Seven (2) Divorce papers

454 108 29
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Ketukan di pintu mengalihkan perhatian Jungkook dari dokumen yang baru saja ditandatangi olehnya. Menarik lepas kaca mata baca, pria itu bicara dari kursi kebesaran yang sudah seharian ini dia duduki tanpa berniat untuk meninggalkan tempat kecintaanya itu.

"Lebih baik kau bantu aku membuka pintu itu, dan berhentilah menceramahiku seperti ibuku."

"Bahkan ibumu tidak berani menegurmu, brengsek." Mingyu mendengus kesal.

"Selamat sore, Tuan." Pria itu membungkuk memberi hormat. "Tuan Kim, aku pikir Jungkook sendirian." Sambungnya ketika melihat Mingyu juga berada dalam satu ruangan.

"Sendirian, karena itulah yang pria malang itu inginkan, dan aku akan senang hati menendang diriku sendiri keluar dari ruangan ini. Saya permisi Direktur Park." Mingyu pamit untuk kembali ke ruanganya.

"Anda bisa menelepon saya dan saya akan segera ke ruangan anda." Jungkook mempersilahkan atasanya untuk duduk.

"Aku hanya mampir untuk melihat-lihat, apakah kau masih ada di kantor di jam pulang kerja." Park Jihoon mengambil tempat duduk di sofa hitam tunggal di tengah ruangan.

"Masih ada beberapa dokumen yang harus saya periksa sebelum Nona Miyeon menyerahkanya kepada Manager Kim." Jungkook duduk di sisi lain sofa dan menuangkan teh untuk mantan mertuanya itu. "Sudah agak dingin, Miyeon sudah pulang dan maaf, aku akan membuat teh baru untuk anda."

"Tidak usah," Pria itu menarik nafas lelah. "Aku ke sini bukan untuk minum teh, aku datang untuk mengundangmu makan siang di rumahku besok siang, besok hari libur kalau kau lupa."

Ah, Pantas saja Mingyu berniat mengajak dirinya liburan bersama teman-teman wanitanya. Dan seperti biasa Jungkook akan menolak ajakan itu dengan alasan sibuk.

"Besok siang , sepertinya ada pemeriksaan produk baru kita langsung ke pabrik di Busan."

"Aku sudah menyuruh orang lain untuk mewakilimu ke sana, aku memaksamu Jungkook, sudah sangat lama kau tidak mengunjungiku ke rumah."

Jungkook membenarkan hal itu. Tepatnya sejak terakhir kali dia menyerahkan surat cerai yang sudah dia tandatangani untuk Jihyo, tetapi gadis itu sudah pergi keluar negri.

"Anda sudah mengatakan seperti itu, akan sangat keterlaluan kalau sampai saya tidak datang."

Park Jihoon memperhatikan mantan menantunya itu dengan teliti. "Sekertarismu wanita yang baik, dan dia sudah bekerja selama lima tahun lebih di perusahaan ini, apakah dia sudah berusia tiga puluhan atau lebih."

"Saya tidak tahu."

"Kalian sering bersama selama lima tahun ini, apakah kau tidak memiliki perasaan apapun kepadanya, wanita itu cantik dan pintar, Miyeon akan menjadi istri yang baik jika kau mau memikirkanya."

Dan tentu saja Park Jihoon tahu Jungkook tidak pernah melirik wanita manapun sejak bercerai dengan Jihyo kemudian mantan tunanganya menikahi laki-laki lain beberapa bulan kemudian, disaat Jungkook sudah bebas untuk menikahi kekasih yang dicintainya itu.

Just Junghyo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang