Bab 46

110K 12.9K 1.3K
                                    

Selamat membaca buat kalian..

Love dulu buat part ini ♥️♥️

Adakah yang nunggu?

Author nangis baca part ini apalagi denger lagu diatas.

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Walaupun kamu dan aku jauh dimata, kita akan selalu dekat di doa ♥️

****

Hari keberangkatan Arga tiba. Sebelum berangkat diadakan upacara pelepasan prajurit. Letkol Inf Bara Pratama komandan Kodim Sukoharjo memimpin upacara. Ada 450 prajurit yang diberangkatkan ke Papua yang akan disebar ke 17 posko di dua kabupaten perbatasan Papua. Pasukan tersebut terdiri dari tantama, Bintara dan perwira.

Adapun akomodasi yang digunakan untuk mencapai tujuan yaitu dengan menggunakan KRI Teluk Hading Nomor Lambung 538 milik Angkatan Laut. Para prajurit juga ditugaskan untuk mengamankan wilayah perbatasan dari kegiatan-kegiatan ilegal dan penyelundupan miras dan ganja.

"Salah satu kebanggaan yang dimiliki prajurit adalah tugas operasi. Karena tugas adalah sebuah kehormatan." Kobaran api semangat membakar kepergian pasukan tersebut.

Zara tidak bisa untuk tidak menghentikan airmatanya. Upacara pelepasan ini sungguh menyesakkan dadanya. Bahkan ia sulit untuk bernapas. Apakah ia sanggup hidup tanpa Arga? Selama ini ia selalu bergantung dengan Arga. Setelah upacara selesai, berarti detik-detik terakhirnya bersama Arga semakin berkurang.

Suara komandan upacara membubarkan barisan berkumandang. Saat itu beberapa tentara menghampiri keluarga mereka untuk pamit terakhir kalinya. Seketika Zara sadar bukan hanya dirinya yang sedih ditinggal, tapi orang-orang juga ikut merasakannya.

Arga melangkah menghampirinya, pria itu begitu gagah dengan seragam dan tas besar yang berada di pundaknya. Airmata Zara mengalir seiring langkah kaki Arga. Pria itu menariknya ke dalam pelukan. Pelukan itu  begitu hangat, Zara akan merindukan pelukan ini 9 bulan lamanya. Tidak akan ada lagi yang menuruti ngidam anehnya, tidak akan ada lagi suara pria mengeluh, dan tidak ada lagi Arga yang super mesum. Tangis Zara semakin terisak memikirkan hal-hal kecil itu. Ia akan kehilangan pria itu meski hanya untuk sementara.

Kemudian Arga melepaskan pelukannya, menatap Zara dan mengucap sesuatu. "Jaga diri kamu dan anak kita sayang. Kalau ada apa-apa jangan ragu untuk mengatakannya pada keluargaku kalau kamu ngidam mau beli sesuatu suruh saja Pandawa."

"Mas juga jaga diri mas. Jangan sampai tertembak lagi. Kalau mau kemana-mana pakai terus rompi anti peluru yang aku beliin. Jangan dilepas pokoknya." Ujar Zara sambil menangis. Ia masih trauma dengan kejadian Arga yang tertembak di perbatasan. Ia tidak ingin itu terjadi lagi. Bagaimana nasib ia dan anaknya jika Arga meninggalkan mereka selama-lamanya. Zara tidak ingin hal itu terjadi.

ARGANTA - Embracing The sun (REMAKE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang