A Broken Queen Bag. 3

330 58 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

"Dahulu saat terbentuknya kerajaan ini, lycans bekerja untuk klan vampir. Menjaga perbatasan di siang hari dan bekerja di malam hari. Namun mereka melakukan pemberontakan saat Raja Jeon kedua berkuasa."

"Apa yang terjadi pada mereka?"

"Semua lycans di buang ke luar perbatasan. Anda lihat pegunungan berkabut itu, Yang Mulia Ratu?"

"Ya, sepertinya saya pernah melihatnya dari atas menara."

"Di sanalah mereka tinggal."

"Apakah mereka berbahaya?"

"Sangat berbahaya. Mereka telah mendeklarasikan diri sebagai musuh terbesar kaum vampir. Untuk itulah Raja Jeon kedua membuat benteng tinggi mengelilingi wilayah kerajaan Darkworld."

***

Jihyo menatap ke sekelilingnya. Rumah Hades sebenarnya tak jauh dari istana, hanya saja ia harus melewati hutan pinus yang lebat untuk menuju ke rumah yang lebih mirip museum itu. Semua wilayah darkworld termasuk hutan pinus sekalipun berada dalam benteng kokoh yang di bangun raja sebelumnya, tetep saja wanita yang bergelar Yang Mulia Ratu itu was-was. Terlebih dengan menghilangnya dua tentara vampir yang selalu menemaninya kemanapun di luar dan di dalam istana. Perasaannya semakin berkecamuk dan malang sekali karena mungkin hari akan segera beranjak senja dan langit tak tampak seterang ketika ia mengetuk pintu rumah Hades. Memang tak ada matahari yang bersinar terang layaknya wilayah di permukaan bumi, tapi awan mendung dan kabut yang selalu menyelimuti wilayah ini memudarkan terangnya sinar matahari hingga yang tersisa hanyalah cahaya redup sebagai pertanda siang datang, dan kegelapan malam tanpa bintang sebagai pertanda matahari telah pergi beristirahat.

Jihyo menelusuri jalan kecil di sepanjang pinggir hutan. Ekor gaunnya beberapa kali tersangkut semak belukar di beberapa tempat yang membuatnya kesal setengah mati.

Wanita itu menajamkan pendengarannya ketika sebuah firasat aneh menyerangnya dengan tiba-tiba. Kedua kelopak matanya mengatup erat selagi ia berkonsentrasi dengan pendengarannya.

Suara derap langkah seseorang. Ah tunggu... bukan seseorang, tapi banyak sekali derap langkah yang ia dengar, bahkan nyaris hampir berlari kedengarannya. Seperti sekelompok barikade yang tengah berlari dalam langkah yang sama.

Just Junghyo✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang