Bab 31

128K 15.5K 1.1K
                                    

Jangan lupa follow, vote and Coment 💜

Love dulu buat part ini ♥️

***

Arga duduk di kursi sebelah ranjang tempat Zara berbaring. Gadis itu belum sadarkan diri, ia membawa Zara ke rumah sakit terdekat. Untungnya gadis itu tidak apa-apa, dan hanya pingsan.

Arga tidak menyangka jika Zara akan bunuh diri. Ia sudah mendengar semuanya dari Tiara. Ia tidak menyangka Zara memiliki masalah seperti itu. Awalnya ia kaget menerima telpon dari Tiara yang mengatakan jika Zara bunuh diri. Ternyata Zara melakukan itu karena ancaman Rizal. Arga juga tidak menyangka pria itu begitu terobsesi dengan Zara. Ia merasa bersalah karena tidak peka dan jarang menanyakan kabar Zara. Hingga gadis itu menanggung beban ini sendirian.

"Zara.." Arga bangkit dari kursi ketika melihat pergerakan Zara. Mata gadis itu terbuka perlahan sadar dari tidurnya.

"Kapten." Zara terkejut mendapati Arga dihadapannya. Kepalanya terasa sakit bukannya tadi ia lompat dari jembatan, tapi kenapa sekarang ia berada di rumah sakit. Jangan-jangan bayangan Arga yang ia lihat terakhir kali adalah benar. Pria itu yang menyelamatkannya.

Ketika Zara hendak bangun, Arga membantu menyangga tubuhnya bersandar di bagian hear board kasur. Lalu Arga mengambilkan segelas air putih untuk gadis itu. Ia juga membantu meminumkannya. Mata Arga tak henti memandang setiap pergerakan Zara. Ia takut jika gadis itu bunuh diri lagi. Arga duduk di pinggir kasur.

"Kenapa Kapten memandangiku seperti itu?" Tanya Zara merasa aneh dengan tatapan Arga. 

"Jangan bunuh diri lagi, Zara. Saya tidak bisa membayangkan jika kamu pergi dengan cara seperti itu. Rasanya sakit sekali, Zara. Saya tidak akan sanggup kehilangan kamu."

"Bunuh diri itu bukanlah jalan keluar. Masalah kamu bukannya selesai. Kamu malah akan membawa beban dosa di akhirat nanti."

Arga mencurahkan isi hatinya. Biasanya ia tak banyak bicara, tapi sekarang rasanya ia ingin meluapkan apa yang ada di hatinya. Agar gadis di hadapannya ini tidak pergi meninggalkannya dengan cara yang keji seperti itu. Nafasnya ikut sesak melihat mata Zara terpejam menahan sakit ketika tenggelam di dalam sungai. Andai saja ia terlambat, ia tidak akan sanggup membayangkan apa yang terjadi selanjutnya.

"Aku tak sanggup memikul beban itu sendirian," ujar Zara. Ia tidak bisa memilih antara Arga dan Ayahnya. Keduanya adalah orang yang sangat ia cintai. Walau ayahnya tak peduli dengannya, tapi rasa cintanya sebagai anak masih ada.

"Kamu tidak sendirian, Zara. Ada saya yang sanggup memikul beban itu bersamamu." Ucap Arga tulus.

Zara menunduk dalam diam merenungi ucapan pria di hadapannya. Apakah Arga akan tetap mengatakan itu ketika tahu beban apa yang harus ia tanggung? Pasti Arga menjauhinya karena ia hanyalah seorang anak koruptor. Arga akan memandangnya rendah, karena kemewahan yang selama ini ia gunakan adalah uang milik rakyat.

"Tiara sudah memberitahu semuanya." Arga seolah menjawab pertanyaan di kepala gadis itu.

Zara mendongak menatap Arga terkejut. Jantungnya berdebar dua kali lipat. Seharusnya ia tahu akan hal itu, Tiara tidak akan mungkin hanya diam saja. Temannya pasti akan berkata jujur pada Arga.

"Kapten tahu jika ayahku seorang koruptor?" Arga mengangguk, jawaban itu membuat kepercayaan diri Zara runtuh. Ia merasa menjadi wanita yang tak sempurna, jika disandingkan dengan Arga.

ARGANTA - Embracing The sun (REMAKE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang