BAB 1

268K 26.9K 1.6K
                                    

Akhirnya ketemu aku lagi?

Siapa yang sudah tidak sabar dengan Arganta?

Kalian kangen aku kan?

Emot dong buat part ini 🥰

[Jangan lupa follow, vote, and Coment cerita aku ya 💜]

***

Zara menurut ketika dibawa Arga. Saat ini mereka berada di dekat mobil besar yang ia yakini adalah milik Arga. "Jadi nona katakan pada saya dimana alamat poskomu?"

"Desa Entikong."

“Entikong itu kecamatan. Desa yang kamu tempati bagian mananya?” tak ada jawaban dari manusia disebelahnya. Arga mendesah.

"Kalau begitu bisa kamu tunjukan dimana jalannya."

"Aku lupa. Aku itu orang asing disini baru satu hari." Keluh Zara sambil mengacak-acak rambutnya.

Arganta menghembuskan napas kasar. Kemudian membuka pintu mobil yang biasanya ia bawa untuk bertugas di sekeliling hutan.

"Masuk." Perintah Arganta dengan nada dingin.

"Kamu mau membawaku kemana?" tanya Zara mengikut Arganta duduk di sampingnya.

"Membawamu ke kantor pemeriksaan, untuk sementara waktu kau akan ditahan disana." Mesin mobil menyala, lalu mobil itu keluar dari hutan. Zara panik mendengar itu membayangkan ia berkumpul dengan orang-orang asing seperti penyelundupan narkoba, TKI ilegal dan lain-lain membuatnya merinding.

"Pliss jangan bawa aku ke sana.. Aku berani bersumpah aku bukan orang jahat. Bahkan kamu bisa cari Instagram aku kalau aku itu mahasiswa dan anak bupati." Ujar Zara mencoba meyakinkan laki-laki disampingnya untuk tidak membawanya kesana. Awas saja kalau dia berhasil keluar dari tempat ini, ia akan mengatakan pada ayahnya tentang pria sialan ini.

"Pakai sabuk pengamanmu." Arganta seakan mengabaikan ucapan Zara. Sama halnya Zara dia tidak peduli dengan ucapan Arga.

"Kamu pasti mengira aku berkhayal bukan. Mana ponselmu aku tunjukan instagram ku."

"Sepertinya kamu lupa kalau disini susah sinyal, jangankan internet untuk menelpon saja kita harus mencari tempat yang bagus untuk menangkap sinyal."

Zara lagi-lagi melupakan fakta satu itu. Kenapa ia jadi bodoh bersama pria ini?

"Saya jadi ragu kalau kamu itu KKN disini. Seharusnya kamu sudah survei tempat terlebih dahulu sebelum datang." Jujur Zara tidak ikut survei, ia hanya sekedar ikut masuk. Karena ia berpikir rasanya keren sekali bisa mengabdi di pedalaman. Bahkan ayahnya --Randu mengizinkannya. Zara menghela napas kasar.

"Kapten Arga terhormat aku benar-benar tidak berbohong jika aku itu mahasiswa. Desa yang aku tempati mungkin hanya dekat disekitar sini. Tapi aku lupa bagaimana caranya agar bisa kesana. Kamu tahu kapten Arga? Kalau aku ingat aku pasti tidak akan nyasar kesana dan berakhir denganmu. Jadi tolong jangan bawa aku ke kantor pemeriksaan itu. Aku bukan orang jahat." Ucap Zara kesal kemudian tubuhnya melompat ke atas karena jalanan yang tidak rata. Untung saja tangan kiri Arga yang bebas digunakan untuk menahan bahu gadis itu agar tidak membentur dasboard. Zara termenung mencerna perlakuan Arga yang tiba-tiba jantungnya berdebar tanpa ia minta. Sentuhan pria itu di tubuhnya menimbulkan efek yang tidak ia kira. Tepat disaat itu Arga menginjak rem mobilnya.

ARGANTA - Embracing The sun (REMAKE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang