Bab 5

195K 22.6K 1.7K
                                    


[Jangan lupa untuk vote and Coment cerita aku 💜]

Love dulu buat part ini ♥️

***
Hati seorang perempuan terlalu berharga untuk dipermainkan.

****

Ketika kegiatan Posyandu telah selesai mereka melakukan sholat berjamaah di mushola dekat balai desa dengan Kapten Arga sebagai Imam. Zara memakai sepatunya hendak pulang setelah melaksanakan sholat. Teman-temannya pasti sudah menunggunya dengan berbagai macam pertanyaan. Mereka juga persiapan untuk kegiatan TPA nanti sore di masjid.

"Mau kemana kamu gadis kecil?"

"Ah... itu mau —ke posko Kapten." Zara terkejut ketika pria berbaju loreng hijau berdiri di hadapannya. Sejak kapan pria itu disini?

"Kamu lupa dengan ucapan saya tadi bahwa kita akan makan siang bersama."

"Kalau begitu saya izin ke teman-teman saya dulu Kapten."

"Saya tunggu di mobil." Kepergian Arga membuat Zara menarik napas lega. Sial! Ia tidak mengira gara-gara pengakuannya malam itu, mereka akan menjadi seperti ini. Jika mereka hanya pura-pura bertunangan kenapa harus pakai acara makan siang bersama? Dasar pria aneh!

"Ara.. Iin.. gua izin mau pergi sama Kapten Arga dulu ya. Nanti bilangin ke yang lain." Pinta Zara karena hanya ada Tiara dan Iin yang baru selesai, pasti teman-temannya yang lain sibuk berdandan dan merapikan kerudung.

"Pasti mau mantap-mantap!" Sahut Tiara asal.

"Ngaco nggak mungkin lah, nih si kapten dipeluk aja nggak suka apalagi sampai kayak gitu." Jelas Zara.

"Siapa tahu aja Zar, lu kan agresif banget." Zara mendelik pada Tiara, walau yang dikatakan temannya itu benar. Buktinya dipertemuan pertama ia dengan lancang mencium bibir Arga.

"Oke Zar, jangan lama-lama tapi nanti lu ada ngajar TPA bareng gua." Ucap Iin.

"Tenang cuma makan siang doang kok."

"Jangan lupa juga nanti malam lu harus cerita tentang hubungan lu sama si Kapten."

"Siap!!" Ucap Zara sambil menaruh almamaternya yang telah ia lipat ke dalam tas selempangannya. 

"Ya udah gua mau pergi dulu."

"Bye..bye..."

"Zara pergi sama siapa?" Tanya Rizal yang baru saja keluar dari mushola.

"Sama Kapten Arga, tunangannya. Kenapa cemburu lu?"

"Makannya kalau suka itu bilang jangan cuma dipendem. Kadang cinta dalam diam juga menyiksa Zal. Emang lu sanggup terus-terusan liat Zara sama cowok yang beda-beda terus." Ungkap Tiara gemas. Iin hanya menggelengkan kepala melihat Tiara.

"Masalahnya Zara cuma anggap gua temen, dan nggak akan pernah lebih." Balas Rizal meninggalkan Tiara dan Iin. Pria itu kembali ke posko dengan hati yang hancur berkeping-keping. Lagi-lagi Zara sudah memiliki kekasih, padahal baru kemarin ia senang karena Zara putus.

****

Sebuah rumah pohon yang besar membuat Zara takjub. Apalagi jika kita berdiri di atas sana langsung di hadapkan dengan danau dan pegunungan yang membentang.

ARGANTA - Embracing The sun (REMAKE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang