Is It Too Late? (5)

1.7K 154 34
                                    

Jihyo menggigit bibir bawahnya saat Jungkook mulai memajukan wajahnya. Seperti tahu apa yang akan dilakukan Jungkook, perlahan ia memejamkan matanya.

Jungkook mulai memiringkan wajahnya saat hidungnya sudah bersentuhan dengan hidung Jihyo. Matanya juga sudah terpejam.

Tapi tiba-tiba ia menghentikan tindakannya. Teringat sesuatu. Ini salah! Dia tak boleh melakukan hal ini. Ia tak ingin Jihyo semakin tak menyukainya. Ia takut Jihyo menjadi membencinya.

Jungkook menjauhkan wajahnya langsung. Dengan cepat ia menoleh ke arah lain sebelum hasratnya menaik.

Jihyo membuka matanya kembali, merasa tak merasakan apa pun. Sesuatu dirasakannya kesal di hatinya karena Jungkook tak melakukan hal itu. Kenapa ia menjadi kesal karena Jungkook tak jadi menciumnya? Ini gila!

Jungkook berdehem. "Ma—maaf," ujarnya terbata-bata menatap Jihyo.

Jihyo hanya menunduk dengan pipi yang memanas. Ia yakin pipinya sudah memerah. Jantungnya sekarang berdetak semakin kencang.

***
Hari 3

Jungkook tetap menjemput Jihyo pagi-pagi untuk ke sekolah. Jungkook sedikit bingung dengan sikap Jihyo yang berbeda hari ini. Gadis itu terlihat lebih banyak diam dan sesekali melirik ke arahnya. Jelas ini bukan Jihyo. Biasanya Jihyo akan mendumel kesal padanya, apa pun yang dilakukannya. Tapi hari ini berbeda, apa karena hari ini terakhir mereka?

"Pulang sekolah, kita harus bertemu di rooftop. Ini sudah waktunya," ujar Jungkook mengingatkan Jihyo sebelum keluar dari mobil pria bergigi kelinci itu.

Jihyo hanya mengangguk dan segera keluar.

***
Selama pelajaran, Jihyo sama sekali tidak konsen. Pikirannya melayang-layang. Apa yang akan di jawabnya nanti? Apa ia akan menerima Jungkook atau menolaknya? Perasaannya sekarang bimbang. Bingung apa yang di jawabnya. Di satu sisi ia mulai merasa nyaman dengan Jungkook dan mulai merasakan hal yang sama dengan pria itu tapi di sisi lain mulutnya masih ragu mengatakan sesungguhnya.

***
Pulang sekolah telah tiba. Jihyo dengan ragu-ragu membuka pintu rooftop ini. Sebelumnya ia menarik nafasnya lalu menghembuskannya perlahan, merasa yakin. Setelah itu ia membuka pintu rooftop.

Pandangannya langsung tertuju pada Jungkook yang berdiri membelakanginya di dekat pembatasan rooftop ini.

Kakinya melangkah kecil mendekati Jungkook.

Jungkook tersenyum saat mendengar kaki kecil itu mulai mendekatinya.

"Oppa..."

Oppa?

Mendengar panggilan manis itu saja sudah membuat debaran di hati Jungkook begitu kencang. Ia menoleh pada Jihyo seraya tersenyum manis.

"Aku suka kau memanggilku oppa."

Jihyo hanya diam menoleh ke arah lain.

Jungkook kini berdiri berhadapan dengan Jihyo seutuhnya. Ia tetap memasang senyumnya.

"Ini sudah waktunya."

Jungkook menarik nafasnya dengan panjang lalu menghembuskan nafasnya perlahan. Sekali lagi, ia ingin mengungkapkan perasaannya.

"Jihyo-ah..."

Jungkook mengambil tangan Jihyo perlahan. Kali ini Jihyo membiarkan tangan hangat itu menggenggam kedua tangannya.

"Sekali lagi, aku ingin mengungkapkan perasaanku padamu..."

Jihyo kembali mulai merasakan jantungnya mulai berdetak lebih kencang.

Just Junghyo✔जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें