Bab 43

132K 13.8K 843
                                    

Trailer Arganta ♥️


Jangan lupa love dulu buat part ini ♥️

Selamat membaca 😘

Jadilah seperti bunga yang memberikan keharuman bahkan kepada tangan yang telah merusaknya.

(Ali bin Abi Thalib)

***

Ketika Zara membuka mata, ia terkejut mendapati dirinya berada di rumah sakit. Bukannya tadi ia jatuh di kamar mandi. Bagaimana bisa ia berada disini? "Zara, kamu sudah sadar?" Suara Arga menyadarkan Zara, jika ada orang lain selain dirinya.

"Mas Arga." Panggil Zara lirih.

Arga bangkit dari kursi membantu Zara duduk. Arga tidak tega melihat wajah Zara yang pucat. "Minum dulu," secangkir air putih Arga berikan langsung di tenggak habis oleh Zara.

"Mas kok aku di rumah sakit?"

"Kamu pingsan di kamar mandi. Untungnya kamu dan anak kita baik-baik aja." Zara terkejut mendengar kata anak. Apa Zara hamil?

Arga sengaja mengatakan itu agar Zara tidak teledor lagi. Paling tidak jika Zara sakit seharusnya memberitahunya bukan pulang sendiri. Ia tidak ingin sesuatu membahayakan keluarganya.

"Anak?" Tanya Zara bingung.

"Kamu hamil sayang. Mas seneng banget." Zara mengelus perutnya tanpa sadar. Ada kehidupan disana bodohnya ia hampir membunuh anaknya hanya karena nyinyiran ibu-ibu tidak jelas.

"Maaf mas gara-gara kelalaian Zara, kita hampir kehilangan anak kita."

"Iya sayang lain kali hati-hati."

"Kamu kenapa pulang nggak ngabarin mas? Pasti ada sesuatu yang terjadi disana sampai kamu pulang dadakan."

"Begini mas aku-" Zara ragu untuk mengatakannya.

"Katakan saja Zara. Kamu ingat bukan kita sudah jadi suami istri jangan ada yang disembunyikan." Zara menghembuskan napas kasar. Lalu menarik tangan Arga manja agar duduk di sebelahnya. Ranjang yang kecil terasa sempit untuk mereka berdua.

"Tadi aku waktu nemenin mama ke acara arisan, aku nggak sengaja denger ada orang yang ngomongin aku. Katanya aku anak koruptor. Terus aku nggak pantes jadi istri mas. Nanti anak-anak yang aku lahirin bakal jadi anak nggak bener karena nurun dari aku. Hiks..hiks.." Zara menangis tanpa sadar di bahu Arga.

"Cup..cup.." Arga mengusap rambut Zara menenangkan seperti anak kecil yang sedang menangis.

"Idih apaan sih mas emang aku anak kecil."

"Anak kecil kan cengeng persis kayak kamu."

"Mas Arrggaaa.." rengek Zara.

"Canda sayang. Gitu aja sensitif kayak pantat bayi." Zara mendelik menatap Arga tajam lalu mencubit pinggang pria itu.

"Aampun sayang. Cubitan kamu itu pedes banget kayak cabe."

ARGANTA - Embracing The sun (REMAKE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang