Seven (5) get away from me

557 96 20
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

Jungkook terdiam tidak bergerak mendengar pengakuan Jihyo. Benarkah gadis itu menginginkan dirinya pergi? Apakah cinta Jihyo sudah benar-benar hilang tanpa sisa untuknya. Membayangkan hidup tanpa Jihyo membuat jantung Jungkook seakan diremas semakin kuat. Sakitnya melebihi apapun yang pernah Jungkook rasakan, dia tidak boleh membiarkan gadis itu meninggalkan dirinya lagi. Tidak akan pernah meskipun Jungkook harus mengurung Jihyo sekalipun, akan dia lakukan.

"Maafkan aku, Jihyo, maaf. Katakan padaku apa yang harus aku lakukan untuk menghapus kebencianmu terhadapku." Jihyo masih diam tak bergerak. Kemudian Jungkook menambahkan. "Apapun itu akan aku lakukan untuk membuatmu kembali mencintaiku, apapun."

Sedikitipun Jihyo tidak membenci Jungkook, dia lah yang salah karena menjebak dan melukai Jungkook dengan pernikahan mereka dahulu, jadi jika ada yang harus disalahkan, dirinya lah yang patut untuk disalahkan atas semua penderitaan mereka berdua.

"Kumohon," suara Jihyo yang lirih syarat akan kepasrahan gadis itu mengirim getaran rasa bersalah di hati Jungkook. "Pergilah, apapun tidak bisa kau lakukan untuk menghilangkan luka yang telah kau torehkan di hatiku begitu juga luka yang kutorehkan di hatimu."

"Mekipun dengan cintaku." Jawaban Jungkook membuat tatapan Jihyo terangkat untuk melihat wajah sayu Jungkook.

Ke mana perginya wajah Jungkook yang dingin dan tajam yang dulu selalu diberikan untuknya, kini wajah pria itu melembut dan menatapnya penuh sayang juga cinta! Jihyo menggeleng, dia pasti salah, bagaimana mungkin pria itu mencintainya. Rasa bersalah sepertinya membuat pria itu mengasihani Jihyo dan ingin menebus kesalahan pria itu di masa lalu, Jihyo tidak butuh itu.

"Terima kasih, tetapi cukup dengan kau menjauh dariku kau sudah sangat membantuku." Gadis itu berputar untuk berlari menaiki tangga dan berbelok ke kiri. Kamar Jihyo.

Terus berlari menjauh dari Jungkook adalah pilihan yang selalu Jihyo ambil sejak perceraian mereka. Begitu juga saat ini, dia tidak ingin sakit itu kembali dirasakanya. Mungkin hari ini Jungkook menyiram hatinya yang kering dengan setetes air penghilang dahaga akan cinta, namun bukan berarti Jungkook akan terus menyiram hatinya di kemudian hari

Tangan Jihyo gemetar ketika membuka pintu kamarnya. Mungkin dengan istirahat beberapa saat dirinya akan lebih baik dan melupakan Jungkook dan kata-kata yang diucapkan kepadanya. Ya Tuhan, pria itu berhasil membuat hidupnya kembali jungkirbalik setelah tujuh tahun Jihyo menata hidupnya dengan susah payah.

"Jihyo..." suara Jungkook kembali di dengar oleh telinga Jihyo.

Berputar secepat kilat, Jihyo menatap gelisah pria yang saat ini berdiri di pintu kamarnya. Apa yang diinginkan pria itu? Seandainya saja Jungkook melakukan ini tujuh tahun lalu, seandainya sekali saja pria itu melakukan hal yang baik untuknya seandaianya saja... mungkin mereka tidak akan berpisah, kepedihan itu tidak akan dia rasakan. Namun 'Seandainya' adalah kata yang tidak akan bisa memutar kembali waktu yang telah berlalu.

Just Junghyo✔Where stories live. Discover now