My Mate [ Jaeyong ] ✔️

By kawaiimelo

1.6M 203K 13.9K

Lee Taeyong, Omega cantik yang melarikan diri ke Korea bersama sahabat baiknya, Ten. Tanpa diduga Taeyong jus... More

『 1 : The Begining 』
「 2 : Love and Dominion 」
『 3 : Power and Lust 』
I N T R O D U C I N G :
I N T R O D U C I N G :
E X P L A I N :
「 4 : Affection 」
『 5 : Finally, We Meet 』
「 6 : Become a Pair 」
『 7 : His Family 』
「 8 : Welcome To The Clan! 」
『 9 : Special? 』
「 10 : Slowly Change 」
『 11 : New Enemies and Friends 』
「 12 : Curiosity 」
『 13 : Little By Little 』
「 14 : Worries 」
『 15 : Someone 』
「 16 : Other Problems 」
『 17 : Pack War 』
「 18 : It's Secret 」
『 19 : Done 』
「 20 : See You Right Now 」
『 21 : Take a rest 』
「 22 : Walking Together 」
『 23 : Run Away 』
「 24 : Complicated 」
『 25 : Visit 』
「 26 : We Can't 」
『 27 : Uninvited Guests 』
「 28 : Rogues 」
『 29 : Hiding 』
「 30 : Another Sadness 」
『 31 : What Am I Supposed To Do? 』
「 32 : Broken Heart 」
『 33 : Encounter 』
「 34 : Yoona Goes To The Rescue 」
『 35 : A Short Time Left 』
「 36 : A Little Closer To You 」
『 37 : Respect 』
「 38 : University 」
『 39 : Luckiest Man 』
「 40 : Unexpected 」
『 41 : Ten and His Mate 』
「 42 : We Got You 」
『 43 : Mystery 』
「 44 : Jaehyun's Mother 」
『 45 : Unexpected 』
「 46 : Ready Or Not 」
「 47 」: ⚠️ Let's Be Mate ⚠️
「 48 : Live For Me 」
『 49 : Please, Stay Safe 』
『 50 : Revenge 』
『 51 : Don't Let Them Go 』
『 52 : 』
『 53 : A Mutan? 』
『 54 : The Truth Untold 』
『 55 : Gift from God 』
『 56 : Going Back Home 』
『 57 : I am Home 』
『 58 : Taeyong's home 』
『 59 : The Evidence of Past Atrocities 』
『 60 : Little Happiness 』
『 61 : A Sacrifice 』
『 62 : Awaken 』
『 63 : A Regret 』
「 64 : A Determination 」
『 65 : Fight 'em 』
「 66 : The Battle has Begun 」
『 67 : Fought 'til the end! 』
「 68 : The Truth Comes Out 」
『 69 : Revealed 』
「 70 : A Cruel Reality 」
『 71 : Begin 』
「 Side Story : Park Family's Trip 」
「 72 : Love is in the Air 」
『 73 : Back Home 』
「 74 : Farewell 」
『 75 : Fight Back! 』
「 76 : 🎊 The Wedding Day 🎊」
『 77 : Searching 』
Baca Dulu😘
「 78 : Preparation 」
『 79 : Started 』
「 80 : The Last Solution 」
『 81 : Seal 』
「 82 : Welcome To The World 」
『 83 : Time Flies 』
『 Side Story : 1.2 』
「 Side Story : 1.3 」
『 Side Story : 1.4 』
👑 Yuhuu~ 🦁
Is Out!
Promosi
『 Side Story 1.5 : 』
★ Extra Story : Daddy with the kids ★
◆ Extra Story : Vision ◆

「 84 : Welcome, New Family Member 」

14.5K 1.3K 127
By kawaiimelo

Yey, akhirnya brojol juga🎉

|| My Mate ||

.

.






“Apa kamu tegang hm?” Jaehyun mengecup kening Taeyong yang menggenggam tangan kirinya begitu erat, seakan tak ingin melepaskannya barang sebentar.

Anggukan ringan Taeyong berikan sebagai jawaban, otaknya berusaha memikirkan hal-hal indah sebisa yang ia ingat saat lampu operasi mulai dinyalakan. Ya, hari ini ia akan menjalani operasi ceasar untuk mengeluarkan bayi keduanya ke dunia. Entah disebabkan oleh apa, kondisi tubuh Taeyong semakin memburuk sejak tiga hari yang lalu, jadi Jaehyun terpaksa membawa Taeyong ke rumah sakit yang lebih besar dan canggih untuk mengecek kesehatan sang istri dan sang jabang bayi dalam kandungannya.

Begitu hasil pemeriksaan keluar, nyatanya tak ada yang salah dalam kandungan Taeyong, semunya baik dan tidak ada kecacatan pula pada hasil USG sang bayi. Namun entah mengapa kesehatan Taeyong tetap saja menurun sehingga ia harus diopname serta mendapat perawatan intensif dari para dokter.

Cukup mengkhawatirkan, namun Jaehyun percaya Taeyong sanggup melewati semuanya. Sementara menurut pemeriksaan Yoona, kemungkinan tubuh Taeyong menjadi lemah disebabkan oleh bayi yang ada dalam kandungannya ini. Berbeda dengan saat Mark masih dalam kandungan dulu, bayi kedua pasangan Jung muda ini tampaknya lebih nakal dari kakaknya dahulu. Nakal yang dimaksud oleh Yoona ini berbeda artian dengan nakalnya bayi dalam kandungan pada umumnya; seperti suka menendang perut atau membuat ibunya tidak nyaman saat tidur ataupun mengidam yang parah. Nakalnya si Jung junior ini suka mengkonsumsi ‘mana’ milik sang ibu sehingga semakin lama ‘mana’; yang juga merupakan kekuatan bagi seorang pemegang super powers semakin melemah sehingga membuat tubuh Taeyong luar biasa lemas dan tak berdaya. Jika dibiarkan begitu saja, ‘mana’ Taeyong bisa habis tak tersisa dan bahkan bisa mengakibatkan kematian secara perlahan.

Dan untuk menghindari resiko besar itu, Jaehyun terpaksa berhenti bekerja untuk sementara waktu dan fokus menemani Taeyong selagi sang istri mendapat perawatan intensif. Ayah muda itu juga hampir dua jam sekali menyalurkan ‘mana’ miliknya untuk Taeyong melalui bantuan Yoona atau Yuri.

Ya, Yuri, Witcher dari Klan Lee jauh-jauh datang dari Jerman untuk membantu pasangan muda tersebut. Jaejoong sendiri sudah terhitung tiga kali terbang ke Korea sejak kehamilan muda Taeyong untuk memastikan puteranya selalu aman dan dalam keadaan baik. Begitu menerima kabar Taeyong dilarikan ke rumah sakit Jaejoong langsung bergegas terbang ke Korea dan menetap di sana sampai puteranya melahirkan nanti.

Dan sore tadi, Taeyong merasakan perutnya sangat mulas sehingga dokter harus memajukan jadwal operasinya. Semua terjadi di luar kehendak dan kendali Taeyong. Sepertinya si Jung Junior satu ini sudah tidak sabar untuk lahir ke dunia.



.

.


“Jaehyun...” Taeyong memanggil nama sang suami dengan suara lirih. Selang oksigen sudah tertancap dihidungnya. Kondisi Taeyong memang tidak baik sedari siang, jadi terpaksa harus dibantu dengan alat pernafasan agar tidak kekurangan oksigen.

Dapat Jaehyun lihat bagian bawah mata Taeyong terlihat pucat, jujur, ia sangat khawatir dan takut sebenarnya. Tetapi ia tidak ingin menunjukkan emosinya, takut mempengaruhi Taeyong juga nantinya.

“Sayang...kamu pasti kuat...jangan menyerah ya...” Andai saja tidak ada siapapun di dalam ruangan operasi itu, sudah dipastikan air mata Jaehyun akan luruh begitu saja melihat kondisi Taeyong tampak mengkhawatirkan seperti ini.

“Maaf, kami terlambat.” Seorang wanita masuk kedalam ruang operasi, itu Yuri kemudian disusul oleh Yoona dibelakangnya. Keduanya sudah mengenakan pakaian steril sebelum memasuki ruangan yang didominasi warna putih tersebut. Kehadiran kedua Witcher itu tentu sangat penting dalam membantu proses kelahiran si Jung junior kedua ini.

Beruntung dokter dan perawat yang menangani Taeyong merupakan kenalanp baik orang tua Jaehyun, jadi mereka tidak akan membocorkan keberadaan dua Witcher tersebut kepada siapapun. Termasuk juga terkait kelahiran sang penerus Klan Jung yang satu ini.

Ingat, eksistensi kedua anak Jaehyun masih dirahasiakan oleh keluarga Jung. Tentu tak sembarangan orang boleh mengetahui informasi rahasia ini.

“Baik. Kita mulai saja operasinya.” Tak perlu menunggu lama lagi, Yuri dan Yoona segera bersiap pada posisi mereka masing-masing. Yuri berdiri disebelah kiri bed Taeyong sedangkan Yoona berada disebelah kanannya. Jaehyun sebagai pendonor ‘mana’ berdiri disebelah Yoona untuk tetap terhubung dengan Taeyong. Sedari tadi Taeyong tidak melepaskan genggaman tangannya pada Jaehyun.

“Aku akan memulainya.” Yoona meletakkan tangan kanannya diatas telapak tangan Jaehyun yang masih bergenggaman dengan tangan Taeyong sementara tangan kiri Yoona diletakkan tepat diatas dada Taeyong. Cahaya keunguan menyinari kedua tangan Yoona, seiring munculnya ‘mana’ kemerahan yang menyelimuti tubuh Jaehyun. 

Secara perlahan Yoona mentransfer ‘mana’ Jaehyun yang ia alirkan melalui kedua tangannya untuk kemudian dimasukkannya kedalam tubuh Taeyong yang sedang memejamkan matanya, seperti sedang menahan sesuatu. Yuri sendiri kebagian menahan segel yang ada dalam tubuh Taeyong agar tidak rusak saat proses pengeluaran si bayi dari dalam perut Taeyong. Yoona sudah lebih dulu memberitahukan serta mengajari Yuri cara menggunakan mantra segel yang ia ciptakan untuk menidurkan ‘mana’ evil dalam diri Taeyong.

“Ughh...” Rintihan pelan keluar dari bibir Taeyong. Bulir keringat sebesar biji jagung mulai membasahi kepala Omega cantik tersebut. Dilihat dari raut muka Taeyong, seperti sedang menahan rasa sakit.

“Apa yang terjadi?” Jaehyun bertanya dengan suara pelan kepada Yoona disebelahnya. Kini fokus keduanya tertuju pada Taeyong, sementara Yuri terus memantau proses pengeluaran si bayi dengan begitu hati-hati oleh Dokter.

Lalu Yoona menjawab, “Aku tidak yakin...” Karena ia sendiri tidak tau apa yang terjadi pada Taeyong saat ini.

Hh hh hh....panas.......panasss!!!!!” Tiba-tiba Taeyong berteriak cukup kencang hingga mengejutkan semua orang yang ada di dalam ruangan itu. Dokter yang sempat terkejut segera melanjutkan pekerjaannya setelah bayi laki-laki yang sudah ia keluarkan barusan diambil alih oleh salah seorang perawat.

“Taeyong!?” Yoona menahan dada Taeyong ketika Omega itu bergerak-gerak gelisah. Yuri mencoba menahan sebelah tangan Taeyong supaya tidak banyak bergerak dan mempersulit proses penjahitan pada bawah perut Taeyong.

“Ada yang tidak beres dengan ‘mana’nya, Jae,” Jay tiba-tiba bersuara, yang mana semakin membuat Jaehyun bingung. “Apanya yang tidak beres!?” tak sadar ia sedikit meninggikan suaranya, membuat Yoona dan Yuri balik menatapnya penuh tanya.

“Aku tidak bisa menjangkau Yongie..”

“Apa?..”

Tepat ketika Jay memberitahu Jaehyun soal diamnya Yongie dalam diri Taeyong, secara mengejutkan seluruh tubuh Taeyong diselimuti oleh ‘mana’ berwarna hitam kemerahan. Pak dokter serta perawat yang masih menangani Taeyong sontak memundurkan badan mereka menjauhi Taeyong sangking takutnya mereka.

“Apa yang terjadi?!” tanya Dokter Kim yang belum pernah menangani kasus seperti ini sebelumnya.

“Pegangi dia terus, Jaehyun!” titah Yoona supaya Jaehyun tidak melepaskan cengkramannya pada Taeyong.

“Arrghhh!!! Panassss!!!!!” Taeyong masih meracau bak orang kesakitan. Kedua matanya terpejam erat, seakan tengah menahan sesuatu yang perih sekaligus panas bergejolak di sekitar perutnya yang dibedah.

“Taeyongie, kendalikan dirimu!! Jangan kalah dengan rasa sakit itu!” Yuri berusaha menyadarkan Taeyong. Sementara ia terus menahan mantra sihir pada tubuh Taeyong agar tidak patah. Ia dapat merasakan sesuatu yang begitu gelap dan terasa menakutkan berusaha keluar dari dalam tubuh Taeyong.

‘Apakan ini yang disebut-sebut ‘mana’ gelap itu?’ Jujur, Yuri baru kali ini merasakan kekuatan yang begitu besar dan menakutkan sampai membuat sekujur tubuhnya bergetar takut.

‘Apa ini kekuatan terlarang yang dimaksud dalam buku itu?’ batinnya penuh tanya.

“TAEYONG, BERTAHANLAH!!” Teriakan Yoona menyadarkan Yuri dari lamunannya. Ia melihat Jaehyun sudah memeluk kepala Taeyong seraya membisikkan sesuatu tepat didepan telinga Taeyong.

“Sayang...tenangkan dirimu...anak kita sudah lahir dengan selamat...jangan takut...semuanya baik-baik saja...tidak ada yang perlu dikhawatirkan...” Sekiranya itu lah yang Jaehyun ucapkan guna menenangkan Taeyong yang masih dibawah alam sadarnya. Dugaan Yoona, Taeyong merasa gelisah dan khawatir akan terjadi sesuatu pada dirinya dan si jabang bayi terlalu berlebihan sampai emosinya yang terlalu down itu membuat kesadarannya lagi-lagi diambil alih dengan begitu mudah oleh kekuatan gelap yang bersemayam dalam dirinya.

‘Ternyata‘mana’ itu masih bisa berontak bahkan setelah sebagian besar kekuatannya tertahan oleh segelku..’ batin Yoona dalam hati.

“Kamu mau lihat kan bagaimana rupa anak kita? Ayo, kamu harus bangun dan menyambut kelahiran putera kedua kita!” Jaehyun tidak menyerah untuk mengembalikan Taeyong ke dirinya yang semula. Belajar dari yang sebelum-sebelumnya, hanya menenangkan Taeyong adalah cara utama yang ampuh untuk mengendalikan Taeyong dan emosinya. Bila Taeyong kembali tenang, ‘mana’ itu nantinya dapat dikendalikan dan dikontrol lagi seperti semula.

Dengan usapan penuh sayang yang tak berhenti pada puncak kepala serta sisi wajahnya, perlahan-lahan nafas Taeyong berhembus lebih tenang. ‘Mana’ yang semula menyelimuti tubuhnya perlahan demi perlahan masuk kembali ke dalam tubuh Taeyong. Segera setelah Taeyong jauh lebih tenang, Yoona mengisyaratkan Dokter Kim untuk segera menyelesaikan operasi pada perut Taeyong. Sementara perawat lain yang menggendong si bayi membersihkan tubuh bayi tampan itu dengan begitu hati-hati.

“Tampan sekali...” puji si perawat wanita paruh baya itu tanpa sadar. Ucapan itu spontan terlontar setelah melihat wajah si bayi yang sudah bersih.

“Sayang, lihat itu. Anak kita tampan dan sehat. Ayo, mommy Taeyong harus segera sadar supaya bisa menggendong baby J-nya,” rayu Jaehyun pada Taeyong yang masih memejamkan matanya. Itu lebih baik daripada Taeyong lepas kendali lagi.

Tak lama operasi Taeyong akhirnya selesai. Jaehyun, Yuri dan Yoona keluar dari ruangan tersebut lebih dulu. Sementara baby J alias Jung junior dibawa oleh perawat untuk mendapatkan penanganan lebih dulu. Taeyong sendiri akan dipindahkan ke kamar inap tempatnya dirawat sebelumnya.








Jaehyun langsung bercerita pada Jaejoong, Yunho, Jessica serta Krystal setibanya mereka di rumah sakit untuk menengok Taeyong beserta bayi mereka.

Terkejut? Tentu.

Terutama Jaejoong. Ia fikir setelah semua usaha yang dilakukan akhirnya kekuatan evil itu sudah hilang atau setidaknya dapat dikendalikan dengan mudah. Namun nyatanya mereka semua keliru.

“Lalu bagaimana keadaan Taeyong?” Jaejoong sangat mengkhawatirkan Taeyong dan cucu-cucunya sekarang. Ia merasa sangat bersalah atas musibah dan ‘kutukan’ yang menimpa anak serta cucu-cucunya.

“Stabil, tidak ada yang terjadi lagi. Taeyong masih belum sadarkan diri tapi kondisinya kelihatan lebih bagus dari sebelumnya,” jelas Jaehyun. Posisi mereka saat ini tengah duduk dikursi tunggu yang telah disediakan di depan kamar inap Taeyong. Di dalam ada Yuri dan Yoona yang sedang memantau perkembangan Taeyong.

Sepertinya kedua Witcher itu sedang mendiskusikan sesuatu juga. Jaehyun tidak dapat mengikuti pembicaraan mereka.

Jaejoong mengusak rambutnya kebelakang dengan frustasi. “Aku menemukan buku kuno di perpustakaan milik keluarga kami,” ujarnya memulai cerita. “Di buku itu tertulis bahwa dulu ada seorang penyihir yang ingin menguasai segala elemen kekuatan dari para vampire...”

Perkataan Jaejoong itu sukses membuat keluarga Jung terkejut bukan main. “Vampire?!” Krystal berseru kaget sambil membelalakkan matanya.

Jaejoong mengangguk kecil, lalu melanjutkan kembali cerita yang tertulis dalam buku kuno yang ia baca, “Lalu Witcher itu mulai mencari dan menangkap satu per satu kaum vampire yang memiliki kekuatan besar dan hebat, terutama para bangsawan vampire yang memiliki darah murni. Penyihir itu melakukan segala eksperimen terhadap mereka hingga banyak diantara kaum vampire mati akibat kekuatan mereka diambil secara paksa yang diketahui bersumber pada jantung mereka...” jeda sejenak untuk kembali mengingat apa inti dari cerita itu di buku yang ia maksud.

“Tunggu sebentar一apa cerita ini berdasarkan cerita nyata?” Yunho menanyakan keaslian dari cerita Jaejoong.

“Tidak ada yang tau pasti apakah cerita itu nyata atau tidak. Tetapi semuanya tertulis dengan begitu detail yang membuat cerita itu seperti cerita nyata. Kemungkinan besar buku tersebut sudah berusia ratusan tahun, jadi tidak ada yang tau perihal keaslian buku tersebut. Leluhur kami juga tidak pernah memberitahukan kepada kami perihal adanya buku tersebut ataupun bercerita mengenai penyihir itu bahkan sampai akhir hayat mereka...” Perlahan raut wajah Jaejoong menyendu.

Yunho mengusap dagunya seraya berfikir. Sementara Jessica dan Krysyal saling menatap satu sama lain. “Tidak ada salahnya kita mempercayai sebuah buku. Kita bisa menggunakannya sebagai referensi,” usul Yunho kemudian. Barulah Jessica serta Krystal mengangguk setuju.

“Benar. Kita bisa menggunakan buku itu sebagai pegangan, selagi kita menelitinya juga,” imbuh Jessica.

“Aku setuju. Bagaimana bila kita membawa buku itu kemari? Apakah boleh, ayah?” Jaehyun meminta persetujuan dari Jaejoong selaku pemilik buku. 

Tanpa ragu Jaejoong mengangguk memperbolehkan. Tentu tidak masalah Jaehyun mengambil buku itu, ia juga berfikir untuk menggunakan buku itu nantinya. Jadi tak ada salahnya mencocokkan semua yang terjadi pada Taeyong sesuai dengan apa yang tertera pada buku tersebut.

“Aku akan meminta Sehun membawanya kemari. Dia berniat datang kemari bersama Luhan dan anaknya nanti malam. Akan kuberitahu nanti,” jawab Jaejoong.

Ceklek

Obrolan mereka seketika terhenti begitu pintu kamar rawat Taeyong terbuka dari dalam. Yoona berdiri dibalik pintu terbuka itu dengan wajah tampak senang, “Taeyong sudah sadar!” ucapnya kelewat semangat.

Sontak semuanya segera masuk kedalam ruang rawat Taeyong dan melihat ibu muda itu telah sadarkan diri  meski kedua matanya belum terbuka sepenuhnya. “Aku akan memanggil dokter!” Yuri bergegas menekan tombol yang berguna untuk memanggil dokter dan perawat yang menggantung disamping bed Taeyong.

“Jaehyunie?” Jaehyun mengambil langkah besar-besar menghampiri bed Taeyong. “Ya, sayang? Akhirnya kamu sadar juga. Lihat, ayah, dad dan mom serta Krystal noona datang menengokmu dan baby J,” ujar Jaehyun seraya mengusap kening Taeyong dibalik poni panjangnya.

Masih setengah sadar, Taeyong hanya dapat menangkap nama panggilan yang Jaehyun berikan untuk anak mereka, “Baby J?” ucapnya lemah.

Dengan antusias Jaehyun menganggukkan kepala, “Yup, Baby J. Aku ingin anak kedua kita memiliki nama depan J,” akunya secara gamblang.

Entah mengapa ia ingin sekali menamai putera keduanya mereka dengan awalan J, sama seperti inisialnya. Mungkin ini juga dikarenakan oleh Johnny si tukang provokator. Pria tinggi itu menghasut pikirannya; apabila memiliki anak yang mirip dengan dirinya pasti akan lebih menyenangkan dan membanggakan. Ia juga pasti penasaran bagaimana rupa anaknya bila memiliki wajah yang menyerupai dirinya. Apalagi kalau mereka memiliki bentuk tubuh yang mirip, mereka bisa kembaran dalam segala hal nantinya.

Diam-diam Jaehyun membayangkan hal itu terjadi dan pasti akan sangat menggemaskan sekali.

“...baby J....keren juga...” Taeyong bergumam lirih sembari memejamkan kedua matanya. Ia merasa membutuhkan istirahat yang cukup untuk beberapa waktu kedepan.

Tak lama dokter serta beberapa perawat datang ke kamar Taeyong. Yunho dan yang lainnya terpaksa keluar sebentar dari kamar, menyisakan Jaehyun berdua dengan Yoona di dalam sana.

“Di mana anak saya?” Tak lupa Taeyong menanyakan keberadaan sang buah hati. Dokter Kim tersenyum hangat menjawab Taeyong, “Jung junior sedang beristirahat di ruang bayi. Jika anda mau, nanti perawat akan membawa Jung junior kemari,” ucap beliau dengan lembutnya.

“Iya. Saya mau melihat dan menggendongnya, Dok.”

Dokter Kim mengangguk mengerti. Setelah memeriksa Taeyong, para dokter serta perawat akhirnya keluar dari kamar V.I.P tersebut. Membiarkan Taeyong beristirahat memulihkan tenaganya.



🌈

🌈




“Uwaaa~~~ tampannya!!! Benar-benar mirip dengan daddynya!” Krystal tak sanggup menahan rasa gemasnya melihat rupa anak kedua Jaehyun yang sudah dibawa masuk oleh seorang perawat.

Bayi dalam gendongan Jaehyun itu berukuran lebih panjang dari kakaknya terdahulu, begitu pula dengan bobot tubuhnya yang lebih besar sedikit. Yang sukses membuat orang-orang terpesona karena wajah si bayi J itu terlihat mirip dengan rupa sang ayah. Sungguh tidak menyangka akan lahir anak yang sangat mirip dengan dirinya lahir ke dunia. Jaehyun menganggap ini sebuah keajaiban.

“Mirip sekali, mom?” Jaehyun balik bertanya pada sang ibu. Jessica mengangguk kecil seraya memperhatikan wajah si bayi mungil lebih seksama. “Tapi hidungnya lebih mancung dari hidungmu, Jaehyun. Kulitnya tidak seputih kamu dulu. Tapi rambutnya hitamnya lebat sepertimu,” jelas Jessica sambil bernostalgia. Mengingat kembali bentukan Jaehyun ketika masih bayi merah.

“Hmmmm...dia lebih mancung dariku...” Jaehyun mengakui itu. Terlepas dari seberapa miripnya ia dan putera keduanya ini, ia amat sangat bahagia sekarang.

“Jadi kamu ya yang suka membuat mommymu khawatir,” guraunya seraya mengayunkan pelan gendongannya berniat meninabobokan sang putera.

“Jangan diganggu. Nanti dia terusik!” Yunho menjitak belakang kepala Jaehyun melihat puteranya itu berniat membangunkan sang cucu. Padahal bayi itu sedang tertidur pulas.

“Sudah mendapatkan nama yang cocok belum?” Jaejoong menyuarakan rasa penasarannya terkait nama anggota baru mereka itu. Taeyong yang masih terjaga kini ikut menatap suaminya yang tengah berdiri diujung hospital bed-nya.

Hening seketika menyelimuti ruangan tersebut, sebelum Jaehyun tersenyum lebar sambil menatap puteranya dengan lekat. “Sudah. Aku sudah menemukan nama yang bagus untuk anak ini,” ungkapnya dengan suara yang terdengar begitu gentle. Hampir semu orang yang ada di dalam sana mengira itu bukanlah Jaehyun yang biasanya. Jauh terlihat berbeda dengan pembawaannya yang dingin dan acuh.

“Jeno...Jung Jeno. Itu adalah nama yang kupilihkan untukmu,” ucap Jaehyun sebelum menempelkan ujung hidungnya pada ujung hidung baby J alias Jeno.

“Jeno.....nama yang unik....” ucap Taeyong dari atas ranjangnya. Well, ia tidak pandai memilih nama untuk anak-anak mereka, jadi ia menyerahkan itu kepada Jaehyun karena yakin Jaehyun dapat memilihkan nama yang istimewa untuk anak-anak mereka.

Dan itu terbukti.

Nama yang Jaehyun pilihkan selalu membuat hati Taeyong hangat dan diliputi sukacita tiada tara. Seperti merasakan sesuatu yang baru yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

“Jeno....karena dia anak yang kuat, nama itu terdengar cocok untuknya,” tutur Yunho yang ikut senang mendengar nama yang diberikan oleh Jaehyun.

Jaehyun tersenyum lebar sembari terus menatap bayi dalam gendongannya. Jay yang turut melihat bagaimana wajah putera kedua Jaehyun itu tidak tahan untuk tidak ikut berkomentar, ‘Kau mungkin menamainya Jeno karena ingin membuatnya ‘sama’ sepertimu bukan? Dihormati dan disegani...’ tebak Jay dalam hatinya.

‘Well...kita lihat saja nanti kedepannya bagaimana. Tapi aku merasa ada yang aneh pada diri anak itu...apa hanya perasaanku saja?’



🦁

🦁




“Da!!!” Mark langsung menyambut kepulangan sang ayah beserta ibunya setibanya mereka di mansion. Batita tampan itu mengangkat kedua tangannya seakan minta digendong oleh sang daddy yang baru masuk ke mansion.

Melihat puteranya merentangkan tangannya minta digendong, Jaehyun lalu memberikan tas yang dibawanya pada salah seorang butler yang berdiri didekatnya. Ayah muda itu lantas berjalan menghampiri Mark yang sedang digendong oleh nanny-nya.

Grepp

“Daddaaa~!” Mark berseru riang dengan suaranya yang menggemaskan. Untuk ukuran batita yang bahkan belum genap setahun, perkembangan Mark terbilang sangat cepat. Menginjak usia hampir genap 12 bulan ini, anak itu mulai lancar berjalan dan berbicara.

“Woah~ Markie, anak daddy yang tampan. Sudah menjadi anak pintar belum saat daddy dan mommy tinggal?”

Anggukan kencang Mark berikan sebagai jawaban. Lalu pandangannya tertuju pada sang mommy yang sedang menggendong sesuatu ditangannya.

“Ma?” panggilnya lucu. Mata bulat yang mirip dengan Taeyong itu memandang penuh penasaran pada sesuatu yang berada dalam gendongan ibunya.

“Hai, sayang~ Lihat siapa yang mommy bawa ini!” sapa Taeyong pada Mark yang kini berstatus sebagai anak sulung.

Jaehyun segera mengangkat tubuh mungil Mark supaya dapat melihat dengan jelas adik kecilnya yang baru lahir. “See that, Mark? He's your little brother. Call him Jeno,” ujarnya pada Mark.

“No?” Mata bulat itu berbinar lucu. Jaehyun mengangguk kecil, “Iya. Ini adik kamu, Mark. Adik yang dulu tidur di dalam perut mommy.”

“Woahhh!! Dek! No!!!” Mark berseru riang. Ia memang sudah tidak sabar menantikan kelahiran sang adik yang berada dalam perut ibunya keluar, dan kini akhirnya ia dapat melihat dengan jelas rupa adik mungilnya.

“Adik Jenonya istirahat di kamar dulu ya, sayang?” Jeno mulai sedikit bergerak gelisah, mungkin ia terusik dengan suara asing yang ada di sekitarnya. Melihat pergerakan sang adik, Mark menutup mulutnya menggunakan kedua tangan mungilnya. Merasa bersalah sudah berteriak terlalu keras sangking semangatnya ia.

“Mau aku yang menggendong Jenonya, sayang?” Jaehyun khawatir Taeyong belum kuat menggendong Jeno sampai ke lantai atas yang jaraknya lumayan jauh. Namun gelengan ringan Taeyong berikan pada sang suami. Ia merasa tubuhnya sudah lebih kuat, jadi ia ingin menggendong Jeno dengan tangannya sendiri.

Setelah berpamitan pada Mark dan semua orang yang ada di sana, Taeyong berjalan naik ke lantai atas tepatnya menuju kamarnya dengan Jaehyun, dan diikuti oleh beberapa maid yang membawakan barang-barangnya dari rumah sakit.



🦁

🦁




Sehari setelah kepulangan Jeno ke mansion, orang-orang kembali disibukkan dengan urusan masing-masing, tak terkecuali Jaejoong yang tengah berdiskusi dengan Yoona dan juga Yuri di ruang kerja Jaehyun. Hanya tempat itu yang sekiranya aman, jadi Jaehyun mempersilahkan ketiganya menggunakan ruangan itu untuk membahas hal-hal yang sifatnya rahasia; setidaknya untuk saat ini. Sebab apabila cerita dari buku yang Jaejoong baca itu sampai bocor ke telinga banyak orang, bisa menambah masalah nantinya.

“Jadi, apa akhir cerita yang tertulis dalam buku tersebut?” Yoona juga penasaran dengan buku yang Jaejoong temukan secara tidak sengaja di perpustakaan milik keluarganya dari turun-temurun.

“Witcher itu hilang. Tak ada yang tau kemana perginya Witcher itu. Bahkan disana tertulis, setelah puluhan tahun pencarian tak juga menemukan titik terang. Seolah-olah penyihir itu hilang bak ditelan bumi, tak meninggalkan jejak sama sekali, sepertinya penyihir itu telah mengatur sedemikian rupa sehingga semua hal yang berkaitan tentangnya tidak meninggalkan jejak apapun supaya tidak diketahui banyak orang dan membuat orang berfikir bahwa eksistensinya hanyalah sebuah mitos belaka.” Ini adalah kesimpulan yang Jaejoong tarik dari isi cerita buku tersebut.

Kedua Witcher yang mendengarkan Jaejoong tenggelam dalam pemikiran masing-masing. Yuri juga sempat membaca buku yang Jaejoong maksud meski belum sampai pada bagian akhir. “Kemungkinan besar itu sudah terjadi ratusan tahun lalu,” ujar Yuri dengan pose berpikirnya.

Yoona mengangguk kecil. Ia sendiri baru mendengar cerita tentang Witcher itu untuk pertama kalinya ini. “Hanya tinggal beberapa Witcher saja yang tersisa di dunia ini. Sangat sulit untuk mencari tau kebenaran isi dari cerita tersebut,” balasnya lalu mendesah panjang.

“Benar tidaknya cerita itu, aku rasa tidak ada salahnya kita mempercayainya sedikit karena ada beberapa hal yang mirip dengan yang terjadi pada Taeyong,” kata Jaejoong seraya menyandarkan punggungnya pada sofa. Lalu matanya menatap Yoona dengan tatapan penuh penasaran, “Bagaimana dengan kedua cucuku? Apa mereka baik-baik saja, miss Yoona?” tanyanya yang keluar dari topik utama mereka. Memang tujuannya datang ke Korea untuk mengetahui perkembangan cucu serta anak dan menantunya.

“Sejak kejadian waktu itu, sepertinya tidak ada yang aneh pada Mark,” Yoona mengacu pada keanehan yang Mark perlihatkan saat masih bayi dulu sebelum ia tinggal berkelana. “Untuk Jeno, aku belum menemukan tanda-tanda keanehan atau ada yang salah pada diri bayi itu, ‘mana’nya juga terasa normal tak ada yang salah,” jelasnya secara singkat.

Mendengar itu, Jaejoong bisa bernafas sedikit lega. Setidaknya untuk saat ini, tak ada hal buruk yang terjadi pada keluarga kecil puteranya. “Tolong terus pantau kondisi Taeyong. Aku tau mentalnya sedikit terganggu karena musibah yang terjadi pada keluarga kami dulu. Aku sungguh bersyukur dia mendapatkan pasangan serta keluarga baru yang selalu ada untuknya dan membantunya begitu banyak. Tidak bisa kuutarakan seberapa besar rasa terima kasihku untuk kalian semua...” ucap pria yang masih terlihat tampan di usianya yang tak lagi muda itu.

Yoona dapat merasakan ketulusan dan kejujuran dalam ucapan serta raut wajah yang Jaejoong tunjukkan. “Ini semua sudah takdir. Lagipula Taeyong adalah anak yang kuat dan tegar, ia tidak mudah dikalahkan dengan mudah apalagi menyerah ditengah jalan,” senyum tipis terukir di wajah cantiknya.

“Tuan Jaejoong, kapan anda kembali ke Jerman?” Pertanyaan yang lagi-lagi keluar jalur. Tapi itu yang ingin Yuri tanyakan sekarang juga pada Jaejoong.

Jaejoong tampak berfikir sejenak. Sebenarnya ia tidak ingin meninggalkan Taeyong begitu cepat. “Mungkin untuk beberapa hari lagi. Aku masih ingin menghabiskan waktuku dengan Taeyong dan cucu-cucuku,” jawabnya dengan senyum yang begitu lebar menambah kadar ketampanan yang tak pernah luntur.

Yuri tersenyum memaklumi, Tuannya itu memang cukup sibuk di negara tempat mereka tinggal sana. Apalagi semenjak urusan mereka dengan si monster一a.k.a Kangta, telah berakhir, Klan Lee kembali didapuk menjadi Klan dengan kekuasaan tertinggi di negara sana. Tugas baru yang diemban Klan Lee sekarang ialah menjaga kedamaian negara mereka, yang mana otomatis kesibukkan Jaejoong beserta anggota Klan Lee lainnya juga semakin meningkat.

“Tolong jangan lama-lama, masih banyak yang harus kita bereskan di sana,” pesan Yuri sebelum ia pamit pulang terlebih dulu. Karena saat ini Jaejoong masih menjabat sebagai pemimpin Klan, jadi pria itu tidak bisa meninggalkan tugasnya terlalu lama.

“Tenang~ aku tidak sesibuk menantuku kok. Semuanya masih bisa diatur,” gurau Jaejoong sambil mengibaskan tangannya santai. Yuri mendesah panjang, malas berdebat lagi dengan pimpinannya yang satu itu. Jaejoong memang bukan orang yang bisa bersikap serius untuk waktu yang lama.

“Kau sudah mau kembali?” Yoona bertanya pada Yuri. Yang kemudian dijawab oleh anggukan kepala oleh Yuri, “Iya. Selagi pak Tua ini absen, aku akan membantu Kris dan Sehun mengawasi daerah sana,” jawabnya to the point.

“Jangan panggil aku Pak Tua. Aku masih muda jika dibandingkan denganmu, kalau kau lupa.” Jaejoong berusaha membela diri.

Namun Yuri berpura-pura tidak mendengarkan pria itu. Terlalu malas menanggapi perkataan Jaejoong yang nantinya akan berujung adu mulut seperti biasanya. Sebab mereka harus menjaga sikap serta image mereka di sini, akan sangat memalukan bila kelakuan asli pemimpin Klan Lee itu disaksikan oleh anggota Klan Jung lainnya.




👑

👑




Kedua mata bulat itu terus menatap sesosok bayi yang tengah tertidur pulas di dalam box tidur. Mark, si bocah tampan itu terus menatap sang adik tanpa berkedip. Seakan-akan sedang melihat sesuatu yang menarik sekali.

“Markie hyung~ Sedang apa di sana?” Hingga suara lembut Taeyong mengintrupsi kegiatan barunya ini.

“Maaa~ De dekk!” Tunjuknya kedalam box bayi yang diletakkan di samping ranjang orang tuanya itu.

Taeyong terkekeh gemas melihat Mark yang tampak penasaran dengan adik mungilnya. “Adeknya tampan kan?”

Mark tidak menjawab, karena ia belum dapat mengerti tampan tidaknya seorang bayi. “Lucu tidak?” tanya Taeyong lagi. Yang kemudian dijawab dengan anggukan agresif oleh batita tampan itu. Adiknya lucu, dengan pipi bulat kemerahan serta bulu mata yang lentik. Mark tidak menyangka makhluk selucu itu adalah adik yang selama ini berada di dalam perut ibunya.

“Sini, Mark hyung. Tidur sama mommy.” Taeyong menepuk sisi ranjang yang masih kosong. Suaminya belum pulang dari kantor, jadi hanya mereka bertiga dalam ruangan tersebut. Dengan patuh Mark berjalan menghampiri Taeyong. Sengaja disediakan tangga kecil sebagai alat bantu Mark naik keatas ranjang orang tuanya yang terlalu tinggi untuk anak seusianya.

“Pintar~ Mark hyung semakin pintar, mommy bangga dengan Mark hyung.” Tak lupa Taeyong memberikan pujian untuk setiap hal yang Mark lakukan. Meski usianya masih terbilang bayi, namun menurut Taeyong puteranya itu termasuk anak yang cerdas.  Dan itu membuat Taeyong semakin bangga dengan putera sulungnya itu.

“Hhihihihi~ mam maaa~” Tangan mungil Mark berusaha menghentikan tangan ibunya yang mulai menggelitiki pinggangnya.

“Markie kalau sudah besar nanti, harus jadi anak yang kuat ya.” Taeyong menghentikan ulah usilnya, menyadari buah hatinya mulai kelihatan lelah dan mengantuk. Ini memang sudah memasuki jam tidur siang Mark jadi wajar bila bayi tampan itu mulai tidak berdaya.

“Mommy sayangggg sekali sama Mark hyung dan Jeno...” ucap Taeyong sembari mengusap-usap kepala si sulung. Mark suka sekali diusap kepalanya, apalagi saat menjelang tidur.

Tak tahan lagi, Taeyong merangkul tubuh mungil Mark untuk dipeluknya erat. “Mwwuaaah~! Mommy dan daddy juga sayang kamu...”

.
.


👑 TBC 👑

Maaf bila ada kesalahan kata apalagi prosedur persalinan. Boleh dikoreksi kalau ada yg keliru ya 🥰

Continue Reading

You'll Also Like

631K 72.1K 33
Aku akan berusaha untuk bertahan hidup didunia ini, dengan aku, kamu dan anak kita akan ku jaga dia sampai setidaknya dia menjadi seseorang yang begi...
247K 19.5K 94
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
83.3K 4.2K 32
Oneshoot, twoshoot, threeshoot. With all genres and plot. •Jaehyun x Taeyong •BXB || YAOI •Don't read if u don't like
183K 28.7K 52
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...