Bab 10

171K 21.7K 916
                                    

Selamat membaca ♥️

Jangan lupa vote and Coment

Love dulu buat part ini ♥️

Aku tunggu 300 Coment baru lanjutin ya 😜

Aku tunggu 300 Coment baru lanjutin ya 😜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Saya paling tidak suka dengan orang yang telah menyentuh milik saya.

***

Senam sore bersama ibu-ibu yang awalnya hari Jum'at di ganti Sabtu. Karena mereka yang belum hapal gerakan plus nasib baiknya hari Jum'at ada pengajian di desa tersebut. Zara dan yang lainnya bernapas lega karena itu. Tuhan memang baik.

Saat ini mereka sudah selesai senam dengan Zara, Novi dan Dewi yang mimpin. Walau Zara merasa konyol memimpin senam yang di mulai pukul 4 sampai 5 sore, apalagi selama empat hari ini tidak ada Arga. Padahal pria itu mengatakan hanya akan pergi 3 hari tapi ini sudah empat hari. Karena hal itu Zara ingin menemui Arga. Ia akan mengunjungi rumah Kapten Arga seorang diri setelah senam.

Selesai membereskan perlengkapan sound dan lain-lainnya. Zara pamit ingin ke rumah Kapten. Tentu saja ia mendapat ejekan dari teman-temannya. Ia ingin bertemu orang itu untuk meminta tanggung jawab karena telah membuatnya gila selama beberapa hari ini. Menyebalkan Arga menghilang lebih dari 3 hari. Pria itu seperti sedang mempermainkannya.

Zara menyusuri jalan melewati beberapa rumah warga. Ia ingat jika rumah Arga itu agak jauh dengan permukiman dekat dengan hutan. Langit mulai menjadi gelap. Tiba-tiba Zara merasa takut, karena ia tak kunjung menemui rumah Kapten Arga. Ia malah tersesat ke jalan yang tak pernah ia pijak. Ia mengeluh, kenapa ia bisa sebodoh ini. Seharusnya tadi ia mengajak Tiara, kenapa ia tidak pernah belajar dari kesalahan. Nasib baik jika ia bertemu tentara tapi jika ia bertemu orang jahat bagaimana.

Tubuh Zara merinding, apalagi ketika mendengar suara langkah kaki. Ia terkejut mendapati 3 orang bertampang preman. Zara menelan ludahnya, dalam hati ia mengutuk dirinya sendiri yang lupa jika daerah perbatasan adalah zona yang tidak aman. Banyak penyelundup, preman, perampok dan sebagainya.

"Mau kemana cantik? Pergi seorang diri maghrib-maghrib..." Zara tidak nyaman apalagi salah satu dari mereka ada yang bersiul seakan menggoda. Ini bukan situasi yang aman pasti mereka punya maksud tertentu. Baru saja Zara ingin berlari tangannya lebih dulu dicengkram dan tubuhnya di tarik di bawa pergi. Zara hanya bisa menjerit walau ia tahu semuanya sia-sia.

"Rezeki nomplok memang dapet mainan cantik gini."

"Kalau udah puas langsung habisi nih cewek dari pada jadi masalah." Zara melotot mendengar itu. Ia di bawa masuk ke dalam hutan.

ARGANTA - Embracing The sun (REMAKE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang