Mine (1)

1.1K 132 43
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

Rumah besar bergaya Eropa milik keluarga Jeon itu tampak dipenuhi oleh pelayan-pelayan yang bekerja di dalamnya seperti biasa. Di pagi yang cerah ini, belasan pelayan di dalam rumah besar itu sudah mulai mengerjakan tugas mereka masing-masing sejak subuh tadi. Beberapa memasak di dapur keluarga ini, ada yang di kebun bunga, mencuci mobil-mobil milik Tuan Besar dan Tuan Muda mereka, membersihkan rumah ini dari debu dan masih banyak lagi.

Gadis berambut panjang yang di kuncir kuda itu keluar dari dalam kamarnya setelah selesai membersihkan diri. Merapikan meja makan di rumah ini dan membantu beberapa ahjumma yang bekerja di dapur. Gadis bertubuh mungil dan berkulit putih itu mengambil sandwich dan susu, meletakkannya diatas nampan kecil sebelum ia bergegas kedalam kamar Tuan Muda nya.

"Kau sudah membangunkan tuan muda?" suara Kim Ahjumma terdengar ditelinganya. Gadis itu melirik sekilas pada wanita berusia 54 tahun itu, menggelengkan kepalanya.

"Sebentar lagi, setelah sarapannya selesai," jawab gadis ini sambil terus menuangkan susu putih itu pada salah satu gelas kaca yang berada diatas meja makan. Beberapa saat setelah ia selesai gadis itu melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Sudah pukul 7 lewat.

Sial! Lima belas menit lagi pria itu ada kelas pagi. Segera ia melangkahkan kakinya dengan sedikit berlari menaiki lantai dua. Membungkuk hormat pada setiap pelayan yang berpapasan dengannya. Kaki nya berhenti tepat di depan pintu kamar tuan nuda-nya, mengatur napasnya sejenak sebelum mengetuk pintu itu.

Tok... tok... tok...

Ketukan pertama tak ada sahutan dari dalam, ia mengetuk lagi sampai ketukan ketiga dan tetap tak ada sahutan dari dalam. Menghembuskan nafas beratnya kemudian membuka pintu tebal itu pelan. Ia melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar besar ini, menghampiri ranjang besar yang berada di tengah -tengah kamar bernuansa putih abu-abu itu. Dapat ia lihat sosok tubuh tuan muda nya yang masih tertidur pulas di atas ranjang dengan selimut yang membalut tubuh pria itu. Tanpa sadar ia tersenyum kecil melihat betapa pulasnya pria itu tertidur, berjalan mendekat pada ranjang besar itu dan memperhatikan secara rinci wajah tampan tuan-nya. Bulu mata yang begitu lebat membuat ia ingin menyentuhkan jari-jarinya pada bulu mata itu, mata elang yang selalu mengintimidasinya kini tertutup rapat tak menampilkan betapa mengerikannya jika mata itu terbuka. Hidung bingar yang begitu terpahat indah di wajahnya dan bibir tebalnya yang selalu mengajak gadis ini untuk berdebat. Tanpa sadar ia tersenyum lebar melihat wajah tuan muda-nya.

Just Junghyo✔Where stories live. Discover now