Seven (10) desire

537 68 15
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

Kiri, kanan, berputar dan lompatan-lompatan kecil membawa tubuh Jihyo dalam tarian indah yang membuat senyum Jungkook tidak pernah lepas dari bibir pria itu. Beberapa pasang mata melirik terang-terangan untuk melihat mereka berdua. Mereka tidak perduli bahwa saat ini berada di jalan, dan begitu banyak pasang mata yang memperhatikan, yang ada dalam mata Jungkook adalah Jihyo yang terlihat sangat bahagia di hadapanya.

Dia mengulurkan sebelah tangan yang diterima Jihyo dengan senang hati lalu berputar membentuk sebuah putaran indah dengan sebelah kaki yang dia tekuk sampai lutut.

"Kau memerlukan separu baru. Besok kau bisa memilih apapun dari Balletto untuk kau gunakan ketika menari, dan juga..." Jungkook menghentikan tarian Jihyo dengan menarik gadis itu mendekat. "Balletto selalu terbuka untukmu, tempat di mana kau bisa berlatih menari kembali."

Kedua tangan Jihyo berada di antara mereka, menekan dada Jungkook untuk mencegah pria itu lebih medekat. "Aku tidak bisa." Lirihnya, namun Jihyo tidak bisa menghentikan senyuman bahagia di bibirnya. Dia menyandarkan kening di dada Jungkook.

Malam ini sungguh malam yang menyenangkan untuk dilewatkan, dia menari, bermain dan juga berlatih dengan anak-anak di tempat latihan tadi.

"Kenapa?" Jungkook tidak berniat menjauhkan tubuhnya dari Jihyo, dia tidak berniat membuat senyum gadis itu menghilang.

Malam ini Jihyo begitu menakjubkan, gadis itu menari dengan indah dan jangan lupakan tawa gadis itu ketika melatih anak-anak menari, benar-benar membuat Jungkook merasa bahagia. Dia sadar bahagia itu sungguh simpel dengan hanya melihat orang yang kau cintai tersenyum karenamu. Jungkook tidak akan melupakan malam ini, atau jika perlu dia akan membawa Jihyo ke Balletto setiap hari agar bisa melihat senyuman Jihyo tidak pernah hilang dari wajahnya.

"Hanya tidak ingin merepotkanmu." Jihyo menjawab.

"Aku mendirikan Balletto karena dirimu."

Jihyo melepaskan diri dari Jungkook, mendongak untuk manatap pria itu. Jungkook melanjutkan, "Balletto adalah dirimu, sanggar ballerina yang aku dirikan karena aku mencoba mengenangmu, alasan untuk melihatmu di antara mereka juga di mana tempat seharusnya kau berada..." Pria itu terdiam sesaat." Tapi tidak pernah ada kau di sana."

Jungkook menunduk untuk menyatukan kening mereka. "Aku selalu berharap dapat melihatmu di antara mereka, dan malam ini aku melihatmu di sana, menari, tertawa dan bahagia, ini adalah impianku untuk membuatmu bahagia ketika kau di sisiku." Dan untuk pertama kalinya di malam ini Jungkook berhasil melihat senyum tulus gadis itu untuknya. Sebuah awal yang bagus untuk kehidupan mereka ke depan.

"Kuharap kau mau datang ketika kau ingin menari atau kau bisa mengajar di sana, apapun yang ingin kau lakukan Balletto selalu terbuka untukmu."

"Kenapa?"

Kenapa? Pertanyaan yang Jihyo sudah tahu jawabanya apa, hanya saja dia ingin mendengar Jungkook mengatakan langsung di depan wajahnya.

"Hanya ini yang bisa aku lakukan untuk menebus rasa bersalahku di masa lalu, mengenang dirimu bahwa kau masih ada di sekitarku, mengenang tentangmu dan hanya ini yang aku tahu tentangmu." Dan Jungkook memang tidak tahu apapun tentang Jihyo. Kebiasaan apa yang Jihyo lakukan setiap pagi, atau benda apa yang gadis itu sukai, dan banyak lagi dari diri Jihyo yang belum Jungkook ketahui.

Just Junghyo✔Where stories live. Discover now