Seven (1) I am home

680 116 27
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

Cuaca siang yang panas berganti sore yang indah berubah menjadi mendung langit malam menjatuhkan hujan untuk bumi yang telah bekerja di siang yang panas, apakah para peri telah menangis untuknya, menyembunyikan bintang dan bulan berharga milik mereka untuk manusia yang hidup dalam kebahagiaan sejati, kebahagiaan yang tidak lagi dapat dirasakan oleh seseorang yang hatinya membeku.

Hujan di bulan Juli terasa dingin menusuk sampai ketulang, mengingatkan Jihyo ketika dia berjalan di jalan yang sama di waktu yang berbeda ketika dirinya pergi dari kota kelahiranya tujuh tahun silam.

Langkah kakinya terasa berat setelah seharian dia berjalan mengelilingi kota yang membangkitkan kenangan suram yang memang tidak terlalu banyak dia miliki di masa bersama dirinya tinggal di Seoul.

Seoul telah berubah tak terkecuali bertambah banyaknya gedung pencakar langit di beberapa tempat yang dulu berdiri rumah rumah pertokoan atau kontrakan yang kini telah hilang, dan dia benar-benar merindukan masa masa itu ketika setiap harinya dia berjalan melewati mereka.

Tujuh tahun, selama itukah dia bersembunyi atau lebih tepatnya menjauh dari dunia glamor yang telah menerbitkan namanya dan memilih hidup dalam kesederhaan demi mencari ketenangan yang tidak mampu dia dapatkan.

Jemari lentik Jihyo menarik mantelnya semakin merapat, langkah kaki terhenti di salah satu toko yang sudah tutup di tepi jalanan padat kota. Dari balik dinding kaca terlihat benda-benda yang pernah menjadi bagian dari hidupnya di masa lalu yang menyenangkan.

Ballerina.

Tercetak begitu besar di pintu kaca toko tersebut dengan huruf dan ukiran yang indah. Masa lalu indah yang sudah dia anggap sebagai mimpi disaat dirinya terbangun dengan kenyataan yang begitu menyakitkan. Jihyo meninggalkan impian yang sudah melambungkan namanya sampai pada titik teratas seorang Ballerina termuda dunia. Prima Ballerina Assoluta.

Adalah panggilan untuk seorang penari paling berprestasi. Ketika dia berumur lima belas tahun dirinya sudah mendapatkan berbagai piala penghargaan yang membuat ayahnya bangga akan prestasi yang di dapatnya. Sayangnya, tinggal di negri orang dan hidup mandiri pun tidak dapat menghilangkan sifat Park Jihyo yang manja, dia masih tetaplah putri tunggal Konglomerat tersukses di Korea, Park Jihoon.

Sedikit pun Jihyo tidak menyesal meninggalkan dunia hiburan dan memutuskan menikahi pria yang telah mencuri hatinya sejak pertama kali dia jumpai, seorang pria bermata bambi dan bergigi kelinci tampan yang menjadi Jenderal Manajer di perusahaan ayahnya.

Jeon Jungkook adalah pria muda berusia dua puluh dua tahun dari keluarga biasa dengan prestasi membanggakan. Pria tampan bertubuh tinggi yang telah mencuri hati bersama jiwanya tanpa menyisakan sedikitpun tempat untuk orang lain di hati Jihyo.

Hujan kembali turun semakin deras. Memutuskan meninggalkan tempat penuh kenangan itu dia kembali berjalan menyusuri pertokoan yang biasanya ramai di jam kerja mereka. Jemari Jihyo kembali menarik jubah hujanya di atas mantel semakin rapat agar dirinya tidak kedinginan di tengah hembusan angin musim penghujan, dia semakin mempercepat langkah kakinya menyusuri jalanan yang basah. Lampu lampu mobil menerangi jalanan yang memperjelas tarian hujan yang melompat-lompat begitu indah menerpa jalanan beraspal.

Just Junghyo✔Where stories live. Discover now