Bab 35

136K 15.3K 940
                                    

Jangan lupa follow, vote and Coment 💜

Love dulu buat part ini ♥️♥️

****

Sepuluh hari berlalu sejak peristiwa sidang ayah dan Rizal. Ia tidak menyangka ayahnya yang baik akan dipenjara untuk menanggung apa yang telah di perbuat. Randu dihukum 2 tahun penjara dan denda 300 juta. Hukumannya termasuk ringan karena dia hanya menerima suap untuk menempatkan beberapa orang di pemerintahan kabupaten. Randu menerima uang itu karena ia tidak berani menolak orang yang pernah menjadi tim suksesnya. Zara sedih ayahnya masuk penjara tapi ia harus ikhlas.

Rizal mendapatkan hukuman 8 tahun penjara. Dia dijerat hukum karena melakukan penyerangan terhadap prajurit Negara dan teror. Orang seperti itu pantas di hukum agar jera. Untung saja Ilham sebagai salah satu korban penembakan Rizal tidak mati. Ilham sudah sadar walau masih di rumah sakit. Kondisi pria itu belum pulih, Arga sepertinya juga belum membicarakan tentang Jinan kekasih Ilham yang selingkuh. Arga menunggu sahabatnya tersebut pulih.

Hari ini Zara dan Arga berada di salah satu Istal kuda milik Arga. Awalnya Zara kaget dan tak percaya. Namun melihat para pengurus di Istal ini begitu menghormati Arga seakan menjawab keraguannya. Zara penasaran berapa banyak gaji pria itu bisa membeli begitu banyak kuda dan lahan yang luas. Apalagi kuda yang Arga miliki terlihat seperti kuda bangsawan yang mahal.

Mereka berkeliling dengan kuda menyusuri jalan setapak. Angin semilir menemani mereka. Arga sengaja mengajaknya kesini untuk berlatih kuda sekaligus menghibur Zara agar tidak setres dari masalah ayahnya. Udara pedesaan itu cocok untuk menghilangkan beban.

"Zara nggak nyangka Kapten punya kuda banyak gini." Arga tersenyum maklum orang-orang luar juga akan bereaksi sama seperti Zara. Karena gaji seorang prajurit tidaklah banyak.

"Gaji seorang prajurit itu berapa, Kapten?" Zara mendongak menatap Pria yang memegang erat pinggangnya dari belakang.

Mereka menggunakan satu kuda, lagipula Zara tidak bisa menunggangi kuda. Ia belum mau mati. Ditambah ia juga belum menikah dengan Arga.

"Tidak banyak setara dengan Pegawai Negeri sipil lainnya."

"Kenapa gaji tentara kecil. Padahal mereka bertarung membela Negara. Bahkan kapren pernah tertembak dan hampir mati. Sungguh tidak adil." Zara tidak habis pikir bagaimana bisa gaji tentara kecil. Padahal kalau dipikir-pikir mereka lebih berjasa dari pada pejabat yang hanya berleha-leha tapi gajinya besar.

"Saya menjadi tentara bukan karena uang, tapi karena saya ingin menjadi seorang prajurit. Kalau hanya memikirkan uang lebih baik menjadi pengusaha lebih cepat menghasilkan uang." Ucapan Arga benar. Jika semua orang hanya ingin kaya mereka tidak perlu menjadi prajurit.

"Lalu bagaimana kapten bisa membeli Istal ini?"

"Dari uang hasil Investasi." Arga tidak tahu cara menghabiskan uangnya. Jadi ia ikut investasi di beberapa perusahaan.

"Kapten ikut investasi?" Mata Zara berbinar ingin ikut pasti akan menghasilkan uang banyak.

Semenjak peristiwa tertangkap ayahnya. Ia tidak memiliki uang yang banyak. Ia jadi berhemat termasuk membeli skincare dan kawan-kawannya. Tabungan ayahnya yang tidak di sita pemerintah ia berikan pada anak Leni untuk biaya hidup. Ia kasihan pada calon adiknya. Ia takut Leni kesulitan membesarkan adiknya tanpa bantuan Randu yang dipenjara. Zara merasa setelah selesai kuliah ia bisa mencari uang sendiri. Ia juga memiliki Arga untuk membantunya.

"Mas Pangeran memaksa saya untuk investasi. Lagipula saya juga jarang menggunakan gaji yang saya terima. Saya hanya menggunakan 20-50% gaji saya." Jawaban yang sangat aneh menurut Zara. Lalu bagaimana pria itu hidup jika tidak menghabiskan gajinya.

ARGANTA - Embracing The sun (REMAKE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang