The blind woman I love (2)

507 82 12
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

Sambil meluruskan bidikan senjatanya dan meledakan balon-balon permen karet dari mulutnya, pria berkaus hitam yang mengenakan anting itu berdiri di atas sebuah gedung untuk menembak mati seseorang.

Siapa yang ia incar? Tentu incarannya bukanlah sembarang orang. Kali ini ia sangat terobsesi ingin menembak mati seorang putra mahkota yang berasal dari kerajaan Thailand. Semalam ia mendengar bahwa hari ini ada kunjungan putra mahkota kerajaan Thailand ke kotanya berada. Dan itu sangat membangkitkan semangatnya.

"Selamat datang dan selamat tinggal, putra mahkota yang terhormat." Kata-kata terakhir yang ia ucapkan, sebelum akhirnya ia menarik pelatuk senjatanya dan langsung menembusi kaca-kaca perhotelan di mana putra mahkota itu sedang berada dan dijaga oleh puluhan keamanan.

Dorr!!

Sebuah peluru berhasil menembusi tengkorak kepala sang putra mahkota hingga tewas di tempat ia berdiri untuk menyampaikan sebuah pidato. Keributan mulai terjadi. Semua orang yang berada di dalam gedung tinggi di ujung sana, mulai berteriak sangat histeris saat melihat sang putra mahkota yang tiba-tiba saja tewas dengan kepalanya yang bolong ditembusi sebuah peluru panas.

"Indah sekali..." Sinis Jungkook penuh senyum kepuasan yang terukir. Pria itu meletakan senjatanya di lantai, dan mengenakan kaca mata hitam gayanya dan berpose seolah-olah ia adalah pria yang sangat tidak berbahaya.

Jungkook membuang permen karet dimulutnya, dan meludah ke dasar gedung tinggi itu. Seketika ia merasakan ponsel di saku celana kirinya bergetar.

Mingyu. Itulah nama yang tertera di layar ponselnya.

"Ada apa? Mengganggu kesenanganku adalah hal mematikan untuk seseorang." Tutur Jungkook sambil melihat ke dalam gedung di ujung sana yang sudah di datangi puluhan mobil polisi dan kemanan yang begitu ketat.

"Malam ini kau ingin menjual atau membeli?" Suara seorang pria yang sedang mabuk begitu jelas terdengar ditelinga Jungkook.

"Kali ini aku yang akan membeli. Kursi khusus dan anggur california terbaik. Kau tahu kan?" Ia kembali membelakangi gedung yang sudah sangat ramai itu dan melihat ke atas, ke arah teriknya matahari yang begitu menyengat di siang hari ini.

Just Junghyo✔Where stories live. Discover now