I'm Jealous (2)

1K 155 50
                                    

Menunggu bus ke sekolah sudahlah rutintas Jihyo sehari-hari. Tapi sekarang ini tiba-tiba ia merasa seperti bus sekarang begitu lama datangnya, walaupun ia menyadari bahwa dirinya berdiri di halte ini baru 5 menit. Tapi rasanya raganya menjadi panas, dan gerah. Dan penyebabnya itu berasal dari sana, di ujung halte ini telah berdiri seorang pria bergigi kelinci yang tak tahu diri, sama halnya dengannya sedang menunggu bus sekolah. Mereka berdiri dengan jarak yang begitu jauh. Halte ini pun hanya di isi mereka berdua. Tiba-tiba pikirannya melayang mengingat kejadian dulu...

Flashback...

Jungkook menggeram seraya melirik jam di pergelangan tangannya. Sudah hampir setengah jam ia berdiri melewatkan bus-bus demi untuk menunggu kekasihnya itu, bahkan sekarang mereka akan telat beberapa menit lagi.

Decakan-decakan keluar begitu saja dari mulut pria bergigi kelinci ini. Matanya terus mengedar mencari tubuh gadis yang dicintainya itu. Berharap agar kekasihnya segera datang sebelum mereka telat.

Tak lama seorang gadis dengan gulungan rambut yang mulai berantakan akibat berlari-lari, menghampiri pria bergigi kelinci ini.

Gadis itu dengan pelan-pelan berjalan dari belakang Jungkook lalu tiba-tiba memeluk pinggang pria itu dari belakang.

"Mian... chagiya. Aku terlambat bangun."

Jungkook tersontak, ia berbalik menghadap kekasihnya. Dengan jahat ia mencubit hidung gadis itu hingga memerah. "Makannya jangan keasyikan membaca novel. Sekarang beginikan, kau jadi telat bangun."

Kekasihnya itu malah terkekeh walaupun hidungnya begitu nyeri. "Cubitanmu begitu kuat," ringisnya seraya mengusap hidungnya.

Jungkook terkekeh seraya mengusap kepala kekasihnya dengan lembut. "Kau sudah sarapan?"

Gadis itu menggeleng lemas seraya memegang perutnya. "Aku lapar chagiya," rengeknya seperti anak kecil.

Jungkook terlena dengan nada manis itu, ia menangkup wajah kekasihnya. "Aigoo... baiklah nanti kita akan sarapan. Aku tak ingin melihat kekasihku ini sakit," ujarnya seraya mengecup puncak kepala kekasihnya.

Gadis itu tersenyum begitu lebar, ia sangat bahagia memiliki kekasih yang begitu perhatian dengannya.

"Aku mencintaimu chagiya," ujar gadis itu manis.

"Aku juga mencinaimu Jihyo-ah."

Jungkook mulai mendekati wajahnya, dan langsung mencium bibir gadisnya. Kekasihnya itu pun tak keberatan. Mereka asik dengan dunia mereka, melupakan dimana mereka berada.

Sampai sebuah bus berhenti di halte itu. Supir bus hanya berdecak memandang kedua pasangan itu yang masih asik berciuman. Ia akhirnya kembali melanjutkan busnya meninggalkan anak sekolah itu.

Jihyo memukul beberapa kali dada Jungkook untuk melepaskan ciumannya.

"Jung—Jungkook-ah... busnya sudah pergi!" ujar Jihyo berusaha mengambil oksigennya seraya memandang k earah bus itu yang mulai berjalan jauh.

Jungkook memandang bus itu kecewa. "Yah..."

Jihyo mengerucut. "Ini salahmu."

Jungkook menoleh. "Kenapa aku?"

"Kau menciumku terlalu lama."

Jungkook terdiam, ia mengaku bersalah. "Mian chagiya. Aku salah."

Jihyo tersenyum kecil. "Gwenchana. Aku tahu kau begitu mencintaiku."

Jungkook membalas senyum itu. "Kau tahu, itu adalah bus terakhir."

Just Junghyo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang