Falling In Love With Superstar Bag. 2

3K 280 47
                                    

Bag. 2

Kejadian kemarin tak bisa Jihyo lupakan. Semuanya terus berputar-putar di kepalanya. Rasa sakit, perih, emosi semua tercampur. Ingin rasanya ia berteriak kepada semua orang pada saat itu. Namun yang dilakukannya hanya diam membisu membiarkan orang-orang mempermalukannya, melempari dirinya dengan telur busuk di hadapan kekasihnya itu, ralat, mungkin Jungkook bukan kekasihnya lagi. Mengingat kejadian kemarin membuat hatinya bertambah sakit saat pria itu hanya melewatinya tanpa berkata apapun. Dirinya benar-benar seperti angin yang hanya berlalu sesaat.

Jihyo semakin menenggelamkan kepalanya diantar tekukan kedua kakinya. Ia menangis dalam diam di kamarnya. Rasanya ia ingin sekali musnah dari dunia ini daripada menanggung malu seperti ini. Semua orang menjauhinya, tak ada lagi Somi yang menghiburnya jika sedih. Gadis itu telah pergi meninggalkannya karena tau berita itu. Pikirannya bertanya siapa yang bersalah disini? Dia atau Cinta?.

***
Namjoon menatap Jungkook kasihan. Pria itu sedari tadi tak juga mengakhiri latihannya, padahal 1 jam yang lalu mereka sudah selesai, tapi Jungkook masih bersisi keras ingin berlatih lagi.

"Jungkook-ah! Apa kau tak lelah?"

Teriakan Namjoon pun Jungkook hiraukan. Ia tetap menari kesana kesini dengan gerakan yang kuat. Keringatnya sudah berceceran keluar dari dahinya. Tubuhnya sudah basah di penuhi keringat, tubuhnya juga mulai merasakan lelah dan lemas tapi ia enggan berhenti.

Jimin menoleh menatap Namjoon. "Hyung, apa karena kejadian kemarin?" tanyanya.

Namjoon hanya mengangkat bahunya. "Ntahlah. Tapi sepertinya bisa jadi, semenjak kejadian yang lalu ia terlihat berbeda, terlihat murung dan tak banyak berbicara"

"Aku merasa Jungkook masih mencintai Jihyo, tapi ia takut"

Namjoon mengangguk membenarkan ucapan Jimin. "Kasihan sekali Jihyo, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Aku merasa Jungkook terlalu pengecut"

Baru saja Jimin membuka mulutnya, sesuatu suara yang keras terhamtam mengalihkan pandangan mereka.

"JUNGKOOK-AH!"

Namjoon dan Jimin langsung berlari mendekati Jungkook setelah tau Jungkook terjatuh begitu keras.

"Jungkook-ah kau tak apa!?"

Jungkook hanya berteriak sambil memegang pergelangan kakinya kesakitan. Tanpa banyak bicara lagi, Jimin dan Namjoon langsung membopong Jungkook, membawa pria itu ke rumah sakit segera.

***
Jihyo menatap dirinya dari pantulan cerminnya. Ia mengangkat sedikit ujung bibirnya. Lalu ia menghela nafasnya. Inilah hidup barunya, ia akan memulai semuanya dari awal. Masa lalu biarlah masa lalu, lupakan semuanya, anggap saja tidak pernah terjadi. Tidak mungkin ia terus seperti kemarin, ia masih ingin meneruskan hidupnya lalu bahagia.

"Jihyo unnie!"

Jihyo memutar tubuhnya melihat seseorang masuk ke dalam kamarnya. Ia tersenyum kecil melihat orang itu.

Orang itu tercengang dengan gaya Jihyo lalu sedetik kemudian ia tersenyum. "Woo... ini baru Jihyo ku dulu."

Orang itu berlari memeluk Jihyo. Jihyo membalas pelukan itu. Hatinya sedikit lega, Somi sudah mendengarkan penjelasannya dan menerimanya. Sekarang sahabatnya itu sudah kembali bersama, menghibur dirinya.

"Inilah saatnya berubah"

***
Jihyo berjalan bagaikan sang putri yang berasal dari istana. Semua orang tercengang melihat penampilang gadis itu. Setau mereka, Jihyo tak pernah sekalipun memakai baju ketat yang menampil lekuk tubuhnya ataupun bergaya lebih modern seperti sekarang ini. Tapi kali ini Jihyo berhasil membuat mulut orang-orang terbuka dengan keterkejutannya.

Just Junghyo✔Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu