A Broken Queen Bag. 4

311 51 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

Jihyo berlari sekuat tenaga menembus hutan yang sama yang dilewatinya semalam. Setidaknya kini ia tak dibingungkan lagi dengan tanaman pinus dan suasana yang sama. Ekor gaun satin barunya beberapa kali tersangkut di semak belukar, namun tak menghentikan gerakannya sama sekali. Bukan hal itu yang harus dipikirkannya sekarang.

Wanita itu terus berlari sambil sesekali menengok ke belakang, memastikan tak ada yang mengikuti dan tiba-tiba menyergapnya dari belakang.

'Taehyung...'

'Taehyung...'

'Jangan tinggalkan aku Taehyung.'

Suara dalam hatinya terus meneriakkan nama Taehyung. Pria yang baik dulu maupun sekarang tetap ia cintai.

Beberapa waktu yang lalu, sebelum ia bertemu dengan Taehyung kembali, Jihyo pikir ia harus menerima takdirnya sebagai seorang Ratu vampir di kerajaan ini. Kemudian belajar dengan sungguh-sungguh untuk mencintai suaminya. Di saat ia berpikir akan berhasil dan menerima sepenuhnya takdir yang telah diberikan kepadanya, Taehyung datang di saat yang tepat. Menyadarkannya akan sesuatu, bahwa semuanya belum benar-benar berakhir. Dan cinta itu, cinta yang harusnya mulai dilupakannya sekaan menguak ke permukaan dan semakin dalam ketika tiap detik di habiskannya bersama pria berambut pirang itu. Cintanya sangat besar dan tak berubah walaupun semuanya sudah tak sama kini.

Wanita itu tak ingin berdiam diri dalam istana dan terus mengingkari apa yang sebenarnya ia inginkan. Untuk itulah kenapa sekarang ia berlari dengan susah payah menembus rimbunnya hutan. Tujuannya adalah pinggir sungai di luar perbatasan, tempatnya dan Taehyung menghabiskan pagi mereka hari ini.

Tak dipedulikannya lagi hari yang semakin gelap atau kemungkinan air sungai yang akan pasang. Ia hanya ingin bertemu dengan Taehyung sebelum semuanya benar-benar terlambat. Mengucapkan sesuatu yang sangat ingin ia ungkapkan pada pria itu, sebelum takdir kembali menghempaskan mereka pada kenyataan pahit.

"Taehyung..."

"Taehyung..."

Suara Jihyo laksana lonceng yang sedang berdentang membuat beberapa kumpulan burung gagak terbang dari atas pohon. Kedua manik mata merahnya menelusur ke semua arah. Dan sebuah senyuman tersungging di bibirnya ketika sebuah aroma yang sangat khas menusuk indera penciumannya yang tajam.

Just Junghyo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang