My Mate [ Jaeyong ] ✔️

By kawaiimelo

1.6M 203K 13.9K

Lee Taeyong, Omega cantik yang melarikan diri ke Korea bersama sahabat baiknya, Ten. Tanpa diduga Taeyong jus... More

『 1 : The Begining 』
「 2 : Love and Dominion 」
『 3 : Power and Lust 』
I N T R O D U C I N G :
I N T R O D U C I N G :
E X P L A I N :
「 4 : Affection 」
『 5 : Finally, We Meet 』
「 6 : Become a Pair 」
『 7 : His Family 』
「 8 : Welcome To The Clan! 」
『 9 : Special? 』
「 10 : Slowly Change 」
『 11 : New Enemies and Friends 』
「 12 : Curiosity 」
『 13 : Little By Little 』
「 14 : Worries 」
『 15 : Someone 』
「 16 : Other Problems 」
『 17 : Pack War 』
「 18 : It's Secret 」
『 19 : Done 』
「 20 : See You Right Now 」
『 21 : Take a rest 』
「 22 : Walking Together 」
『 23 : Run Away 』
「 24 : Complicated 」
『 25 : Visit 』
「 26 : We Can't 」
『 27 : Uninvited Guests 』
「 28 : Rogues 」
『 29 : Hiding 』
「 30 : Another Sadness 」
『 31 : What Am I Supposed To Do? 』
「 32 : Broken Heart 」
『 33 : Encounter 』
「 34 : Yoona Goes To The Rescue 」
『 35 : A Short Time Left 』
「 36 : A Little Closer To You 」
『 37 : Respect 』
「 38 : University 」
『 39 : Luckiest Man 』
「 40 : Unexpected 」
『 41 : Ten and His Mate 』
「 42 : We Got You 」
『 43 : Mystery 』
「 44 : Jaehyun's Mother 」
『 45 : Unexpected 』
「 46 : Ready Or Not 」
「 47 」: ⚠️ Let's Be Mate ⚠️
「 48 : Live For Me 」
『 49 : Please, Stay Safe 』
『 50 : Revenge 』
『 51 : Don't Let Them Go 』
『 52 : 』
『 53 : A Mutan? 』
『 54 : The Truth Untold 』
『 55 : Gift from God 』
『 56 : Going Back Home 』
『 57 : I am Home 』
『 58 : Taeyong's home 』
『 59 : The Evidence of Past Atrocities 』
『 60 : Little Happiness 』
『 61 : A Sacrifice 』
『 62 : Awaken 』
『 63 : A Regret 』
「 64 : A Determination 」
『 65 : Fight 'em 』
「 66 : The Battle has Begun 」
『 67 : Fought 'til the end! 』
「 68 : The Truth Comes Out 」
『 69 : Revealed 』
「 70 : A Cruel Reality 」
『 71 : Begin 』
「 Side Story : Park Family's Trip 」
「 72 : Love is in the Air 」
『 73 : Back Home 』
「 74 : Farewell 」
『 75 : Fight Back! 』
「 76 : 🎊 The Wedding Day 🎊」
『 77 : Searching 』
Baca Dulu😘
「 78 : Preparation 」
『 79 : Started 』
「 80 : The Last Solution 」
『 81 : Seal 』
「 82 : Welcome To The World 」
『 83 : Time Flies 』
「 84 : Welcome, New Family Member 」
『 Side Story : 1.2 』
『 Side Story : 1.4 』
👑 Yuhuu~ 🦁
Is Out!
Promosi
『 Side Story 1.5 : 』
★ Extra Story : Daddy with the kids ★
◆ Extra Story : Vision ◆

「 Side Story : 1.3 」

8.9K 881 31
By kawaiimelo

Side story disini tuh cuma berisi potongan" scene aja ya jdi cuma critain kegiatan masing" tokoh di tempat dan waktu yg berbeda

|| My Mate ||

.

.







Dengan pemikiran yang matang, Lucas berinisiatif membawa Jungwoo pergi ke tanah kelahirannya di Hongkong, setelah Taeyong melahirkan putera keduanya. Ya, Lucas sudah memikirkan keputusan ini beberapa bulan sebelumnya. Dan mau tak mau, cepat atau lambat ia pasti akan membawa mate kesayangannya menghadap anggota keluarganya nan jauh di sana.

Lucas sudah pernah membicarakan perihal keluarganya kepada Jungwoo dulu. Beruntung mate cantiknya itu adalah orang yang sangat pengertian. Lelaki itu sama sekali tidak pernah mendesak ataupun memaksanya untuk segera membawa hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius meskipun mereka sudah beberapa kali melakukan hubungan intim. Well一itu sudah menjadi kebutuhan biologis mereka berdua secara naluri, walau sebenarnya Lucas sudah berusaha mati-matian menahan nafsunya untuk tidak menyerang Jungwoo, justru lelaki dengan senyuman manis itulah yang suka lebih dulu menyerangnya.

Hmph. Tindakan agresif Jungwoo yang tidak pernah Lucas ketahui sebelumnya itu membuat Lucas luar biasa senang asal kalian tau. Lucas bahkan pernah bersumpah untuk tidak memaksakan kehendaknya dan menunggu sampai Jungwoo siap dengan sendirinya.

Lucas sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk berhenti menjadi lelaki brengsek dan playboy yang suka melakukan one-night-stand lagi. Tetapi kini, Lucas tidak akan tersiksa lagi, sebab satu hal yang perlu kalian ketahui一Jungwoo ternyata memiliki nafsu yang tinggi juga.

Entah ini merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Lucas atau sebaliknya.

Dan karena hal itu pulalah, hati Lucas semakin terdorong untuk membawa hubungan mereka ke tingkat yang lebih serius lagi, yakni pernikahan.

Haha, akhirnya, tiba waktunya bagi seorang Lucas Wong memikirkan sebuah pernikahan suci bersama satu-satunya orang yang ia cintai. Tak pernah terbesit dalam benak Lucas bahwa dirinya akan menikah dan membangun keluarga kecilnya sendiri.

Lucas pikir ia tidak akan pernah bisa merasakan apa itu cinta dan kasih sayang yang tulus dari seseorang. Namun setelah kehadiran Lee Taeyong ditengah-tengah keluarga keduanya; yakni Klan Jung, perlahan hati Lucas yang keras melunak dengan sendirinya.

Berkat kesehariannya memperhatikan Jaehyun dengan matenya yang cantik jelita alias Taeyong, kedua mata Lucas semakin terbuka akan sebuah hubungan yang berlandaskan cinta yang tulus satu sama lain.

Ada satu waktu dimana Lucas merasakan jantungnya berdenyut nyeri dan terasa sesak melihat perjuangan serta pengorbanan yang dilakukan oleh kedua pemimpinnya itu, meski bukan dirinya yang berada dalam posisi itu, tetapi seolah-olah hatinya dapat ikut merasakan apa yang kedua orang itu rasakan untuk memperjuangkan semuanya.

Takut kehilangan, berjuang bersama, hidup dan mati.

Dimatanya, Jaehyun dan Taeyong bagaikan superhero yang sanggup melawan semua musuh yang berusaha menjatuhkan mereka. Selama ia hidup, Lucas sudah biasa melihat orang-orang lemah, tidak bersalah, dan orang kesusahan begitu mudahnya mati ditangan para orang-orang jahat yang menyebut diri mereka bagian dari organisasi bawah tanah layaknya mafia. Sedikit saja kesalahan bisa berakibat fatal bahkan taruhannya adalah nyawa. Ya, sedari ia remaja ia sering melihat adegan berdarah-darah dari seorang tidak berdaya ditangan orang berkuasa.

Ia muak melihat itu semua. Hidupnya jauh dari kelembutan dan penuh cinta. Jika ia lemah, bisa saja ia yang menjadi korban selanjutnya. Bahkan kedua orangtuanya sendiri pun, tak ada yang pernah memberinya kasih sayang yang benar-benar tulus. Lahir di dalam keluarga mafia memang mengerikan. Sering terlintas dalam benaknya untuk mengakhiri hidupnya saja ketimbang ikut menjadi bagian dari orang-orang jahanam itu, namun setiap kali ia mencoba, selalu saja ada hal yang membuatnya urung.

Atau mungkin lebih tepatnya, ia takut.

Melihat anak-anak kecil tertawa riang gembira seolah tidak memiliki beban dihidupnya membuatnya perlahan sadar bahwa masih ada banyak hal yang belum ia ketahui dan ia coba di luar sana.

Maka dari itu, berbekal uang cash seadanya dan beberapa setel pakaian dalam tas ransel hitam dipunggung, ia nekad menyelinap keluar dari kediaman Wong yang megah dan luas.

Meski ia tau, pilihannya itu akan menjadikannya buronan dari Klan-nya sendiri, ia tidak perduli.

Ia hanya ingin bebas, mengenal dan bergaul dengan banyak orang dari berbagai kalangan dan status, merasakan bagaimana mencintai dan dicintai, dan hidup layaknya orang pada umumnya.

Ia hanya ingin hidup normal seperti yang lainnya.

Dan disitulah Lucas memutuskan untuk terbang ke negara lain yang menurutnya tidak akan dijangkau oleh Klan keluarganya.

Ya, Korea Selatan.

Negara di mana ia dipertemukan secara tidak sengaja dengan pemimpin Jung yang masih muda, Jung Jaehyun.

Ia yakin Klan-nya tidak akan mau menginjakkan kaki mereka di negri ginseng ini, ia tau jelas alasannya, oleh karena itu Korea Selatan adalah pilihan terbaik yang ia miliki waktu itu.

Dan Lucas sama sekali tidak menyesali keputusan ternekadnya ini. Meski pada awalnya ia hidup kesusahan, terluntang-luntung kesana-kemari, berusaha mencari pekerjaan yang ada, namun baginya semua itu justru menjadi hal baru yang cukup menyenangkan. Pertama kali dalam hidupnya, ia dapat merasakan kebebasan tanpa perlu takut dimata-matai oleh banyak orang dan diatur layaknya marionette.

Lalu pertemuannya dengan Jaehyun yang bisa dibilang sebuah kebetulan yang tidak disengaja, di sebuah klub malam yang sering ia kunjungi setiap akhir pekan yang kemudian mengubah kehidupannya, ia tidak pernah menyesal. Justru sebaliknya, Lucas merasa beruntung dan terselamatkan berkat uluran tangan Jaehyun untuknya.

“Cas一Lucas!!!” Jentikan jari tepat di depan wajah menyadarkan Lucas dari lamunannya. Mata bulatnya mengerjap, ia sampai tidak sadar mobil yang mereka tumpangi kini sudah berhenti di depan lobi sebuah hotel mewah bintang lima yang menjulang tinggi disisi kiri mobil.

“Ayo, turun. Kamu melamun terus ah, dari tadi!” Jungwoo menepuk lengan kekar sang kekasih, menyuruh pemuda berbadan tinggi itu ikut turun.

Ah, benar, mereka sudah mendarat dengan selamat di Hongkong beberapa puluh menit yang lalu dan kini keduanya sudah tiba di hotel tempat mereka menginap untuk lima hari kedepan.

Thanks to Taeyong, hyung kesayangannya itu memberikan cuti liburan untuknya sebagai hadiah atas kerja kerasnya yang lalu. Dan kesempatan ini tak disia-siakan olehnya tentu saja. Jadi ia mengajak Jungwoo pergi ke Hongkong untuk liburan sekalian mengunjungi anggota keluarganya yang ada di sini. Itupun bila mereka belum berpindah tempat. 

“Woah~ Hotelnya mewah sekali!” Jungwoo menatap takjub interior hotel yang mewah dan kelihatan elite itu. Sungguh, ini baru kali pertamanya mengunjungi hotel mewah seperti ini meski ia sendiri berasal dari keluarga berada.

Jungwoo itu anak rumahan oke? Jadi wajar baginya untuk tinggal di rumah atau mengunjungi kediaman saudara saja. Ia sebenarnya tak terlalu suka jalan-jalan ke tempat asing apalagi jauh dari rumahnya.

“Suka?” Lucas terkekeh gemas melihat Jungwoo yang berjalan kesana-kemari mengecek seluruh isi kamar yang mereka sewa untuk lima hari kedepan.

“Suka. Keren sekali tau tempatnya! Lihat! Kita bisa melihat kolam renang juga dari sini!” Melihat air kolam renang yang jernih seketika membangkitkan semangat Jungwoo untuk berenang sebentar.

“Ya, nanti sore saja kita berenang. Sekarang, kita istirahat dulu. Pasti lelah kan di perjalanan?” Lucas berjalan mendekati Jungwoo yang berdiri di depan jendela yang lebar, memeluk pinggang ramping kekasihnya dari belakang lalu menghirup aroma khas dari tubuh sang kekasih.

Jungwoo terkikik geli, namun itu tidak bertahan lama begitu ia mengingat tujuan mereka datang ke Hongkong. “Luke, kapan kita akan mengunjungi saudaramu?”

Lucas menghentikan aktivitasnya sejenak, “Aku akan coba menghubungi mereka lagi. Sebelum itu, kita tidak bisa pergi terlalu jauh oke? Aku yakin mata-mata mereka masih banyak bertebaran di mana-mana.” Raut muka Lucas berubah serius setiap membicarakan mereka.

Mereka yang Lucas maksud, Jungwoo tidak terlalu memahami, namun satu hal yang dapat ia simpulkan, itu adalah orang-orang yang berasal dari Klan Lucas terdahulu, atau mungkin Klan keluarganya berasal. Mungkin keluarga Lucas mengabdi pada Klan itu atau apa, Jungwoo tidak tau, Lucas belum mengatakan sejauh itu. Atau bisa saja Klan itu adalah Klan yang didirikan oleh keluarga Lucas. Bisa saja. Who knows.

Menghela nafas panjang, Lucas membalikkan tubuh Jungwoo untuk menatapnya secara lekat, “Aku ingin kau berjanji satu hal padaku,” pintanya pada sang kekasih. Jungwoo sedikit mendongakkan kepalanya, menatap lurus manik gelap Lucas, “Apa itu?” tanyanya, hampir menyerupai gumaman.

Cengkraman Lucas pada pinggang Jungwoo semakin mengencang, “Jika terjadi sesuatu, entah padaku atau pada kita, aku ingin kau segera pergi sejauh mungkin. Berjanjilah padaku untuk segera menghubungi Taeyong hyung, Jaehyun hyung atau anggota keluargamu yang lain, Jungwoo. Aku mohon,” pintanya dengan sungguh-sungguh.

Seketika rasa bahagia dan antusiasme yang menyelimuti hati Jungwoo tergantikan oleh rasa takut dan waspada, “A-ada apa? Apa akan terjadi sesuatu?”

Lucas tidak bisa menjanjikan keamanan yang semaksimal mungkin di sini. Di tanah kelahirannya sendiri. Tidak dengan banyaknya orang yang menginginkan kepalanya untuk dibawa kepada pemimpin Klan lamanya itu.

“Just, promise me―” Suara Lucas terdengar sedikit bergetar, ia cukup kalut sekaligus khawatir saat ini. “Aku tidak ingin kau kenapa-kenapa, jadi bila terjadi sesuatu atau merasakan adanya ancaman di sekitar kita, aku ingin kau segera pergi, jika perlu segera terbang kembali ke Korea lebih dulu, saat itu juga. Kau mengerti?”

Melihat keseriusan dalam sorot mata gelap itu, tak ada yang bisa Jungwoo katakan selain menganggukkan kepalanya mengiyakan. “Ya...akan kulakukan..”

Kemudian tubuh tegangnya dibawa kedalam pelukan hangat Lucas. Pelukan itu cukup erat hingga Jungwoo dapat merasakan tubuh sang kekasih sedikit bergetar entah karena apa. “Aku hanya ingin kau selamat dan baik-baik saja. Aku yang membawamu kemari dan aku jugalah yang harus memulangkanmu secara utuh dan baik-baik saja. Setelah urusan kita selesai, kita akan segera pulang, oke?”

Entahlah, tiba-tiba hati Lucas diselimuti rasa takut dan khawatir berlebih. Padahal sebelumnya ia yakin semuanya akan berjalan lancar dan baik-baik saja, namun sekarang justru ia ragu sekali.

Apa ia dapat pulang ke Korea dengan selamat?

Rasanya seperti ia memasuki teritorial musuh saja. Ahh, perutnya jadi mual sekarang.

“Istirahat dulu ya? Tenangkan dulu pikiranmu.” Jungwoo mengusap puncak kepala Lucas dengan sayang. Ia tak ingin Lucas kembali merasakan beban di dadanya. Memang berat untuk kembali ke tempat yang menjadi kenangan buruk bagi kita, tapi mau bagaimana lagi, di sinilah keluarga dan saudara Lucas tinggal, mau tak mau, Lucas harus kemari untuk memberitahukan salah satu dari antara sanak saudaranya tentang rencana pernikahan mereka berdua kelak.

Apapun hasilnya nanti, Jungwoo hanya tidak ingin Lucas menyesal tidak sempat memberitahukan keluarganya soal berita sukacita ini.



🌺

🌺





“Apa yang kau lakukan di sini?” Doyoung tersentak kaget saat tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya dari belakang.

Kepalanya menengok kebelakang, mendapati Taeil; salah satu anak buah kepercayaan Jaehyun, sedikit membungkukkan badan sambil tersenyum manis kepadanya.

Seketika rasa malu sekaligus gugup menyelimuti hatinya. Dengan kikuk Doyoung bangkit dari posisi jongkoknya, menepuk-nepuk pelan bagian belakang celananya dari segala debu yang kemungkinan menempel. “Ha-hai, hyung! Hehe, anu...ha-hanya melihat bunga-bunga yang bermekaran saja. Hyung sendiri?”

Dalam hati Doyoung merutuki kegugupannya sendiri sehingga membuatnya salah tingkah tidak jelas.

Taeil tersenyum gemas melihat lelaki berwajah bak kelinci itu tampak nervous meskipun mereka sudah beberapa kali mengobrol berdua. “Kebetulan hari ini aku libur, jadi aku putuskan berjalan-jalan sejenak menikmati udara segar. Sendirian saja kesini?”

“O-oh begitu...iya, hyung. Aku sendirian saja. Jungwoo sedang liburan bersama Lucas. Jadi, yah~” Doyoung mengendikkan bahunya acuh. Meratapi nasibnya sebagai seorang jomblo sejati.

Taeil terkekeh ringan, mengerti keadaan Doyoung saat ini. “Kalau begitu, mau menikmati kopi sore bersamaku, Tuan muda Kim?” ajaknya sambil menyodorkan lengan kirinya, berharap Doyoung menerima ajakan dadakannya ini.

Diperlakukan se-gentle itu oleh Taeil membuat hati dingin Doyoung cair begitu mudahnya. Tanpa pikir dua kali lagi ia menyambut lengan Taeil untuk dirangkulnya secara erat.

Gelanyar aneh kembali Doyoung rasakan dalam hatinya. Seumur hidup, baru kali ini ia diperlakukan se-gentle ini oleh seseorang. Apalagi Taeil terlihat tidak keberatan dengan sifatnya yang terkenal jutek dan galak sewaktu-waktu.

“Eum, ba-bagaimana kabar Taeyong, hyung? Sudah lama kami tidak bertemu. Rasanya rindu sekali.” Doyoung berusaha memecah keheningan diantara mereka. Sebenarnya tak masalah meskipun mereka hanya diam tanpa bersuara, hanya saja Doyoung ingin berbincang banyak dengan pria yang lebih tua darinya itu.

Entahlah, ia merasa nyaman bersama dengan Taeil. Meski hanya berdekatan tanpa suara, tanpa obrolan, Doyoung merasa nyaman dan juga, eum一aman.

Aneh sekali sebenarnya mengakui itu, namun itulah yang benar-benar ia rasakan setiap bersama Taeil. Seolah-olah mereka sudah mengenal lama dan memiliki sebuah ikatan khusus saja.

“Luna baik. Mansion lumayan sibuk sekarang, jadi ya~ mungkin itu salah satu alasan yang dapat kuberikan, mengapa Luna belum bisa menghubungimu atau bertemu denganmu dan yang lainnya,” tutur Taeil sekenanya. “Tapi aku harap kau mau menunggunya dengan sabar. Banyak yang harus diurus untuk beberapa waktu kedepan,” tambahnya kemudian. Sorot matanya menerawang kedepan, seakan sedang memikirkan sesuatu yang serius.

Melihat Taeil mendadak serius seperti itu membuat Doyoung mengurungkan niatnya untuk bertanya lebih banyak mengenai Taeyong. ‘Mungkin mereka sedang sangat sibuk sekarang. Wajar sih, Klan Jung bukan Klan kecil,’ asumsi Doyoung dalam benaknya.

Ia mencoba memaklumi kesibukan Taeyong dan mengesampingkan rasa rindunya sejenak. Toh ia masih bisa menghubungi sahabat baiknya itu melalui ponsel.

Tak lama kemudian keduanya berhenti pada sebuah cafe bernuansa cozy yang jaraknya hanya beberapa puluh meter dari taman bunga yang Doyoung kunjungi tadi.

Memesan dua gelas minuman, keduanya kemudian duduk di sudut ruangan yang dekat dengan jendela cafe yang lebar. Dari sana mereka bisa melihat orang-orang yang berlalu lalang di luar cafe.

“Aku bertemu dengan Kim Mingyu dua hari yang lalu.” Taeil lebih dulu membuka topik obrolan mereka sore ini.

“Ah, benar. Kudengar dia yang menjadi perwakilan Klan Kim untuk menghadiri rapat dengan Klan Jung.” Doyoung mengangguk kecil. Ia tau karena Mingyu sempat menolak perintah dari pamannya datang ke perusahaan Jaehyun. Alasannya tentu ia tau; Mingyu belum siap bertemu dengan suami dari orang yang dia sukai.

Miris juga melihatnya.

“Mingyu-ssi sempat berbincang dengan Tuan Jaehyun. Dia menanyakan perihal Taeyong secara to the point. Sungguh, dia adalah orang yang pemberani.” Mengingat itu Taeil tertawa kecil. Ia tau pemimpinnya yang satu itu diam-diam menikmati kegusaran seorang Kim Mingyu.

Doyoung tertawa renyah membayangkan betapa bodohnya sang adik sepupu. “Maafkan dia. Dia memang anak yang mudah nervous. Aku harap dia tidak membuat masalah selama menghadiri rapat,” ucapnya dengan tulus mewakili saudara Mingyu.

Taeil mengibaskan tangannya ke udara dan berkata, “Itu bukan masalah sama sekali. Sebaliknya, it's quite amusing,” dengan senyum simpul menghiasi bibir.

Hm, benar apa kata orang, cinta pertama sulit untuk dilupakan.

Sepertinya ini akan memakan waktu agak lama bagi Mingyu untuk benar-benar berhenti menyukai Taeyong.



☕️

☕️





“Aku sudah mendapatkan informasi terkait orang-orang yang terlibat dalam penggalangan dana yang diadakan oleh sahabat tercintamu itu.” Sebuah map berwarna merah dilemparkan begitu saja tepat di atas meja kerja Krystal, hingga membuat sang pemilik ruangan terkejut bukan main.

“Mind your manners, Jung Jaehyun!” pekik Krystal luar biasa kesal.

Sedangkan si pelaku kurang ajar barusan justru tidak memperdulikan protesan yang dilayangkan oleh sang kakak tercintanya. Jaehyun memijit pangkal hidungnya lalu mendudukkan bokongnya tanpa seijin Krystal di sofa panjang yang ada di pojok ruangan.

“Diamlah, noona. Aku sangat pusing sekarang. Bagaimana bisa kau seceroboh itu untuk tidak mencari tau terlebih dahulu sebelum ikut terlibat?!” Jaehyun justru balik memarahi kakaknya.

Melihat raut muka sang adik yang tidak bersahabat, Krystal tau ada yang tidak beres dengan acara yang Seulgi adakan seminggu yang lalu itu. “Jadi一itu benar?” Ia bangkit dari duduknya, berjalan menghampiri Jaehyun dengan muka panik bercampur penasaran.

Lalu Krystal mendudukkan diri tepat disebelah kiri sang adik yang masih kosong. “Ceritakan secara men-detail, Jaehyun!”

Jaehyun berdecak malas, tapi tidak punya pilihan lain. Ia mulai membuka map yang berisi laporan mengenai data orang-orang yang turut terlibat dalam acara penggalangan dana yang diadakan oleh Kang's Fundation.

“Kau ingat peristiwa yang terjadi di mansion Park dulu, noona?” tanya Jaehyun to the point. Krystal mengangguk mengiyakan. Jaehyun sudah menceritakan apa yang terjadi pada waktu itu sampai di mana Jaehyun membawa pulang bangkai seekor mutan.

“Ingat. Lalu apa hubungannya?”

Alis Jaehyun tertekuk tajam. Sejak kakaknya memberitahukannya informasi dari sosok pria berkulit tan, di tempat diadakannya acara Kang Seulgi beberapa waktu lalu, ia segera mencari seluruh informasi yang dapat ia kumpulkan untuk diperiksa. Dan hasilnya cukup mengejutkan. “Ada beberapa oknum yang ditenggarai menjadi donatur sebuah institute yang diduga tengah melakukan sebuah eksperimen rahasia,” jelasnya singkat.

“Lalu apa hubungannya dengan penggalangan dana Seulgi? Dari informasi yang kudapat dari Seulgi, dia dan perusahaannya sengaja membuka penggalangan dana ini murni untuk membantu orang-orang yang kesusahan dari seluruh penjuru dunia. Aku tau, itu terdengar terlalu berlebihan jadi aku iya-
iyakan saja,” ungkap Krystal.

Memang pernyataan Seulgi waktu itu sedikit terdengar meragukan, tapi Krystal yang sangat menjunjung tinggi kemanusiaan tentu saja tergerak hatinya mendengar itu. Jadi tambah pikir dua kali, ia ikut menyumbang beberapa dari uang yang ia miliki.

“Kami masih belum bisa memastikan secara jelas. Tapi aku curiga sekali, eksperimen yang dilakukan oleh Institute itu cukup berbahaya. Dan ada kemungkinan besar, mereka berusaha menciptakan sesuatu yang gila,” desah Jaehyun sambil mengusap mukanya, lelah.

“Memang seberapa gila apa sih? Kenapa sepertinya kau sangat khawatir?”

Jaehyun menatap lurus kakaknya yang terlihat tidak begitu memahami topik obrolan mereka. “Aku mendengar rumor bahwa ada beberapa ilmuwan gila yang belakangan ini terobsesi untuk menciptakan ‘generasi’ baru kaum werewolf.”

“Kukira itu hanyalah impian orang-orang bodoh yang tidak mungkin bisa dilakukan di Korea. Tapi setelah kami coba selidiki dan bahkan menyewa beberapa mata-mata untuk menerobos kedalam ruang laboratorium di sana, ternyata memang beberapa orang gila itu sedang berusaha mewujudkan impian gila mereka.” Jaehyun memijit kembali pangkal hidungnya. “Kau tau, noona? Dana yang dibutuhkan untuk melakukan satu eksperiman dan penelitian itu tidaklah sedikit. Belum lagi eksperimen mereka saat ini masih dirahasiakan dari negara, dan tentu saja itu artinya ilegal untuk dilakukan. Kau pikir saja sekarang, dari mana mereka mendapatkan dana sebesar itu untuk melanjutkan pekerjaan mereka?”

Seketika Krystal terdiam sambil memikirkan sesuatu.

Keringat dingin perlahan meluncur dari atas puncak kepalanya. “Ta-tapi apa bisa?” cicitnya ragu. “Maksudku―jika mereka menggunakan cara lain untuk mendapatkan suntikan dana apalagi dengan cara mengelabuhi, apa mereka berpikir tidak akan ada yang curiga?”

“Itu sebabnya mereka bekerja sama dengan berbagai pihak agar tujuan asli mereka tidak ketahuan. Mereka bukan berasal dari sembarang orang, oleh karena itu mereka sudah memikirkan rencana ini dengan matang-matang. Kau tau? Yang sekarang kutakutkan, Kang Seulgi ikut terseret kedalam kasus ilegal ini.”

Wajah Krystal semakin pucat mendengarnya.  “Bisa saja Seulgi tidak mengetahui hal ini, Jaehyun? Kau kan tau sendiri, orang-orang yang bergabung dalam Kang's Fundation itu kebanyakan berasal dari berbagai perusahaan terkenal. Apa mereka tidak memikirkan reputasi mereka kelak bila semua ini terungkap?”

Jaehyun berdecih sinis. “Kau tau benar bagaimana cara main para pebisnis itu, noona. Jangan lupa, mereka dapat melakukan apa saja untuk terus naik keatas. Sekalipun dengan cara kotor..”

Bahu Krystal jadi lemas sekarang. Yang ia takutkan hanyalah keselamatan Seulgi. Sahabatnya itu secara tidak langsung juga ikut terlibat dalam usaha ilegal oknum-oknum itu.

“Apa yang harus kulakukan? Aku tidak ingin melihat Seulgi hancur, Jaehyun..”

Setidaknya ini belum terlambat. Sebelum oknum-oknum jahat itu semakin memperburuk segalanya, ia masih bisa menarik mundur Seulgi jauh dari mereka.

“Terserahmu. Kalau kau tidak ingin sahabatmu terlibat dalam bahaya, berusahalah menjauhkan Seulgi dari mereka. Aku tidak masalah memberi bantuan juga untuknya bila diperlukan. Karena setelah ini, Chanyeol hyung akan melaporkan kasus ini kepada pemerintah untuk ditindaklanjuti,” kata Jaehyun memberitahukan.

Jaehyun bangkit dari duduknya, setelah dirasa obrolan mereka cukup sampai disini dulu sebelum ada perkembangan lebih lanjut. Namun tarikan pada lengan kirinya menghentikan langkahnya untuk keluar.

Krystal mendongak, menatap Jaehyun dengan tatapan sendunya. “Tolong awasi Seulgi. Aku akan coba lakukan sesuatu untuk menariknya mundur sebelum pemerintah mengetahui ini,” pintanya dengan tulus.

Jaehyun mengangguk kecil. Ia mengerti bagaimana perasaan kakaknya saat ini. Ia tau Seulgi adalah sahabat terbaik yang kakaknya miliki. Ia juga tidak ingin Krystal kehilangan sahabat satu-satunya jika kasus ini sampai ke telinga pemerintah.

“Lakukan semampumu. Jika dia tidak mau, kita tidak bisa memaksanya. Ini adalah hidupnya, keputusannya sendiri. Noona sudah melakukan yang terbaik untuknya. Bila ia menolak, dia juga yang harus menanggung konsekuensinya sendiri. Aku hanya tidak ingin kau kenapa-kenapa, noona...”

🍇 TBC 🍇

Continue Reading

You'll Also Like

638K 61.3K 35
[COMPLETED] Jaemin tak ingin jatuh cinta pada Jeno, tapi pria itu memberikan kasih sayang, membuat Jaemin jatuh tanpa ia minta. BXB AREA M-PREG. CW...
1.1M 90.6K 120
[Completed] [Omegaverse/ABO] [Non-Baku] [BxB] [Mature] Sosmed AU+Narasi Taeyong adalah seorang Beta. Tapi kehidupannya mulai berubah setelah dirinya...
4.7K 283 7
Tak kenal maka tak sayang, iya kan sayang? 😌😉 Ini adalah kisah dua orang sahabat Yoongi dan Jimin. Sahabat yang selalu bersama dalam suka dan duka...
290K 22.4K 46
Qory Adisabela. Pskiater muda yang sedang menyelesaikan gelar Doctornya itu mendapat tugas akhir yang benar-benar tidak masuk akal, menurutnya. Yaitu...