangi apalagi dilebih-lebihkan. Baekhyun bercerita sambil mencoba menahan isak tangisnya lagi.

Melihat Baekhyun tampak benar-benar ketakutan dan kacau membuat Chanyeol jadi khawatir lagi.

Ssstt! Ssttt! Aku yakin itu hanya sebuah mimpi saja, sayang..” Chanyeol segera mendekap tubuh gemetar sang istri ke dalam pelukannya.

Baekhyun kembali menangis namun tidak sehebat sebelumnya.

“Aku takut...aku takut itu bukan hanya sekedar mimpi semata melainkan sebuah ‘penglihatan’ akan masa depan nanti, Chanyeolie..”

Chanyeol terus mengusap-usap punggung Baekhyun sampai istrinya tenang.

“Kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi ke depannya nanti. Tapi kalau kamu merasa mimpi itu terasa begitu nyata, tidak ada salahnya kita untuk mengantisipasi segala kemungkinan buruk yang dapat terjadi di masa depan,” ujar Chanyeol pada Baekhyun.

Baekhyun bersyukur ia memiliki Chanyeol sebagai pasangan sehidup sematinya, pria itu tidak pernah menganggap semua yang terucap dari mulutnya hanyalah sebuah lelucon yang tidak perlu diseriusi.

Chanyeol selalu mendengar dan menerima semua perkataannya, sekalipun perkataannya terdengar tidak masuk akal dan kadang seperti guyonan, Chanyeol selalu menanggapinya secara dewasa, selalu menampungnya terlebih dahulu sebelum memberikan respon yang bijak dan tidak pernah memandangnya sebelah mata.

“Terima kasih...” Baekhyun menyandarkan kepalanya di pundak sang suami. “Aku tau aku bisa mengandalkanmu...tolong lindungi anak-anak kita sebaik mungkin..” pintanya tulus dari lubuk hati terdalam.

Chanyeol tidak tahan untuk tidak memeluk Baekhyun yang masih sedikit lemas. “Aku janji. Aku akan mengerahkan segala yang kupunya untuk melindungi keluarga kita..” ucapnya sungguh-sungguh.

Baekhyun menggeleng kecil, “Bukan hanya kau saja, tetapi kita,” koreksinya cepat. Lalu menatap wajah sang suami secara lekat. “Kita akan mengusahakannya bersama. Dengan kemampuanku dan kemampuanmu, kita akan melindungi anak-anak kita bersama!” ucapnya, dengan mata menatap Chanyeol penuh tekad.

Chanyeol tersenyum teduh melihat semangat membara berkobar di dalam mata Baekhyun.

“Ya! Aku percaya kita pasti bisa!” Chanyeol tersenyum lebar menanggapi ucapan sang mate tercintanya.

Baekhyun benar, ini adalah hidup mereka bersama. Apapun yang akan terjadi pada keluarga mereka, baik Chanyeol dan Baekhyun tidak akan membiarkan hal-hal buruk menimpa anak-anak mereka.

Chanyeol merasa deja vu sekarang, ia kembali mengingat pertemuannya dengan Jaehyun dan Johnny beberapa bulan yang lalu, yang juga membahas soal keluarga mereka masing-masing. Chanyeol masih ingat jelas, bagaimana Jaehyun yang biasa terlihat dingin dan tidak menunjukkan banyak ekspresi selain datar, berubah frustasi setiap kali membahas tentang ‘kutukan’ yang menimpa keluarga kecil pria itu.

Sekarang Chanyeol dapat sedikit memahami apa yang juniornya itu rasakan.

‘Aku berjanji, Baekhyun. Aku akan melindungi kalian berempat sekuat tenagaku.....sekalipun harus mempertaruhkan nyawa, apapun akan kulakukan untuk keluarga kita...’




🍑

🍑




“Jaehyunie?”

Kepala Taeyong menyembul dari celah pintu ruang kerja Jaehyun. Niat hati mengintip sebentar apakah suaminya sedang sibuk atau tidak.

Jaehyun tampak sibuk dengan tumpukan kertas yang menggunung di sisi mejanya.

“Ya, sayang? Ada perlu apa?” Jaehyun menyauti tanpa mengalihkan fokusnya dari kertas yang ia baca.

Taeyong mendesah kecil, sudah menduga Jaehyun sangat sibuk mengurusi sisa pekerjaan yang sebagian dibawa pulang oleh pria itu.

“Tidak ada. Silahkan lanjutkan pekerjaanmu, maaf aku mengganggumu,” ucap Taeyong sebelum pergi dari ruangan kerja sang suami.

Padahal Taeyong ingin Jaehyun bermain sebentar dengan Mark dan Jeno. Tapi lain waktu saja deh. Jaehyun harus segera menyelesaikan pekerjaannya dulu.

Tangan Jaehyun berhenti menulis lalu menatap ke arah pintu ruangan yang kembali ditutup oleh Taeyong. Istrinya itu tidak jadi masuk ke dalam sekedar melepas rindu dengannya, Jaehyun jadi merasa kesepian sekarang. Sialnya, ia tidak bisa meninggalkan tempatnya duduk sebelum beres menyelesaikan semua pekerjaannya.

Jaehyun mendesah lelah sambil menyandarkan punggungnya yang terasa agak kaku akibat duduk terlalu lama.

Pikirannya sedikit tidak fokus setelah Chanyeol menghubunginya kemarin malam perihal mimpi yang Baekhyun yakini sebagai ‘penglihatan’ akan masa depan nanti.

‘Apa lagi sekarang?! Dunia akan kacau karena suatu hal? Apa jangan-jangan orang yang Baekhyun lihat itu salah satu dari kami?’

Ini yang mengganggu pikiran Jaehyun. Perasaan takut sedikit menyelimuti hati pria dewasa itu. Khawatir bila sosok yang Baekhyun ‘lihat’ ternyata adalah salah satu diantara dirinya, Taeyong atau bahkan kedua puteranya.

‘Tapi menurut apa yang Baekhyun lihat, sosok itu ada hubungannya dengan putera mereka. Apa perlu aku pertemukan anak-anak kami dulu ya?’

Jaehyun memikirkan ide ini berulangkali sampai otaknya memanas sendiri.

‘Tapi apa itu tidak melangkahi takdir? Takdir bisa saja berubah jika kita mengambil langkah lebih awal. Tapi apa yang sebenarnya akan terjadi di masa depan?’

Rasa penasaran meluap naik namun jawaban yang ingin Jaehyun dapatkan belum ada yang mengetahuinya. Apa yang akan terjadi di masa depan nanti, tak ada seorangpun yang dapat meramalkannya.

“Apa para Peri dan Dewi Seohyun dapat menjawab arti dari mimpi Baekhyun ya?”

Mungkin setelah ini, Jaehyun akan mengambil cuti beberapa hari untuk mengunjungi kediaman Lee dengan tujuan menanyakan arti mimpi Baekhyun pada para Peri dan Dewi melalui perantara Jaejoong.

Tidak ada satu orangpun di dunia ini yang tidak menginginkan kebahagiaan serta kedamaian dalam hidup mereka, tak terkecuali untuk keluarga Jung dan keluarga Park.

Untuk mencegah terjadinya pembantaian mengerikan seperti halnya yang terjadi dalam mimpi Baekhyun, Chanyeol akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga keluarga tercintanya. Sebab apabila ‘penglihatan’ didalam mimpi Baekhyun benar-benar terjadi di masa depan nanti, itu artinya sesuatu telah terjadi pada putera kesayangan mereka yang menandakan bahwa mereka akan kehilangan anak mereka untuk selama-lamanya.

Demi keselamatan keluarganya, Chanyeol akan mengerahkan semua yang ia bisa dan ia punya untuk melindungi keluarga tercintanya. Tak apa jika nyawanyalah yang akan menjadi taruhannya, asalkan anak-anak dan istrinya selamat, Chanyeol rela dan siap. Tetapi apabila Moon Goddess bersedia mengabulkan satu permintaannya, Chanyeol ingin terus berkumpul bersama keluarganya sampai kulitnya berkerut dan rambutnya memutih.

Sebab tua bersama dengan Baekhyun dan melihat anak-anaknya berhasil menjadi orang sukses dan bisa membangun keluarga mereka sendiri-sendiri adalah impian paling membahagiakan Chanyeol.

Sama halnya dengan Chanyeol, Jaehyun juga akan lebih memperhatikan kedua buah hatinya. Meski ini sedikit sulit karena ia tidak memiliki banyak waktu untuk mengawasi mereka secara langsung akibat pekerjaan yang sangat padat. Jaehyun akan mendiskusikan hal penting ini dengan Taeyong terlebih dulu, agar tidak ada diantara mereka yang menjadi lengah dan membuka celah untuk kesalahan terjadi.


🌌🌌

Continue Reading

You'll Also Like

1M 118K 50
[COMPLETED] [SUDAH TERBIT] "Dua aktor ternama yang dikontrak untuk menjalin hubungan demi karir mereka" Inspired by douyin video. This is nomin. M-pr...
258K 20.4K 99
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
610K 38.7K 52
Title : Jodoh Sang Duda, Bumi Perkasa Author : Heni Supatminah Status : Ending/Selesai/Tamat Published : September 2019 Ending : January 2020 Ketera...
188K 29.3K 53
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...