Bab 19

147K 19.3K 3.3K
                                    

Jangan lupa vote and Coment 💜💜

Spam komen yuk 😭 biar rame

Love dulu buat part ini 💜💜

***

Afiqah memeluk lengan Arsena erat. Ia menjemput suaminya yang baru saja keluar dari mobil di parkiran rumah sakit. Lalu mereka berjalan menuju kamar Arganta. Tadi ia juga sudah menyerahkan Arshaka pada Aurel untuk diantar ke TK.

"Arga sudah baikan, ma?" Tanya Arsena.

"Udah bahkan habis sholat shubuh langsung push up 20 kali. Anakmu itu benar-benar susah di bilangin. Disuruh istirahat saja susah." Ujar Afiqah kesal. Ia sudah melarang Arga untuk tidak banyak bergerak tapi anaknya itu malah mengabaikannya.

Arsena tidak membalas, ia malah mencuri cium di bibir Afiqah. "Mas!!" Gerutu Afiqah sebal dengan kelakuan suaminya.

"Ini tempat umum tau!!"

"Bibir kamu ngangenin, nggak denger suara cerewet kamu sehari aja bikin mas ketar-ketir menahan rindu."

"Lebay!!" Afiqah melepas pegangan pada tangan Arsena. Lalu berjalan mendahului pria itu. Beda dengan Arsena yang tergelak melihat kelakuan istrinya.

Ketika Arsena berjalan beberapa langkah memperhatikan istrinya yang kembali ke arahnya dengan panik. "Ada apa?"

"Arga pa dia kabur!!" Ujar Afiqah cemas ketika tidak mendapati Arga di kamar.

"Paling dia keluar sebentar." Afiqah cemberut mendengar itu, tanpa basa-basi ia menyeret lengan Arsena menuju ruang rawat Arga. Benar ruangan itu kosong seperti tak berpenghuni.

"Arga beneran kabur ya pa! Infusnya aja dia lepas.."

"Ini tuh gara-gara papa yang manja minta di jemput!! Arga kaburkan! Padahal dia baru pulih." Afiqah menatap Arsena sengit.

"Tenang sayang. Arga sudah besar. Jadi dia akan baik-baik saja." Arsena mencoba menenangkan wanita itu.

"Tapi pa-" belum selesai Afiqah menyelesaikan kalimatnya. Suara seseorang menghentikannya. Ilham datang diantara mereka.

"Maaf sebelumnya bapak dan ibu, saya ingin menyampaikan pesan dari Komandan. Beliau izin ke kantor sebentar."

"Nohkan pa! Baru aja sadar udah kerja dia!!"

"Siapa yang nggak marah coba!! Dasar anak nakal!!!"

"Udah bisa push up 20 kali, berarti dia udah sehat, ma." Mendengar itu Afiqah melotot ke arah Arsena.

Ilham hanya tersenyum kaku mendengar pertengkaran kecil itu. Ternyata keluarga Arga seperti ini, ia jadi tahu kenapa Arga ngotot sekali dengan Zara. Mungkin sosok Zara begitu menyerupai ibunya yang cerewet.

Arga berdiri di depan gedung fakultas tempat Zara menuntut ilmu. Setelah dari markas mengurus sesuatu, ia ke UNS. Awalnya ia ke rumah gadis itu, tapi rumahnya sepi, kalaupun ia ingin bertemu ayah gadis itu juga sulit. Tidak sembarang orang bisa bertemu dengan bupati. Harus membuat janji terlebih dahulu.

Arga mendesah, mengamati setiap orang yang berlalu lalang. Sudah lebih dari dua jam setelah sholat Dzuhur ia berdiri disini. Namun sosok yang ia cari tak ada. Ia juga sudah menanyakan pada orang-orang perihal gadis itu. Ada salah satu dari mereka mengatakan jika kemarin Zara di kampus di ruang guru dan taman. Arga sudah pergi ke kedua tempat itu, hasilnya nihil. Dia juga mengelilingi kampus, tapi tak ada yang tahu keberadaannya mungkin karena Zara sudah semester akhir.

ARGANTA - Embracing The sun (REMAKE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang