Seven (17) marriage anxiety

314 50 12
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Pesta pernikahan Jeon Jungkook dan Park Jihyo benar-benar diadakan seminggu setelahnya. Dengan minimnya waktu yang tersisa pasangan fenomenal itu memberikan pesta pernikahan yang cukup membuat semua orang terkagum-kagum dengan disain Gereja yang terlihat mengagumkan karena mereka membawa banyak awan buatan ke sana.

Gereja itu telah dirubah layaknya kau berada di atas awan dengan separuh dari bangku bangku tertutup kabut buatan yang menyejukan. Tidak sampai disitu, Hotel tempat resepsi juga tak kalah menarik dengan karangan bunga, meja dengan taplak indah menjutai menutupi sampai ke lantai dengan kursi yang berbungkus indah dengan warna senada berbahan surta.

Tidak seperti pernikahan mereka yang pertama. Kali ini benar-benar megah dan Jungkook menuruti apapun yang diinginkan Jihyo. Sebuah pesta megah yang selalu diimpikan Jihyo dengan segala sesuatu yang serba sempurna.

Semua tamu mengagumi pernikahan mereka. Bukan hanya tentang pasangan fenomenal tersebut, tapi juga mas kawin yang Jungkook berikan untuk Jihyo serta hadiah yang diberikam Park Jihoon untuk Jungkook. Semua orang sudah menduga bahwa Jungkook akan menduduki kursi CEO setelah pria tua itu pensiun, dengan atau tanpa pernikahan mereka. Namun, tak sedikit pula yang menggunjingkan Jihyo maupun Jungkook seperti ketika mereka menikah dulu.

"Mereka tidak akan pernah puas untuk berucap buruk dengan apapun yang akan kalian lakukan, apa yang kalian pilih dan apa yang kalian punya, karena pekerjaan mereka hanya membicarakan orang. Mereka juga akan mengatakan kau bodoh jika tidak menikahi Jihyo sementara semua orang tahu Jihyo mencintaimu. Lakukan yang terbaik untuk dirinu sendiri." ujar Minnie pada Jungkook suatu hari.

"Untuk apa kau memedulikan mereka. Toh kebahagiaan itu kalian yang merasakanya dan bukan mereka. Jadi, abaikan mereka yang cemburu atas kesuksesanmu menggaet Jihyo." Seperti biasa Minnie akan berkedip ganjen setelahnya.

Jungkook menatap pria dengan balutan jas putih gading yang berdiri di dalam pantulan cermin di hadapanya. Menghela nafas dan membuangnya perlahan. Ini memang bukan pernikahan pertama mereka tapi inilah yang pernah Jungkook inginkan saat dia akan menikahi gadis yang dicintainya. Gugup dan berkeringat dingin, berharap semuanya akan berjalan dengan lancar. Namun, dia benar-benar tidak menyukai perasaan ini. Bukan pada dirinya tapi dia terlalu menghawatirkan Jihyo, berbagai pemikiran tentang gadis itu jika berubah pikiran selalu menghantuinya selama beberapa hari terakhir. Dan bagaimana jika Jihyo kabur dari pernikahan ini.

Namjoon datang untuk memeriksa Jungkook apakah sudah siap. "Kau sudah harus menunggu mempelai di Altar dalam waktu sepuluh menit lagi."

"Aku tahu," ujar Jungkook gusar. Netranya melirik jam puluhan kali untuk memastikan waktu berjalan normal seperti biasa karena merasa waktu berjalan begitu lamban hari ini. Dia beralih melirik Namjoon yang berdiri di balik pintu dengan menyandarkam tubuhnya santai lalu bertanya. "Apakah mobil yang membawa Jihyo sudah berangkat?"

Namjoon mengangguk. "Kau yakin?"

"Sangat!"

"Semoga kemacetan tidak terjadi mengingat hari ini hari minggu." Gerutu Jungkook dengan nada khawatir yang dangat kentara.

Just Junghyo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang