Bab 13

165K 19.6K 1.5K
                                    

Jangan lupa vote and Coment 💜

Love dulu buat part ini ♥️

****

Sesungguhnya orang-orang yang saling mencintai, kamar-kamarnya di surga nanti terlihat seperti bintang yang muncul dari timur atau bintang barat yang berpijar. Lalu ada yang bertanya, "siapa mereka itu?, "mereka itu adalah orang-orang yang mencintai karena Allah 'Azzawajalla. (HR. Ahmad)

***

Mereka tiba di desa Entikong pukul 9 malam menggunakan helikopter. Zara saat ini sedang menunggu Kapten Arga yang mengambil sesuatu, katanya hadiah dari Tarakan. Padahal tangan Zara yang sekarang penuh membawa beraneka ragam ikan laut yang dibelikan pria itu tadi. Katanya buat makan teman-temannya di posko.

"Ini buat kamu." Arga yang baru saja keluar dari pintu menyerahkan Zara sebuah paperbag.

"Penuh." Zara cemberut karena Arga yang tidak peka. Seharusnya pria itu lebih gentleman membawa barang-barangnya bukan menambahnya.

"Maaf saya lupa." Kemudian Arga mengambil kantong plastik yang berisi ikan menukarnya dengan hadiah yang tadi ingin ia berikan pada Zara.

"Ini isinya apa Kapten?" Tanya Zara penasaran ingin membuka kado di dalam paperbag itu. Kerajinan sekali kapten Arga membungkus kado seperti ini.

"Nanti saja dibukanya. Semoga kamu suka pemberian saya."

"Pasti Zara suka apapun yang Kapten kasih." Jawaban Zara membuat pipi Arga merona malu.

"Kapten kita jalan aja yuk, nggak usah naik mobil."

"Kamu tidak lelah?"

"Menghabiskan waktu bersama Kapten mana mungkin melelahkan."

"Kamu benar." Kemudian Zara mengalungkan tangannya di lengan Arga. Karena kedua tangan Arga digunakan untuk membawa ikan.

Mereka berdua jalan menuju posko. Tangan kanan Zara memegang senter untuk menerangi jalan. Arga tersenyum mendengar ucapan Zara yang tidak pernah berhenti. Sedari tadi anak itu tak kunjung berhenti berbicara, Arga penasaran apa mulutnya tidak pegal.

"Kapten tahu nggak kenapa bintang hanya terlihat di malam hari?" Zara menunjuk bintang-bintang yang berkelap-kelip. Mungkin karena di pedalaman dan kurang dari pencahayaan lampu. Bintang-bintang disini terlihat sangat terang dan jelas. Gadis itu melepaskan pelukannya dari tangan Arga, ia berjalan mundur sambil berbicara.

"Karena bumi berotasi. Ketika bumi mengelilingi matahari bumi berputar dengan tegak namun dengan kemiringan 23,5 derajat sehingga tidak seluruh bumi mendapatkan sinar mentari dan ditempat yang tidak terjangkau sinar mataharilah malam hari terjadi, dan hanya bintang dan bulan yang mampu bersinar di kegelapan itu walau tidak bisa merubah malam seterang pagi."

"Lagipula Bintang-bintang yang biasa kita lihat di malam hari terletak sangat jauh, jaraknya bisa mencapai tahunan cahaya. Berbeda dengan matahari yang jaraknya ke bumi hanyalah 149,6 juta kilometer." Ujar Arga menjelaskan.

Zara menatap takjub Arga yang bisa menjawab itu semua dengan lancar.

"Kapten pinter banget."

"Saya tahu karena saya belajar Zara."

"Aku jadi percaya hobi kapten itu memang belajar." Arga hanya tersenyum kecil mendengar itu.

ARGANTA - Embracing The sun (REMAKE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang