Geeky

1K 107 21
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

Kegiatan klub telah berakhir sekitar setengah jam yang lalu. Tidak. Jihyo sama sekali tidak masuk klub manapun semenjak dia masuk ke high school. Belum, dirinya belum tertarik dengan klub manapun yang tersedia di high school. Mungkin dia bisa mencoba menjadi pemandu sorak seperti dua tahun lalu saat dirinya masih di junior high school. Tetapi dengan penampilannya yang saat ini. Dia pikir kapten basket pun akan mengernyit tidak terima jika berada dalam gerombolan gadis-gadis pemandu sorak.

Jihyo memakai kaos putih dengan tuisan 'My Heart' yang dicetak besar di depan. Berlapis jaket hoodie berwarna sama dan celana jeans yang enggan dia buang ke tempat sampah. Jihyo terlalu sayang menjadikan celananya yang robek di sana-sini menjadi seonggok sampah yang tak bernilai. Jadi dia memotong celananya agar mejadi hot pants yang dipaksakan.

Dan sama sekali tidak seksi, menurutnya. Ditambah kacamata dengan lensa tebal dan kawat gigi yang menjaga giginya terlihat proposional. Tapi sebaliknya. Jihyo merasa kawat giginya terlalu mecolok dan membuat semua orang takut. Yah, kacamata dan mulut berpagar adalah bencana di senior high school. Jadi siapa yang akan suka jika dia berada di barisan cheerleader dengan penampilannya yang sekarang? Jihyo mengangkat bahunya.

Jihyo memang tidak masuk klub manapun. Tapi dia masih punya kegiatan yang lebih menarik di perpustakaan. Mencari buku kedokteran sebagai kedok dan meminjam novel historical romance yang membuat pipinya memanas. Selagi dirinya menunggu kakaknya yang berada di klub basket sekolah. Klub yang paling berpengaruh dan sangat populer.

Lihat! Dia dan kakaknya adalah kebalikan yang ironis. Kakaknya, Park Namjoon adalah perwujudan nyata dari pria populer yang direbutkan oleh merak betina. Sedangkan dirinya? Jihyo bahkan pernah mendengar jika dirinya beruntung dipungut sebagai adik oleh Namjoon. Sungguh ironis dan Jihyo tidak menyangkalnya.

Dia menerima pesan dari Namjoon saat kakinya membawa ke luar gedung. Namjoon sudah berada di parkiran, begitu isi pesannya. Dia akan menuju ke sana secepatnya dan pulang untuk membaca novel-novel ini. Bibirnya tak bisa untuk tak tersenyum bahagia hingga kawat giginya terlihat.

Sampai di tempat di mana mobil kesayangan Namjoon terparkir rapi. Dirinya tak menemukan kakaknya menunggunya di sana. Membenarkan bingkai kacamatanya yang sedikit melorot di hidungnya. Jihyo menemukan Namjoon yang memang sudah berada di parkiran. Tapi hanya berjarak beberapa meter dari lapangan basket dan masih bersama gerombolan populernya.

Matanya menatap jengkel Namjoon yang dengan jelas melihatnya dan seolah-seolah Jihyo belum berada di samping mobilnya. Kakaknya mengabaikannya untuk gerombolan populernya.

Jihyo melihat ada Yoongi, sepupunya yang mejadi kapten basket. Yah, sepupunya tampan dengan kulit putih dan lebih populer karena senyumnya di antara para gadis. Tapi sayang dia sudah berkencan dengan gadis manis bernama Im Nayeon.

Ada beberapa orang yang Jihyo kenal. Serta seorang lagi yang berdiri di antara Namjoon dan Yoongi, Jeon Jungkook. Dia pemain yang paling berbakat di tim. Dengan postur tubuh dan kulit putihnya, dan jangan lupakan tatapan mematikannya. Dia lebih, lebih, dan lebih populer di antara keduanya.

Just Junghyo✔Where stories live. Discover now