Bab 37

140K 15.7K 1.7K
                                    

Jangan lupa follow, vote and Coment 💜💜

Love dulu buat part ini ♥️♥️

Btw kalian tahu cerita ini dari mana?

Lagunya bagus banget nih


🎧🎵 Budi Doremi - melukis senja

Rekomendasi kan ke temen-temen kalian biar BAPER Berjamaah 🤣🤣

Biar kulukis malam
Bawa kamu bintang-bintang
Tuk temani mu yang terluka
Hingga kau bahagia.

***

Zara merasakan pipinya seperti di gigit seseorang, tidak sakit tapi geli. Tidur nyenyaknya terganggu, bukan hanya itu ia terasa sesak karena merasakan beban diatasnya. Mau tak mau matanya terbuka. Ia terkejut mendapati Arga di atasnya sedang menciumi wajahnya. Pipi Zara merona dengan keintiman ini.

"Mas ngapain?" Hanya itu yang terucap di bibir Zara. Ia hanya diam tanpa melawan. Jujur ia tidak nyaman dengan kecupan Arga yang sudah berpindah ke lehernya. Astaga, ia baru tahu jika Arga yang kaku bagai manusia batu menjadi seperti ini.

"Bangunin kamu, saya mau ngajak kamu ibadah bareng." Zara merasa aneh dengan ucapan Arga. Ia merasa baru tidur beberapa jam tapi Arga sudah mengajaknya sholat shubuh. Sepertinya ada yang aneh dengan Arga. Cara membangunkan Arga juga aneh, mana ada bangunin orang dengan cara gigit pipi.

"Emang ini udah jam berapa?" Tanya Zara, ia tidak sekedar menoleh hanya untuk melihat jam di dinding atau ponsel.

"Jam 1 malam sayang." Balas Arga dengan nada serak.

Kening Zara berkerut, jam 1 malam ngajak ibadah. Bahkan adzan shubuh saja masih nanti jam 4. Otak Arga sudah konslet. Apa pria ini lupa jika adzan shubuh jam 4 pagi. Mungkin efek capek.

"Masih lama mas shubuhnya, tidur dulu yuk..." Ujar Zara berharap Arga menghentikan ciumannya yang membuat tubuh Zara panas dingin. Astaga ia tidak akan sanggup menahan lagi, jika Arga menginginkan lebih.

"Bukan ibadah sholat shubuh sayang, tapi ibadah yang lain. Mas jamin pahalanya dunia akhirat."

"Hah?" Zara linglung kemudian ia mengerti maksud Arga. Setelah itu ia hanya pasrah dibawah ciuman Arga yang sungguh panas dan menggairahkan.

Setelah selesai dengan percintaan panas mereka yang lebih dari tiga jam. Dilanjutkan dengan acara mandi berjamaah sekaligus sholat shubuh berjamaah di dalam kamar hotel. Arga selalu menempel dengan Zara kemanapun ia bergerak.

Arga bilang jika dilakukan serba berjamaah pahalanya akan datang dua kali lipat. Karena ingin menjadi istri yang baik, Zara hanya bisa menurut. Walau ia tidak yakin jika mandi berjamaah bisa mendatangkan pahala. Zara mencium punggung tangan Arga, begitu juga Arga yang mencium kening Zara ketika selesai berdoa.

"Mas, habis ini mau ngapain?" Zara sudah mulai membiasakan diri menggunakan kata mas untuk memanggil Arga. Ia tidak ingin dihukum oleh Arga. Walau hukumannya itu enak. Zara kemudian menggelengkan kepalanya menghapus pikiran mesumnya. Astaga!

"Sarapan di bawah lalu pulang ke rumah, kita siap-siap pergi bulan madu." Arga mengatakan itu tanpa beban sama sekali. Padahal pipi Zara memerah mendengar kata bulan madu.

ARGANTA - Embracing The sun (REMAKE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang