Bab 29

138K 14.9K 2K
                                    

Jangan lupa follow, vote and Coment 💜

Love dulu buat part ini ♥️

***

Leni bergetar memegang testpack di tangannya, terdapat dua garis disana. Itu artinya dia hamil anak Randu. Setelah peristiwa semalam, ia baru ingat jika tanggal mentruasi nya sudah terlewat. Ia putuskan untuk mengecek pagi ini dengan lima testpack, tanpa sadar tangan Leni mengelus perutnya. Ada janin yang tumbuh disana. Semua testpack yang ia gunakan mengeluarkan hasil yang sama yaitu positif.

Apakah ini cara Tuhan agar ia tak menggangu Arga lagi?

Sepertinya Tuhan benar-benar marah padanya, karena berusaha mengkhianati pernikahannya dengan Randu. Tuhan menyadarkan Leni dengan kehadiran anak ini.

Leni menghembuskan napas, ia harus  merelakan Arga. Ia tidak boleh egois demi anaknya. Ia jadi malu karena telah mengkhianati suaminya disaat ia sendiri sedang mengandung anak Randu.

Semoga saja Arga tidak pernah menceritakan peristiwa malam itu pada siapapun, ketika ia mengungkapkan cintanya pada Arga. Ia merasa malu dan berdosa pada anaknya. Biarlah cinta pertamanya ini menjadi sepenggal cerita di hidupnya.

***

Zara berada di rumah Beni. Malam ini mereka akan melakukan temu kangen KKN, sekaligus bakar-bakaran. Novi, Dewi dan Iin selaku seksi konsumsi sudah menyiapkan sosis, bakso, tempura dan daging kambing untuk mereka bakar. Rencananya mereka mau makan besar sekaligus silaturahmi.

Anak-anak perempuan sudah berkumpul sejak pukul lima sore untuk menyiapkan peralatan nanti malam sekaligus membuat bumbu dan menusukkan daging ataupun lainnya ke tusukan agar mudah dibakar. Kalau hanya mengandalkan anak laki-laki, pasti tidak akan selesai. Mereka cuma mau makannya saja.

Sebenarnya Zara tidak ingin ikut, karena harus bertemu Rizal. Ia sedang menjauhi pria itu bahkan ia tidak pernah membalas semua pesan pria itu. Zara merasa dikhianati oleh Rizal yang bekerja sama dengan ibu tirinya dalam perjodohan kemarin. Tapi ia tidak enak menolak ajakan Beni dan lainnya, jadilah ia terpaksa datang. 

"Kapten Arga?" Gumam Zara melihat Arga datang bersama ketiga temannya. Ia kaget dengan kehadiran mereka lengkap dengan seragam yang melekat. Bukankah ini acara khusus untuk KKN nya, tapi kenapa ada pria itu disini?

"Beni yang ngundang mereka, sekalian buat ngucapin terimakasih karena bantuin kita selama KKN." Tiara menjawab kebingungan Zara.

"Kok gua nggak dikasih tau sih. Si kapten juga kenapa nggak ngomong-ngomong." Zara berdecak kesal. Karena ia merasa seperti orang bodoh yang tidak tahu apa-apa.

"Sibuk kali, Arga kan jarang pegang HP." Jawaban Tiara sangatlah masuk akal membuat Zara sedikit lega.

"Woy!! gosip terus kapan nih makannya." Iin tiba-tiba menyeruak diantara Zara dan Tiara sambil membawa beberapa alat untuk membakar. Mereka masih menggunakan arang untuk membakar, tujuannya karena lebih seru dan tentunya agar bisa menambah keakraban mereka. Sehingga semua orang ikut membantu memasak.

Reza salah satu teman Arga mendekat ke arah Iin mengambil alih peralatan yang dipegang Iin. Tentu saja hal itu membuat Iin salah tingkah, karena tangannya tak sengaja bersentuhan dengan Reza. "Biar saya saja." Reza tersenyum manis pada Iin ketika mengatakan itu.

"Salting ya in," goda Tiara.

"Apasih! Cuma kaget aja. Dia tiba-tiba dateng terus main ambil aja."

"Opo Iyo?"

"Terserah." Balas Iin kesal, ngomong sama Tiara itu tidak akan ada habisnya.

Reza langsung membakar arang begitupun Arga dan yang lainnya. Karena yang dibakar banyak jadilah mereka dibagi beberapa kelompok agar cepat selesai. Setelah api menyala, Arga mengambil beberapa tusuk sate lalu membakarnya. Zara tersenyum kecil, baru kali ini ia melihat seorang prajurit dibalut seragam tentara menjadi tukang sate.

ARGANTA - Embracing The sun (REMAKE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang